Liang Ze: Apakah ada yang Kakak perlukan untuk Tahun Baru nanti?
Liang Bin: Tidak, Aku sudah memiliki semuanya.
Liang Ze: Setidaknya izinkan aku membeli kotak makanan penutup Dao Xiang untuk saudara ipar, boleh ya?
Liang Bin: Ah, kalau itu, pergi dan belilah! Kalau bisa, beli dua kotak atau lebih, lalu beli coklat dan dapatkan makanan manis atau sesuatu yang rasanya manis. Asal manis, apapun akan dimakan saudara ipar perempuanmu, dia lagi hamil dan ngidam yang manis-manis. Dia tidak bisa berhenti makan, Aku khawatir cadangan makanan di rumah tidak akan cukup.
Liang Ze: Bayi lagi?
Liang Bin: Ya, hampir empat bulan.
Liang Ze: Wah bagus! Mari kita menggandakan kebahagiaan ini!
Liang Bin: Menggandakan?
Liang Ze: Yup!
Liang Bin: Xiao Cui sudah berumur tujuh tahun ...
Liang Ze: Ah, bukan itu yang aku maksud. Menggandakan kebahagiaan yang aku maksud adalah bahwa aku akan ke sana dengan pacarku hari ini!
Liang Bin: Apa?
Liang Ze: Pacar!
Liang Bin: Teman laki-laki?
Liang Ze: Benar! Jika aku tidak bisa punya pacar perempuan, maka aku bisa punya pacar laki-laki.
Liang Bin: ... Apa yang terjadi padamu? kamu bahkan menyebut teman laki-laki sebagai pacarmu! Apa kamu terlalu banyak menulis sehingga otakmu jadi rusak?
Liang Ze: Tidak, kenapa kakak tidak mengerti juga? Itu adalah pacarku, seorang pria yang akan tinggal bersamaku selama sisa hidupku!
Liang Bin: Hah! ... itu ... aku mengerti, tapi ...
Liang Ze: Kakak tidak akan membiarkanku punya pacar perempuan kan? Jadi setidaknya aku bisa mendapatkan pacar laki-laki!
Liang Bin: Kamu ... Apa kau baik-baik saja?
Liang Ze: Ya seperti itulah adanya, aku akan segera membangunkannya, lalu kami akan pergi membeli makanan penutup di market. Sampai jumpa sore nanti kak! Salam buat kakak ipar!
---
"Liang Bin, Jam berapa adikmu tiba di sini? Apa kamu sudah bertanya makanan apa yang ingin dia makan? Tidak masalahkan dia makan bihun atau daging?" Zhong Yue Wen bertanya sambil melihat potongan daging babi di talenan. Dia telah melewati masa-masa mual selama periode kehamilannya, sekarang dia ingin makan sebanyak yang dia bisa.
"Ibu ada petasan yang dinyalakan di lantai bawah, bisakah aku melihatnya?" Kata anak pertama mereka.
"Tentu, kenakanlah pakaian tebal, dan jangan terlalu dekat dengan petasan. Ah, Liang Bin, sudah kubilang! Kamu harus menurunkan bingkai foto itu di ruang tamu, pastikan juga untuk membersihkan ruangan." Zhong Yue Wen merasa sangat kesal dengan dekorasi ruang tamunya karena suaminya memajang foto Liang Ze yang mengenakan atribut suku Indian yang sangat besar.
Liang Bin tidak ingin menurunkan lukisan itu apapun yang terjadi, dia mengatakan bahwa Liang Ze tidak akan senang jika itu diturunkan. Namun, Zhong Yue Wen tetap teguh, mengatakan bahwa dia takut bayi mereka yang belum lahir akan seperti Liang Ze karena dia melihat foto itu setiap hari. Jika bayinya nanti mirip Liang Ze, Zhong Yue Wen tidak yakin apakah dia harus mencekik bayi itu atau tidak.
"Baiklah, hati-hati dijalan." Liang Bin menutup teleponnya setelah menghubungi Liang Ze. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana lagi harus bereaksi terhadap apa yang baru saja dia dengar. Pacar? Pacar macam apa? Pacar? Adik laki-lakiku punya pacar? Dia juga bilang dia harus membangunkan pacarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
YANDAI BYWAY No.10
RomanceTitle asli : Yan Dai Xie Jie No. 10 Author / Pengarang : Jian Zou Pian Feng Source Of Translation : spreaddalove_LJ Genre: Modern, Comedy, kindhearted and boyslover. Chapeter : 1 - 32 End/Completed Ini adalah terjemahan Novel pertama yang mimin bua...