20 LAST

23 6 10
                                    

"Oke karena semua sudah berkumpul kita bisa langsung kembali ke Seoul" ucap kak Taehyung

Aku masih menundukkan wajahku sambil menyimak perkataan kak Taehyung. Bahkan Xiaolu dan Mingna tidak berhenti menggodaku.

Flashback

Tanpa sadar aku membalas ciuman Renjun. Aku teringat ada banyak orang yang memperhatikan, segera kulepas pagutanku dengan Renjun.

"Kembaranku sudah dewasa ya" Chenle

"Terimakasih hadiahnya, aku sudah merasa hidup kembali" Renjun

Aku hanya bisa menutup wajah dengan kedua telapak tanganku, aku tak bisa melihat tatapan semua orang yang melihat kejadian barusan.

"Shenling, kamu benar benar menikmatinya ya" Xiaolu

"Wah Shenling ulangin dong, gue demen nontonnya" Mark

"Tumben Renjun main nyosor aja" Jeno

"Weh anjir, kok lo enak nyosornya bibir? Gue kalo nyosor malah nyosor batu nisan" kak Jaehyun

"Hyung, jangan bikin suasana mencekam" Yangyang menatap kak Jaehyun ngeri

"Weh nggak nggak canda, tapi sebenernya beneran sih"

"HYUNG!!!!" ucap Mark, Jeno, dan Yangyang bersamaan 

Aku merasa agak ngeri, tetapi tak bisa menahan tawa melihat tingkah 3 orang itu. Renjun yang ada disampingkupun ikut tertawa.

Semua tertawa melihat mereka bertiga protes pada kak Jaehyun. Ditengah tengah hiburan itu pak Baekhyun menghampiriku.

"Nona Zhong, karena alat komunikasi anda menghilang tuan besar Zhong menghubungi anda lewat saya"

Pak Baekhyun menyerahkan alat komunikasinya padaku dan aku menerimanya

"Terimakasih pak Baekhyun, saya mohon panggil saja saya Shenling atau Ning'er bagaimanapun saya tetap murid anda saya bukan nona anda"

"Baiklah nak Shenling, silahkan diterima"

Jujur rasanya sangat aneh menerima hormat seseorang walaupun sudah bertahun tahun aku merasakannya. Apalagi jika orang itu adalah guru disekolah, rasanya benar benar tidak nyaman.

Aku memasang alat komunikasi ditelingaku, dan langsung terdengar suara papa.

"Nak? Kamu bisa dengar suara papa?"

"Denger pa"

"Tadi papa denger Renjun nyosor nyosor. Itu maksudnya bukan ciuman sama kamu bukan?"

"Sayangnya tebakan anda salah tuan besar Zhong" jawab inspektur Jeon

"APA? CHANLIE ANAKMU PERLU DIDIDIK! MANA RENJUN? AKAN KUHABISI DIA!"

"Pa, sabar..., Inspektur Jeon..." aku menatap inspektur Jeon jengah

"PAPA GAK BISA SABAR, WOY CHANLIE SINI LO ANJIR, LO DIDIK ANAK GIMANA SIH?"

BRUK!!!

"PAPA! KASIHAN PAMAN CHANLIE" teriakku

"CIUMAN PERTAMA ITU BERHARGA NAK! PAPA GAK BISA TERIMA KALO YANG NYIUM KAMU BUAT PERTAMA KALI BUKAN ORANG YANG KAMU CINTAI!"

BRUK!!!

"PAPA! AKU TUH CINTA SAMA RENJUN BERHENTI MUKULIN PAMAN CHANLIE!"

Reflek aku berteriak pada papa tanpa memikirkan kata kata yang aku ucapkan dengan baik. Aku mengatupkan mulutku dengan kedua telapak tangan.

Ineffable || Complete, RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang