6 BEFORE YOU GO

55 12 3
                                    

Sesuai perkataan Chenle, hari ini kami berempat pergi bermain ke Disney. Sesampainya disana aku terperangah dengan tempat itu.

Istana yang biasanya hanya dapat aku bayangkan dari buku dongeng kini terpampang jelas didepan mataku, benar benar indah persis seperti di dunia dongeng.

"Kamu mau main apa Shenshen?"

"Terserah, Chenchen mau main apa?"

"Kalo mau main bilang dulu sama papa dan mama ya" ucap mama menengahi percakapan kami

"Aku mau naik roller coster itu pa" tunjuk Chenle ke arah roller coster yang tengah melaju dengan begitu cepat membuat penumpangnya menjerit histeris.

"Kamu belum boleh naik itu nak" kata mama

Chenle terlihat kecewa, yah aku juga tak terlalu yakin jika Chenle akan berani naik roller coster sebenarnya. Aku melihat ke sekeliling dan pandanganku terpaku pada satu hal. Kuhadapkan wajahku ragu ke arah orangtuaku.

"Aku mau naik kuda kudaan itu boleh.. ma.. pa..?" ucapku dengan suara pelan hampir tak terdengar.

Papa dan mama melihat ke arahku terheran. Chenle juga menatap ke arahku berbinar sambil tersenyum.

"Tentu saja boleh nak, nanti Chenchen naik yang kereta" ucap papa sambil tersenyum

Chenle melotot kaget seketika wajahnya terlihat kesal

"Pa, aku bukan perempuan aku tak mau naik mainan itu" keluh Chenle

Papa dan mama saling pandang lalu tertawa

"Ya sudah Shenshen sama mama main kuda kudaan, papa temenin Chenchen main bom bom car bagaimana?" mama menengahi

"Oke anak papa yang katanya bukan perempuan, ayo kita main mobil"

"Aku memang bukan perempuan pa!" protes Chenle merasa tersindir dengan kata kata papa yang justru membuat papa dan mama semakin tertawa.

Baru kali ini aku secara langsung melihat papa tertawa. Papa benar benar tampan bahkan mama juga terlihat imut dan cantik walau mulai ada beberapa garis garis penuaan yang menghiasi wajahnya.

"Shenshen jadi mau naik kuda kudaan?" Tanya mama padaku

Aku mengangguk lalu mama menggandeng tanganku. Aku sedikit terkejut tapi tetap membiarkan mama menggandeng tanganku.

"Nanti mama ikut naik megangin kamu biar gak jatuh"

"Aku gak bakal jatuh kok ma badanku gak kecil" elakku walau agak canggung

"Walaupun gak kecil kamu selalu jadi anak kecil di mata mama sama papa Shenshen"

Mama tersenyum padaku lalu menemaniku dibarisan antrian, mungkin orang tua memang pengganti terbaik kakek dan nenek. ucapku dalam hati sambil tersenyum.



}@o@{




"Aku lapar" keluh Chenle

"Sama" aku mengiyakan ucapan Chenle

Chenle berkali kali naik bom bom car bahkan setelah selesai dia kembali mengantri, dan pada akhirnya papa menyewa satu bom bom car khusus untuk Chenle naiki selama 2 jam. Dan selama 2 jam itu dia tak berhenti memainkannya, bahkan dia minta naik lagi!

Tapi kalau tidak begitu bukan saudaraku.

Jika tidak gila dia bukan saudaraku, itu kenyataannya

Ineffable || Complete, RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang