⚠BEFORE YOU READ ⚠
TW // this chapter including implicit intimate scene, be wise.Sepasang manusia berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang tak lain adalah Langit di atas kursi roda yang didorong oleh sahabatnya, Raina.
"Ra, Langit gak mau masuk kamar dulu, bosen"
"Terus Langit mau kemana dong? Mau ke taman?"
Langit menoleh seraya tersenyum lebar kearah Raina "Mau!" serunya.
Raina tersenyum "Yaudah cuss!" balas Raina kemudian membelokkan kan kursi roda Langit ke arah taman
Cuaca hari ini sedang bagus, cerah namun tidak terlalu terik, di taman rumah sakit banyak anak yang bermain di sana.
"oh iya, Raina ada hadiah buat langit"
"apa?"
"tadaaa!" Raina mengeluarkan gelembung sabun berbentuk mirip kamera polaroid dari paperbag yang dibawanya, setahu Langit paperbag tersebut berisi makanan ringan.
"Raraa, mau!"
"Boleh, tapi janji abis ini makan yah" timpal Raina, tubuh Langit semakin kurus setiap harinya.
"Iya janji!" jawab Langit tanpa ragu.
Raina menyerahkan gelembung tersebut kepada Langit, kemudian mendudukkan diri di kursi taman tepat disebelah kursi roda Langit
Raina tidak bisa menahan senyumnya melihat Langit yang tersenyum menatap gelembung kecil yang beterbangan disekitarnya kemudian tertawa lagi saat gelembung tersebut pecah. Lama kelamaan, anak-anak yang juga bermain ditaman tersebut menghampiri Langit dan ikut menangkap gelembung yang Langit tiup
"Ayo kakak, lagi lagi"
"Sebentar yaa" balas Langit mengaduk-aduk cairan gelembung tersebut, Langit juga nampak bahagia mendapat banyak teman bermain baru.
Drrt... Drrt...Getaran ponsel Raina di saku celananya membuyarkan tawanya yang sedang asik menyaksikan tawa Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUETH • SKZ 00L
Hayran Kurgu[Antologi Cerpen] In this vast, ever-expanding universe, Our love shines bright, a celestial verse, Two souls entangled, forever finding home. Parallel realities may keep us apart, But my devotion to you will never depart. Was 3#Leeknow 3#Skijeu