Chapter 31 : Kembali Bersama

951 49 5
                                    

🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀🍀

Liang Ze: Hang Hang dan aku sudah berbaikan!

Kakak ipar: Oh, kalau begitu aku akan menulis satu lagi kartu undangan untuk perayaan 100 hari bayiku.

Liang Ze: Kakak ipar tidak mengundangnya?

Kakak ipar: Aku yang tidak akan mengundangmu.

Liang Ze: ... Eh?

Kakak ipar: Ada lagi? Jika tidak, aku akan menutup telepon sekarang karena Ming Ming sudah bangun.

Liang Ze: Kakak ipar, kenapa kamu terdengar sangat lelah?

Kakak ipar: Omong kosong, tunggu sampai kamu punya bayi dan merawatnya setiap hari!

Liang Ze: ......

Kakak ipar: Kenapa? apa kamu merasa seperti menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri!

Liang Ze menutup telepon dan terus bersandar di kepala tempat tidur sambil merokok. Dia melihat ke sisi lain tempat tidur yang telah lama berubah dingin dan kosong, sejak Hang Hang pergi pagi-pagi sekali.

Tiba-tiba Liang Ze mengulurkan tangannya untuk menyentuh sisi lain tempat tidurnya, setelah menyentuhnya beberapa saat dia berguling dan mengusap wajahnya pada bantal yang telah digunakan Hang Hang tadi. Aroma Hang Hang masih menempel di bantal, itu adalah aroma unik sang pemilik toko.

Liang Ze tersenyum seperti orang bodoh saat dia meringkuk di bantal dengan sebatang rokok menjuntai dari mulutnya, Liang Ze membungkus dirinya dengan selimut dan memeluk erat bantal yang digunakan Hang Hang tadi malam. Sampai sekarang Liang Ze tidak pernah merasa begitu nyaman sepanjang dalam hidupnya, dia sekarang benar-benar merasa begitu hidup!

Setelah berguling-guling di tempat tidur selama beberapa waktu, Liang Ze memutuskan untuk bangun. Saat dia berdiri di lantai, kakinya menjadi lemah dan dia harus menopang dirinya dengan memegang lemari samping tempat tidur. Dia tidak tahu apakah dia tidur terlalu larut kemarin malam atau apakah mereka melakukan hubungan badan terlalu keras dan sekarang seluruh tubuhnya terasa sakit.

Sebelum masuk ke kamar mandi, Liang Ze melewati ruang tamu dan melihat di meja makan ada segelas susu dan semangkuk roti bundar kecil. Sebuah catatan ditaruh di bawah piring: Panaskan sebelum makan.

Ada perasaan yang sangat menyenangkan muncul dihatinya!

Bahkan ketika Liang Ze berdiri di bawah pancuran, air panas yang menghujaninya tidak bisa menghilangkan perasaan yang begitu indah dalam dirinya.

Sambil menyenandungkan sebuah lagu, Liang Ze mengoleskan sabun mandi pada tubuhnya dan kemudian menatap adik laki-lakinya yang terbangun, "Kamu sangat penuh bergairah sekarang!"

Sampai hari ini, Liang Ze menyadari bahwa dia sangat tidak masuk akal kali ini. Kemarin hubungan fisik mereka berjalan lancar dan bagus, kenapa sebelum-sebelumnya dia begitu canggung? Dia memikirkan kembali adegan kemarin malam disaat Hang Hang merangkul dan membungkusnya  dengan ciuman yang bergairah dan panas. Itu saja sudah cukup membawa Liang Ze terbang melayang ke alam surga.

YANDAI BYWAY  No.10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang