Apa jadinya kalau kamu terlibat masalah hati dan percintaan dengan gurumu sendiri? Setelah saling mengenal untuk pertama kalinya, semua terlalu mengejutkan dan tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya
Kim Seokjin.
Itu dia, dia yang mampu membuatmu yan...
Hari ini tuh banyak banget yang janji mau datang, entah itu teman - teman kamu atau teman - temannya seokjin, udah kayak mau ada acara aja dirumah kalian.
Tadi malam Papah dan Mamah juga datang, nginap. Iyakan seexcited itu karena ini cucu pertama mereka.
Karena kamu cerita ke Mamah kalau banyak yang mau datang, jadi lah akhirnya sesuai saran Mamah kalau lebih baik kalian sekalian aja adain syukuran gitu karena Yoosun udah lahir.
Dan sekarang, dipagi yang cerah ini kalian udah sibuk masak - masak dan beberes rumah. Berbagi tugas, yang cowok beres - beres rumah yang ceweknya masak.
Kamu juga ikut didapur kok, tapi juga sekalian jagain Yoosun yang ada didalam kereta bayinya sambil meluk boneka kelinci yang dikasih Jungkookie oppanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena mau ada acara, Ayah sama Bunda pun juga datang tadi pagi, jangan lupain Abang kamu yang juga datang bertiga sama Mbak Naeun dan Chanwoo tentunya. Oh iya, Ka Yugyeom juga ada disini.
"Yang mau datang banyak?" Mbak Naeun yang lagi motongin sayuran ngelirik ke kamu yang lagi nenangin Yoosun, mulai jengah dia.
Kamu mengangguk, "Banyak, Mbak. Makanya sekalian dibikin acara aja kata Mamah" Balasmu.
"Kalau banyak mah mending catering aja kali" Tukas Mbak Naeun dan geleng - geleng kepala karena kembali sadar kalau kalian tuh emang suka yang ribet - ribet.
"Haduh, kok gak kepikiran sih, ribet banget jadi eomma kan Sun?" Kamu mengusap wajahmu dan menepuk - nepuk lengan Yoosun yang cuma liatin kamu.
Bunda terkekeh, "Kalau mau catering sekarang masih belum telat kok, kitanya aja baru mulai ini" Ucap beliau memberikan saran. Refleks Mbak Naeun yang lagi motong sayuran dan Mamah yang lagi ngupas bawang langsung berhenti.
"Terus kita bikin kue aja, makanannya di catering aja gimana?" Mamah ikut ngasih saran.
"Yaudah, kalau gitu aku pesan makanannya, kita beli lagi aja bahan - bahan buat bikin kue, yang udah kebeli ini biar masukin kulkas aja" Kamu akhirnya memutuskan ngikut saran mereka.
Bunda ngangguk, "Gitu kek dari tadi, Bunda udah mau nangis aja ngebayangin kita masak sebanyak ini" Ucap Bunda. Maklum, Bunda lebih terbiasa sama tumpukan kertas dan komputer daripada bahan masakan yang bejibun.
"Untung ada Mbak Naeun yang hidupnya simpel" Ucapmu dan terkekeh diakhir kalimat.
"Kalau gitu aku sama Mamah Kim aja yang beli bahan buat masak kue di mini market depan, (Y/n) sama Bunda ngurusin catering aja" Tawar Mbak Naeun.
"Boleh - boleh" Kamu mengangguk setuju sebelum akhirnya kalian mencar lagi.
"Bun, catering dimana ya?" Kamu sekarang lagi nyari - nyari tempat catering di handphonemu.
"Kalau catering tuh biasanya beberapa hari sebelum ini udah dipesan, kalo mendadak gini mending mesan dirumah makan aja" Bunda ikut liat ke HP mu.
"Ini cocok ga sih buat makan siang?" Tanyamu sekali lagi sambil masih menggulir layar handphonemu.