5. Teman Lama

533 90 41
                                    

Tapi nyatanya rasa penasaran itu terus mengganggu Jingga membuat gadis itu merasa frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi nyatanya rasa penasaran itu terus mengganggu Jingga membuat gadis itu merasa frustasi.

Gadis itu pun akhirnya memutuskan menghubungi Ryola. Mengesampingkan rasa penasarannya, Jingga memang ingin menghubungi kakak sepupunya itu. Dia ingin memberitahukan keberadaannya di Bali. Dan siapa yang tahu ke depannya dia bisa bertemu dengan Ryola di saat jadwalnya tidak terlalu padat.

teh lagi di bali?

Tanya gadis itu melalui pesan singkat. Lama Jingga menunggu jawaban dari gadis itu, hingga tiba waktu tidur gadis itu melihat notifikasi di ponselnya. Rupanya Ryola baru membalas pesannya.

iya dek. kok kamu tau?

Tanya Ryola balik. Mungkin Ryola bingung dari mana Jingga tahu dia ada di Bali sekarang. Seingatnya gadis itu tidak pernah membicarakan perihal dia akan pergi ke Bali pada Jingga.

Dengan cepat Jingga membalas pesan dari sepupunya itu.

iya nih teh. nemenin anak-anak study tour. tadi siang jingga gak sengaja liat teteh di tempat wisata. jingga kira bukan teteh. mau nyamperin keburu bus anak-anak mau berangkat.

Ryola adalah kakak sepupu Jingga dari pihak bunda. Usia mereka hanya terpaut empat tahun perbedaan. Keduanya terbilang sangat dekat. Bahkan kedekatan Jingga dengan Ryola melebihi kedekatannya dengan kakaknya sendiri, Matahari.

oh gitu dek? adek sampai kpn disini?

Balas Ryola.

semingguan kira-kira.

Jawab gadis bermata sipit itu. Jingga menimbang-nimbang, haruskah dia berpura-pura bertanya pada Ryola dengan siapa dia pergi ke sana atau tidak usah?

Tapi karena Jingga benar-benar tidak bisa menahan rasa penasarannya akhirnya gadis itu nekat bertanya pada Ryola.

teteh ke bali sendirian?

Tanyanya berpura-pura. Sebenarnya Jingga sudah tahu Ryola pergi bersama Patih. Tapi apa mungkin mereka hanya berduaan saja pergi ke sini?

Jingga memukul pelan kepalanya. Bagaimana bisa dia mencurigai kakaknya sendiri. Tidak biasanya Jingga memiliki kecurigaan seperti ini dan gadis itu juga tidak pernah mengurusi urusan orang lain.

Le Coup de FoudreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang