"Hey.."
Tentara Indonesia itu menengok kearah orang yang memanggilnya, dengan tatapan dingin ia menatap orang itu
"Iya?" TNI menatap dingin PFI. Partai Fasis Indonesia
PFI merangkul tangannya di pundak TNI dan bersandar manja dengannya, TNI yang merasa risih melepaskan rangkulan PFI
"Aku sedang latihan jangan di ganggu"
"Kau ini sama sekali tidak seru!"
"TNI?"
Ternyata itu adalah salah satu tentaranya, tentaranya itu melihatnya dengan tatapan bingung
"... Ya ada apa?" TNI menurunkan senjatanya dan menatap kembali tentaranya itu
Tentaranya itu tampak ragu untuk mengucapkan sesuatu. "TNI, dengan siapa engkau bicara?"
TNI tampak bingung, apa dia sama sekali tidak bisa melihat PFI yang dari tadi menggangguku..
TNI mulai berbicara, "PFI dia sedari tadi menggangguku"
"P-PFI.." tentaranya itu tampak membatu dia tidak tahu ucapan apa yang tidak menyakiti hati TNI
"TNI, PFI sudah tidak ada sejak 1943" jelas tentara itu dengan terbata-bata
Deg!
Dia menatap PFI dengan horor, sedangkan PFI tidak berani menatap mata TNI
TNI menghela nafas, dan itu membuat tentara itu ketakutan
"Maafkan saya tuan jika itu menyakiti hati anda.." tunduk Tentara itu
TNI menatapnya, "Tidak sama sekali, terimakasih sudah memberitahuku, kau bisa pergi sekarang"
Tentara itu mundur dan pamit diri, ia merasa bersalah memberitahu itu
.
.
.TNI masih melihat PFI dengan datar, PFI memalingkan wajahnya pada TNI
"..." PFI dengan ketakutan menatap mata TNI. "A-aku.. maaf..."
"Kenapa kau tidak bilang soal ini.." kecewa TNI, ia menatap PFI sebentar dan berjalan pergi dengan kecewa
PFI menahan tangan TNI, dan TNI tetap berjalan karena kalah kuat PFI akhirnya dia melepaskan tangan TNI
"H-hey!" PFI berlari mengejar TNI, dia menatap mata TNI dengan menangis. "Seharusnya aku bilang ini dari dulu, maaf"
TNI tak mau menatap PFI dia terlalu kesal dan kecewa. Sial, walau TNI bersikap dingin padanya diam diam TNI sangat menyayangi PFI
Kalau saja dia tahu ini sejak lama, hatinya tidak akan jadi sakit begini
PFI dengan menangis ia memeluk TNI, TNI tidak tahu harus bagaimana, air matanya mulai berkaca-kaca
"Maaf.. maaf.. maaf.." ucap PFI berulang kali, dia memeluk TNI dengan erat tidak ingin TNI meninggalkannya
TNI menenangkan dirinya, "Kenapa kau menampakkan dirimu padaku?"
"A-aku ingin kau mengunjungi makamku, kumohon.." ucap PFI dan melepaskan pelukannya
"Jika aku mengunjungi makammu, apa kau akan pergi tenang?"
"I--iya"
"Kalau begitu aku tidak akan mengunjungi makammu.." TNI menarik tangan PFI dan memasukannya ke mobilnya
"Ke--kenapa? Itu satu-satunya cara membuatku tenang" ucap PFI
TNI mulai menginjak gas mobilnya, "Bersamaku lebih lama lagi, jika aku sudah rela baru aku akan membiarkanmu tenang"
PFI tersenyum sambil menangis, "Kau masih ingin berada di sampingku?" TNI mengangguk, "Terimakasih.." ia memeluk TNI dengan bahagia
TNI menstabilkan stir mobilnya, "Hey! Pelan pelan!"
PFI menyengir, "Maaf" TNI meminggirkan mobilnya, "Wahh TNI kau ingin melakukannya disini, mesum~"
TNI menatapnya datar, "Baiklah kalau begitu kita menuju ke makammu"
"Eh-- iya iya.." PFI meng-pout kan bibirnya
TNI merapikan jok yang ia duduki dan jok yang PFI duduki, ia menarik kepala PFI dan menyenderkannya di bahunya
Muka PFI merah seketika ia sama sekali tidak pernah dilakukan seperti itu sebelumnya oleh TNI
"Awww~ seseorang baru saja mencuri hatiku~" goda PFI sambil melihat TNI yang menatap ke jalanan
TNI mengabaikan godaan itu dan terus melihat ke jalanan
.
.
.PFI: "Gue udah jarang di keluarin sama Author. Kena azab udah mati pulak, emang Author laknat"
"Oke. Kita coret PFI dari cerita"
PFI: "Ampun kanjeng"
TNI: ......
"Astaga... Gue buat cerita apaan sihh T^T"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Matryoshka X Wayang • //RussIndo//
FanfictionGenre: Drama + Historical + Komedi Kisah Cinta antara dua negara yang sangat dekat Indonesia dan Russia, ya.. mereka bersahabat dari awal kemerdekaan Indonesia dan sampai sekarang mereka tetap bersahabat Russia yang dingin bertemu dengan Indonesia y...