10 FIRST DAY

41 12 4
                                    

Sekarang hidup kak Taehyung berubah menjadi lebih baik. Tak akan ada yang menyangka jika seorang lelaki waktu mudanya kesana kemari bekerja tanpa kenal lelah , sekarang menjadi orang penting anggota abdi negara.

Kak Taehyung terlihat begitu menawan dengan setelan seragamnya. Terlihat sangat berwibawa.

"Baiklah sudah sampai , apa perlu kakak antar sampai depan pintu?"

"Tidak usah kak , bahkan sudah mengantar sampai sinipun sudah sangat merepotkan"

"Jangan sungkan padaku , jika kamu membutuhkan apapun jangan sungkan memanggilku , mengerti?" ucap kak Taehyung sambil memberikan kartu namanya.

"Iya kak , terima kasih. Kalau begitu aku turun dulu"

"Kakak pamit dulu ya"

Aku keluar dari mobil , setelah menutup pintu mobil kak Taehyung melambaikan tangannya dan pergi. Aku membalas lambaian tangannya sampai mobil kak Taehyung sudah tak terlihat. Lalu membalikkan badanku masuk kebangunan apartemen.

Ditengah jalan ponselku berbunyi , tanda pesan masuk ternyata dari kak Doyoung

Kak Doyoung 

|Lo pulang sama pak Kim?

Iya kak , kenapa?|

|Lo gak bahas tentang sasaeng itukan? 

Bukannya tadi dibahas?|

|Bukan itu , maksud gue yang lo bakal temenan sama sasaeng Shenling....

Oh iya kak , gue belum bilang ke kak Taehyung. Lo mau ngomong apa kak sama kak Taehyung?|

|Eh!! jangan ngomong sama pak inspektur. Ini rencana sampingan. Kepolisian tetap bantu kita , tapi kita juga harus bertindak

Oh oke kak paham|

|Oke gue percaya sama lo Shen! Fighting!!!

Iya kak|

Tanpa terasa aku sudah sam[ai dilantai 30 , aku membalas pesan pesan kak Doyoung sambil berjalan. Sesekali hampir terjatuh karena tidak fokus.

Aku menggesek kartu kamarku setelah pintu terbuka aku masuk kedalam apartemen. 

Apartemen sudah terlihat rapi dan berisi dengan barang barang. Terlihat bibi Xiao yang tertidur diatas sofa. Aku berjalan mendekat kearah bibi Xiao . Setelah sampai didepan bibi Xiao aku berjongkok menghadapnya lalu sedikit menggoyangkan tubuhnya , berniat membangunkan.

"Bibi , jangan tidur disini nanti badan bibi sakit"

Terlihat bibi Xiao mulai membuka matanya. 

"Ah nona muda , maafkan saya yang tertidur dan tidak menyambut nona"

"Tidak apa bibi aku tidak perlu itu. Sekarang mari istirahat bibi jangan tidur disofa lagi ya"

"Baik nona"

Dikamar apartemenku ini terdiri dari 2 kamar tidur. Satu berukuran besar dan satunya lagi sedang. Aku tidur dikamar yang besar dan bibi Xiao tidur dikamar satunya.

Aku merebahkan diriku diatas kasur empuk itu. Menghirup aroma peoni dari sprai apartemen itu. dan tak lama setelah itu aku terlelap kealam mimpi


Ditempat lain


"Apa sih Chen?"

"Lo udah selidikin semuanya sampai mana? Kenapa Yeji lu masukin daftar orang yang dicurigai?"

Ineffable || Complete, RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang