Sekian Purnama, saya berdiri di persimpangan jalan, di bawah lampu jalan, tak lupa rona lampunya dengan aksen oranye terlihat menghangatkan.
Sekian Purnama, saya merasa kehilangan seseorang yang dengan seenaknya ia menggedor pintu hati saya dan pergi tanpa menutupnya kembali.
Sekian Purnama, saya merenung di bawah rintik hujan, sekalian saya juga menghujani diri sendiri.
Sekian Purnama, saya menunggu kepulangan seseorang yang sudah membuat banyak wacana hidup bersama.
Sekian Purnama, saya sebal, yang saya tunggu kepulangannya tak kunjung pulang, yang tidak ada tak kunjung ada.
Sekian Purnama, saya letih dan merintih akan kerinduan kasih sayang olehnya, harus kah saya yang hilang, agar gantian kau yang mencari?

KAMU SEDANG MEMBACA
Semut-Semut Besar
PoesieDitujukkan kepada mereka yang berandil besar terhadap hidup saya.