3 CANDY FOR FAVOR

83 25 6
                                    

"SHENSHEN!!!"

Aku dapat mendengar suara Chenle yang memanggil namaku begitu lantang, aku hanya tersenyum saat suara nyaring milik Chenle masuk ke dalam gendang telingaku.

Bagaimana anak berumur 10 tahun bisa mempunyai suara yang begitu lantang dan merdu, ah aku lupa jika dia anak laki laki, tentu suaranya tak akan cempreng seperti anak perempuan. Walau dalam beberapa kondisi suaranya lebih mirip tikus kejepit.

Rasanya tubuhku sudah jauh terjatuh, tapi entah kenapa aku merasa waktu melambat atau aku yang terjatuh perlahan. Terasa begitu lama aku berada di udara.

Aku memejamkan mataku bersiap menjemput ajal. Tetapi sesaat setelah kedua mataku terpejam seseorang menangkap tubuhku. Betapa terkejutnya aku setelah membuka mata, seorang remaja tampan yang dipinggangnya melingkar tali tambang tebal menangkap tubuhku. Badannya tersentak dinding kaca gedung sambil memelukku erat, melindungiku dari benturan.

Aku menatap matanya, mata yang indah dengan bola mata coklat pekat, lipatan mata kedalam yang begitu sempurna. Hanya dengan matanya pemuda itu dapat menghipnotisku sekejap.

"Kamu baik-baik saja?" tanyanya dengan nada khawatir

Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.

"Bagus, kamu harus memelukku lebih erat sampai seseorang datang menarik tali ini. Tubuhku tak kuat untuk menarik kita berdua keatas"

Aku hanya terdiam menatap remaja itu yang terlihat menahan sakit dan lelah. Aku menurut dan memeluknya erat sambil melihat wajahnya. Baru pertama kali aku melihat seorang remaja tampan, yang dengan ketampanannya dapat menghipnotis banyak orang.

Bahkan sampai sesaat membuatku lupa jika kami masih bergelantungan diatas tanah dan terantuk pada dinding kaca gedung.

Tiba tiba matanya yang terpejam kembali terbuka dan langsung menatap kedua mataku.

"Siapa namamu dik?"

"Shenling"

"Oke, senang bertemu denganmu Shenling. Salam kenal, namaku Taehyung. Apa kamu suka permen?"

"Iya"

Sebenarnya aku agak bingung juga terkejut saat orang ini bertanya aku suka permen. Apalagi aku sepenuhnya sadar kami berdua masih bergelantungan disisi dinding.

Lalu remaja bernama Taehyung itu merogoh saku celananya, dan mengeluarkan sebuah permen lolli dari sana.

"Kalau kamu suka permen, kamu boleh mengambil permen ini dariku. Jadi jangan bergerak berlebihan, oke?!"

Aku mengangguk dan dia tersenyum manis padaku lalu menatap keatas mengecek adakah orang yang datang. Aku membuka bungkus permen itu perlahan dan memakan permennya. Sampai aku tak sadar seseorang sudah menarik tali itu dari atas.

Aku sudah terjatuh sampai ke lantai 3 gedung mewah ini, dan kak Taehyung menolong dan menemaniku disana sambil melihatku yang masih mengemut permen lolli pemberiannya. Orang orang mulai berkerumun, penasaran dengan apa yang terjadi.

"Shenling, kamu suka permennya?"

Aku mengangguk

"Kamu tahu? Ini adalah permen kesukaanku, dan ini adalah permen terakhir yang ada ditoko hari ini"

Aku berhenti mengemut permen.

"Apa aku mengambil permen kesukaan kakak?"

"Tidak karena aku memberikannya padamu yang suka permen ini, jadi kamu boleh mengambilnya dariku"

"Tapi ini permen terakhir yang ada ditoko, dan sekarang tidak ada lagi"

"Tenang adik kecil, besok masih ada lagi di toko jadi aku bisa membelinya lagi"

Ineffable || Complete, RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang