11 • Hate to Admit it

1K 215 33
                                    

Deg...

Hanya sebentar? Kenapa Langit tak lebih egois dari ini untuk meminta selamanya? Memangnya apa yang akan terjadi setelah itu

Menangkap raut cemas Raina, Langit mengulas senyum menenangkan "Rara kenapa?"

"Maksud kamu cuma sebentar itu apa Langit?"

Langit masih tersenyum "Aku pernah kebangun, terus dengerin mama sama Reyan ngomong kalau Rara sama kak Rino mau menikah gak lama lagi, katanya kalau udah menikah kan udah gak boleh sayang orang lain lagi."

Huft... Raina menghela nafas lega mendengar penjelasannya "Kalau gitu Langit cepat sembuh ya."

Langit mengangguk lemah masih dengan senyuman di wajahnya yang pucat pasi.

Cklek

Itu Raihan yang baru saja tiba setelah ditelepon oleh Raina tiga puluh menit lalu.

"Langit kenapa?! "

Raina tersenyum, begitupun dengan Langit "Seperti yang lo liat, Langit sadar!"

Raihan berjalan menghampiri keduanya tentunya diikuti dengan senyuman
"Langit, kita seneng banget kamu siuman, cepet sembuh ya"

Langit hanya tersenyum menanggapi.

Sekitar lima belas menit mereka berbincang ringan, kini Wulan yang baru saja tiba, ia langsung memeluk tubuh ringkih Langit dan menangis terharu, yaa perasaan seorang ibu.

"Ra, karena Langit udah sadar, kamu pulang gih, berbenah diri, lihat tuh kamu kacau banget"

"Tapi ma..."

"Gak ada tapi-tapi, gak ada yang perlu kamu khawatirin sekarang. Langit udah baikan, iya kan Langit?"

Langit mengangguk pelan "Rara pulang aja dulu, ada mama kok."

Mau tidak mau, Raina menurut saja, lagipula dengan sadarnya Langit seperti ini sudah membuatnya cukup bersyukur
"ya udah."

"Raihan, anterin gih kakakmu," pinta Wulan.

"Baru juga nyampe," balas Raihan, namun ia tetap meraih kunci mobil yang tergeletak di nakas tersebut

Raihan melajukan mobilnya dengan kecepatan santai, tepatnya mobil milik ibunya, karena tadi ia datang menggunakan motor sport nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raihan melajukan mobilnya dengan kecepatan santai, tepatnya mobil milik ibunya, karena tadi ia datang menggunakan motor sport nya.

"Ra... " panggil Raihan

"hmm... "

"Seneng banget ya Langit siuman?" tanyanya

"Pake nanya lagi, iyalah, gue tuh udah khawatir banget Langit bakal kenapa-napa. Gue gak nyangka aja keajaiban bisa terjadi dua kali, Tuhan pasti sayang banget sama dia, Tuhan dengerin doa-doa kita."

BLUETH • SKZ 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang