丨3丨RUMAH SELLA

6 0 0
                                    


R U M A H S E L L A

Sella tengah mengedit hasil dari video yang ia rekam bersama Randy. Walau tanpa lirik pun Randy mampu membuat lagu yang indah. Mungkin mengalahkan indahnya lagu River in you. Lagu tersebut lebih cocok menjadi lagu horor, sedangkan lagu Randy pasti cocok menjadi lagu romantis.

Randy dengan muka kakunya memainkan lagu yang romantis. Berkali kali Sella mengedit agar muka Randy sedikit lebih enak dilihat. Bahkan Sella hampir setiap saat melototi Randy saat ia mengeraskan rahangnya dan tidak tersenyum saat direkam.

Terdengar bel rumah Sella yang dunyikan. Tidak cuman sekali. Tapi berkali kali dan tidak ada jeda sedikitpun diantar suara bel rumah tersebut. Sella mendelik kesal kearah pintu kamarnya. Proses editinng yang Sella kerjakan dikomputernya sedikit lagi selesai, tapi ada yang mengganggunya disiang bolong begini.

Sella menekan tombol save lalu membiarkannya begitu saja. Komputer dibiarkan menyala dan videonya masih terus berlanjut. Sella segera keluar kamar dan menuruni anak tangga yang tiada habisnya ini menuju lantai dasar.

Sebelum membuka pintu rumahnya, Sella mempersiapkan wajah terjudes yang yang bisa ia buat. Lalu Sella membuka pintu bergagang dua tersebut dan menampilkan dua spesies manusia yang berjumlah empat orang. Dua berjenis kelamin laki laki dan dua lainnya perempuan.

Sella mengenali salah satu laki laki tersebut tapi tidak mengenali tiga lainnya. Lantas ia mengerutkan dahinya. "Randy, lo ngapain bawa orang asing?"

"Orang asing!?!" teriak si cowok bertubuh besar dan cewek yang berkucir kuda.

"iya," kata Sella dan malah terdengar sepeti ia mempertanyakannya.

"Oh mayyyy, Sella lo beneran gak inget," ujar si cewek berkucir kuda.

Si cowok bertubuh besar sendiri masih dengan gaya alay-terkejut-tidak percaya miliknya. "Lo amnesia sama gue?"

"Gue juga," tambah si cewek berkucir kuda.

"Dan ini yang ke tiga puluh tiga kalinya," sahut si cowok berbadan besar.

"Parahnya sama temen sendiri,"

"Ajaibnya gue pernah jadi pacarnya,"

"Syukurnya kita masih sabar," ucap keduanya kali ini bersamaan.

"Alay lo berdua, biarin aja sih," lerai Randy.

"Lo udah makan belum?" kali ini yang berbicara adalah cewek berponi dan berpotongan rambut sebahu.

Sella hanya menggelengkan kepalanya. Masih belum mengerti kenapa orang orang asing ini teriak teriak didepan rumahnya, dan yang satunya nanyain Sella mengenai kebutuhan pokoknya.

Sicewek berponi menarik tangan Sella masuk kedalam rumahnya. "Ayo masuk. Bundanya Bisma memasak rendang untuk makan siang lo,"

Sella menurutinya dan ikut masuk menuju ruang makan. Si cewek berkuncir kuda dan cowok bertubuh besar diseret masuk oleh Randy. Mereka berdua masih keseal karena dilupain Sella dan enggan masuk kedalam pemilik rumah yang melupakan mereka.

Makan dalam waktu kurang dari semenit meupakan bakat terpendam Sella. Tanpa sisa tanpa bekas. Tanpa menyisakan kepada empat orang yang duduk satu mejanya. Mereka berempat hanya bisa menahan nafsu makan yang membuncah akibat melihat bagaimana Sella melahap rendang buatan bunda Bisma.

Terdengar sendawa keras tanpa ditutup tutupi sedikitpun. "Gue ingat sekarang,"

"Lo jorok banget seperti biasanya," cela cowok bebadan bongsor.

"Lo Bisma kan? Bisma mantan pacar gue," klarifikasi Sella terang terangan. "dijepang sendawa itu ungkapan terimakasih untuk bunda lo yang udah masakin makanan buat gue,"

"Bundanya Bisma bakalan berenti ngasih lo makan kalau cara terima kasih lo seperti itu," sindir si cewek berkucir kuda.

Sella mendelik kesal kearah cewek yang menyindirnya. "Nina. Lo mau gue unfollow?"

"Kalau Randy pergi olimpiade, gue gak bakalan ngerjain pr lo," final Nina.

Sella melihat kearah kanannya. Tepat disampingnya duduk cewek berponi samping sambil membaca buku tebal ditangannya. Sella mengambil buku tebal tersebut. "Ayuk yang cantik, baik hati dan penyayang," panggil Sella.

"Lo minta gue ngerjain pr lo ,kalau Randy olimpiade?" tanya Ayuk.

"Ayuk kaulah sahabat sejatikuuu," senandung Sella seperti tokoh kura kura di film Pada Zaman Dahulu.

Ayuk menganggukkan kepalanya pelan lalu mengambil buku bahasa jerman ditangan Sella. Sella tersenyum puas kepada Nina yang cemberut.

"Bye the way. Lo semua ngapain kesini tengah hari gini? Ganggu tau gak, gue sibuk," lontar Sella.

Bisma menjitak kepala Sella. "Demi apa lo sibuk?"

"Urusan orang sibuk ya banyak dong," songong Sella. Nina memutar bola matanya malas.

Randy meletakkan ponselnya kehadapan Sella. "Lo lihat berita,"

Sella mengangkat kedua alisnya. "Kenapa?"

"Gausah banyak tanya deh," sanggah Nina.

"Pasti lo belum buka hp dari kemarin kan?" selidik Bisma.

Sella menggeleng. "Hari seperti ini notif dari ponsel gue jebol, berisik. Emang ada apa sih?"

Ayuk segera mengambil ponsel Randy dan menggulirnya kedalam kolom berita terkini. Ayuk menghadapkan langsung kepada Sella. "See? Lo ketinggalan berita,"

Sella segera menaiki tangga menuju kamarnya . Kemudian turun dengan ponsel pribadinya ditangan.

"Gu-gue," tunjuk Sella kearah dirinya sendiri.

Semuanya menghampiri Sella.

"Selamat ya Sella,"

"Walaupun lo nyusahin gue. Tetap aja lo harus bayar upah gue sebagai juru kameramen,"

"Lagu gue sebagai penunjang keberhasilan lo, jadi lo harus traktir,"

Kini semua menghadap Nina yang belum mengucapkan satu kata pun.

Nina memutar bola matanya malas. "Lo lupa sama gue dan lo nunggu ucapan slamat dari gue?" Nina segera pergi menuju pintu keluar dimana mereka masuk tadi.

"Ninongggg," rajuk Sella sambi mengentak entakkan kakinya.

Nina terkekeh sebentar. "Kita ke mall belanja baju untuk acara lo nanti malam. Gue traktir,"

Semuanya menyunggikan senyum gembira. "Ninong the best," seru semuanya.

Mereka semua segera bersiap untuk mereyakan keberhasilan Sella.

Gmail

To ;

From ;

Selamat kepada ananda Arsella Rabertha Blande. Chanel youtube kamu Arsella RB telah mencapai subscriber 10 milion. Anda telah bekerja keras. Untuk merayakannya kami mengundang anda untuk menghadiri pesta perayaan 10 milion subscribe on youtube di ballroom hotel Highland pada hari ini pukul 20.00 WIB

ArdewildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang