Surat Untuk Ibu

100 5 0
                                    

Hai, bu. Sudah lama ya, kita tidak jumpa. Padahal, kita satu atap, tetapi perjumpaan kita hanya sebatas

"Sudah makan belum?"

Kita jarang cerita hal-hal yang mengarang.
Tertawa yang sedari saya kecil selalu menemani hari-hari ibu dikala lelah kerja, kini jarang berjumpa.
Ini tidak normal, bu.

Saya hanya ingin berterima kasih kepada Ibu.
Yang membesarkan saya sampai besarnya melebihi Ibu.
Yang mengajarkan saya sampai akhirnya Ibu yang saya ajari.
Yang menemani saya sampai akhirnya Ibu yang saya temani.

Terima kasih, bu.
Sudah menjadi banting tulang demi keluarga kecil ini.
Untung saja tulang ibu tidak pecah, bisa jadi saya tidak bahagia.
Meskipun sudah seharusnya ibu juga merasakan bahagia.

Semut-Semut BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang