18 TIMELESS

11 6 0
                                    

"Dimana ruangannya?"

"Ada dipaling atas" jawab Jisung

"Oke"

Kami sampai digedung dengan selamat. Walau diperjalanan kami bertemu dengan banyak lawan, tapi kami menyelesaikan mereka dengan mudah.

"Ayo buruan keatas Njun" ucap Jeno

"Oke"

Aku memimpin didepan, Jeno ada dipaling belakang dengan kak Doyoung. Yeji berjalan berdampingan dengan Yangyang.

Kami masuk kedalam gedung tua tak berpenghuni yang sudah tidak layak pakai. Aku hanya berpikir bagaimana jika ini hanya jebakan dan Chenle tak ada disini? Foto tempat Chenle disekap terlihat bagus tanpa ada lumut didindingnya. Berbanding terbalik dengan gedung yang ada dihadapan kami sekarang.

Kami menerobos masuk kedalam gedung tua itu, tak ada penjagaan satupun disana. Terasa sangat aneh karena ini terlalu mudah. Sampai kami berdiri didepan ruangan yang diduga tempat Chenle berada.

"Ini ruangannya?" tanya Yangyang

"Seharusnya" jawab Yeji

"Tapi ini aneh, emang kalian gak ngerasa aneh?" tanya kak Doyoung

"Itu juga yang gue pikirin" jawab Jeno

"Ini emang aneh, bahkan gue ngerasa ada yang gak beres" jawabku

"Kita coba masuk dulu Njun, yang penting udah usaha" timpal kak Doyoung

"Oke hyung"

Ruangan itu dikunci, Jeno mendobrak pintu dengan sekali dobrak.

"Wah mengerikan" ucap Yeji

"Ayo masuk" Jeno memintaku masuk terlebih dulu

Ruangan itu sangat luas dan lengang, aku tak melihat adanya ranjang pasien ataupun peralatan pasien seperti difoto.

"Cari antingnya" perintahku

Kami melacak mereka dengan menggunakan anting yang sudah ditanamkan GPS. Untuk berjaga jaga semua menggunakannya. Maka dari itu kami langsung bisa melacak posisi mereka.

Semua orang mencari dengan seksama, aku mencarinya ditumpukan buku buku tua diatas meja lapuk. Dilihat dari barang barangnya, sepertinya ruangan ini dulu adalah kamar.

"Gue nemu anting! Ini antingnya bukan?" teriak Jeno

"Mana?"

Kami segera merapat kearah Jeno, aku mengambil antingnya dan memastikan jika ini adalah anting milik Chenle.

"Oke antingnya ketemu, trus kita harus ngapain?" tanya Yangyang

"Hyung, abis ini kita... lho hyung?" Jeno menyadarkan kami

Kami tersadar melihat sekeliling saat menyadari jika tak ada kak Doyoung disekitar kami, dan aku melihat kak Doyoung ada didepan pintu kamar.

"Kalian harus tetap disini" ucap kak Doyoung

"Maksud lo apa hyung?" tanyaku

Tanpa menjawab apapun kak Doyoung menutup pintu dengan cepat.

Terlambat, kak Doyoung sudah mengunci rapat pintu yang tadi didobrak oleh Jeno.

 Aku dan Jeno segera berlari menuju pintu dan mencoba mendobraknya tapi tidak bisa.

"Sial! Hyung Doyoung khianatin kita!" ucap Jeno

"Maksudnya apa coba?" timpal Yangyang

"Maksudnya? Dia ninggalin kita?" Yeji

"Sial! Kemana lo hyung!" Jeno mulai murka

Ineffable || Complete, RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang