• FLOWER •

119 22 15
                                    

        Gaung ambulance menyeruak di tengah jalan setapak itu, mengangkut kedua mayat yang ditemukan tadi pagi di gudang bekas pabrik motor. Mayat Mr. Kim dan Harsa yang sudah usai diidentifikasi kini menjauh dari tempat kejadian tersebut. Tersisa beberapa detektif yang masih mengolah TKP serta berusaha mencari bukti yang mungkin tertinggal di sana, termasuk Yuno dan Lenna.

      "Who's him, Mas?" Tanya Lenna kemudian, setelah tersisa keduanya saja di pojokan tempat mayat Mr. Kim tadi.

     "Harsa?" Tanya Yuno, yang disambut anggukan Lenna. "Dulu, dia pernah jadi detektif kepolisian khusus kasus pembunuhan. Sewaktu kamu menjalani tugas dua tahun yang lalu, dia sempat ditugaskan di kantor kita. Tapi hanya sebentar, karena kemudian dia memutuskan untuk berhenti menjadi polisi. Setelah itu, aku nggak pernah bertemu dia lagi," Yuno menarik nafas panjang, "Aku nggak nyangka akan ketemu dia lagi dalam keadaan seperti ini."

     Lenna mengangguk, mengerti dengan penjelasan ketia timnya itu. Gadis itu memang tak terlalu pandai bergaul, dan juga Harsa masuk di kantor itu ketika ia sedang bertugas di negara lain, itulah mengapa ia tidak mengenal Harsa. "Ah, Yuno," Tiba-tiba terbesit satu pikiran di kepala Lenna, dan sontak membuat Yuno langsung memalingkan wajahnya pada gadis itu. "Kalau begitu, kenapa Mr. Kim dan Harsa bisa terbunuh bersamaan di lokasi ini? Ada hubungan apa dengan keduanya?"

     "Itu juga yang sedang aku pikirkan, Na. Jika benar Mr. Kim dan Harsa terjalin suatu kerjasama, berarti ada sesuatu yang Mr. Kim selidiki, dan membawa mereka pada kematian yang mengenaskan ini."

     Setelah mengatakan hal itu, Yuno kembali menyisir sekililing dengan pandangan tajamnya, mencari sesuatu yang mungkin saja luput dari pandangan. Setelah lima belas menit mencari, ia tak mendapatkan apa-apa selain yang sebelumnya sudah ia dapatkan. Akhirnya keduanya memutuskan untuk kembali ke kantor. Ada sesuatu yang harus Yuno beritahukan kepada partner wanitanya itu. Sesuatu rahasia yang sepertinya cukup mereka berdua saja yang mengetahui.

*******

       Kantor masih ramai dengan beberapa polisi lalu lalang yang sibuk mencari dan mengumpul berkas, sementara Yuno dan Lenna sudah berada di ruangan sang ketua tim, yang sedang mengeluarkan sesuatu dari jaket kulit kesayangannya itu.

     Seputik bunga berwarna putih yang terbungkus di dalam kantungan bening tempat menyimpan barang bukti yang didapatkan di TKP kini sudah berada di atas meja sekarang. "Selama berkerja sama dengan Harsa selama setahun, aku hampir mengerti kebiasaannya menyimpan sesuatu yang penting." Ujar Yuno membuka percakapan yang bisa dibilang penting itu.

      "— Di dalam kaus kaki sebelah kiri bagian belakang."

      Lenna masih diam. Sedikit takjub dengan pengamatan Yuno yang super detail. "Dan tadi, aku mencoba untuk menggeledah kaus kaki kirinya, dan menemukan ini," Yuno menunjuk kantungan bukti itu lagi sebelum melanjutkan kalimatnya. "A jasmine." Gumam Lenna pelan.

" Gumam Lenna pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• AMYGDALA ERRORED •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang