Dika yakin sesuatu yang buruk akan terjadi kepadanya. Perasaan ini dimulai ketika akun YouTube bernama Miss Indigo Maniez mengirimkan komentar pada setiap video: Saya lihat kamu terkena kutukan sial.
Mulanya, Dika mengabaikan komentar itu. Orang iseng. Manusia yang iri kepada channel YouTube-nya yang semakin sukses atau cewek gila penggemar kegantengan wajah Dika. Bagi cowok itu, fenomena ini sudah biasa. Orang ganteng selalu dikerubungi cewek tidak waras yang berusaha menarik perhatian. Akan tetapi, semakin lama komentar dari akun tersebut semakin menyeramkan, bahkan dia sampai mengirimkan pesan ke e-mail Dika. Puncaknya adalah kemarin, ketika perkataan Miss Indigo Maniez terbukti benar dengan tiga kesialan besar dalam hidup Dika.
Pertama, dosen penguji skripsinya mendadak diganti menjadi Pak Susanto yang galak, selalu mengomel hingga terdengar ke kelas sebelah, dan memiliki suara lebih kencang dari pengeras suara milik penjual tahu bulat.
Kedua, gebetan Dika mendadak hilang tidak berbekas. Di-chat tidak membalas. Ditelepon tidak diangkat.
Ketiga, yang paling seram dari semua, Dika nyaris tertabrak kereta mini odong-odong depan kompleks rumah. Kereta mini odong-odong yang dibawa menggunakan motor itu melaju cepat ke arahnya. Jika bukan karena penjual tempe mendoan yang lewat, Dika pasti sudah tinggal nama.
Berbekal tiga kejadian itu, Dika menghubungi Miss Indigo Maniez dan sepakat untuk bertemu di Kafe Kubus daerah Jakarta Selatan. Kata Miss Indigo Maniez, dia bisa membantu Dika untuk menghapus kutukannya. Karena itulah, pada Sabtu siang yang cerah, Dika sudah duduk rapi di dalam kafe.
Lima menit setelah Dika duduk di kursi pojok kafe, seorang cewek berpakaian serbahitam menyapanya. "Channel YouTube Dika?" tanya cewek itu dengan suara manis. Tidak hanya suaranya yang manis, cewek itu juga sangat cantik hingga Dika terpana. Wajah mungil dengan sepasang mata besar yang dinaungi bulu mata lentik. Hidung mancung, bibir kecil dan berwarna kemerahan alami, serta rambut berponi yang menegaskan kecantikannya yang polos. Kedua mata Dika membesar penuh kagum sedangkan mulutnya menganga hingga seekor lalat nyaris masuk.
"Channel YouTube Dika?" Cewek itu mengulang pertanyaan karena Dika tidak kunjung menjawab. Dika tersadar, lalu menyisirkan jemari ke rambut. Biar tetap keren meski habis mengusir lalat di depan mulut.
"Miss Indigo Maniez?" balas Dika dengan senyum yang diharapkan seksi. Cewek itu mengangguk.
Dika tersenyum lebar, lalu menunjuk kursi di depannya dengan kesopanan tanpa cela. "Kenalkan. Gue Dika yang ngehubungin lo kemarin," kata Dika bersemangat. "Silakan diminum dan dimakan. Ada cheesecake dan Americano khusus buat Miss Indigo Maniez."
"Ah, terima kasih." Miss Indigo Maniez mengangguk-angguk sambil melirik menu makanan di depannya.
"Maaf kalau enggak selera sama minumannya. Nama Indigo agak horror, jadi minuman yang dipesan adalah Americano. Tahu gitu mending tadi pesan minuman yang manis-manis," kata Dika sambil tersenyum menyesal. "Ngomong-ngomong, siapa nama aslinya? Kalau gue dipanggil Dika aja. Kalau lo? Enggak mungkin dipanggil Indigo, 'kan?"
"Cukup panggil Indigo aja. Saya ke sini buat bantu kamu, bukan yang lain," balas Miss Indigo Maniez ketus.
Setengah bercanda, Dika membalas, "Kalau dipanggil Maniez aja boleh? Maniez pakai z." Niat Dika untuk melucu gagal total ketika ekspresi Miss Indigo Maniez tidak berubah. "Enggak apa. Panggil Maniez pakai z," jawabnya.
Dika sampai ternganga karena keseriusan Maniez. Tidak mempan, bahkan dengan kelucuan ataupun ketampanan Dika! Baiklah, Dika menyerah untuk saat ini. Mungkin saatnya mereka kembali serius. "Kata Maniez, gue punya kutukan sial. Benar begitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[CAMPUS COUPLE] Hanifah Khairunnisa - Senior from Hell
RomanceNoura Tsabita menginginkan kehidupan normal di dunia perkuliahan, tetapi gagal mewujudkannya karena kehadiran teman masa kecil yang dia benci, Devan Putra Pratama, yang merupakan senior kejam saat OSPEK dan tidak segan-segan menyiksanya.