Anarkis dalam doa

22 1 0
                                    

Maaf Tuhan, maaf sekali.
Saya lebih sering menginginkan sesuatu yang mustahil.
Saya lebih sering tidak menikmati apa yang Kau berikan.
Saya lebih sering berangan-angan kepada para angin.
Saya lebih sering berteriak dalam doa.
Saya lebih sering berkata kasar ketimbang sadar.
Saya lebih sering meminta lebih, ketimbang usaha mendasar.
Saya lebih sering memikirkan ciptaan-Mu daripada memikirkan-Mu.
Saya lebih sering setor nama ciptaan-Mu daripada menyebut nama-Mu.
Maaf Tuhan, saya berlebihan.
Maaf Tuhan, saya telah anarkis dalam doa.

Semut-Semut BesarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang