"Apakah ada yang pernah mengatakan padamu, kalau dirimu memiliki pesona yang begitu kuat?" Tanya Gien sambil memainkan jemarinya di rambut Ichiro. Ichiro menikmati sentuhan itu sambil menghirup wangi Gien yang memenuhi paru-parunya.
"Tidak... umm... ada... tapi wanita... banyak sekali..." jawab Ichiro menutup matanya merasakan sentuhan bibir Gien di dahinya dan berpindah ke pipinya, hidungnya dan bibirnya.
"Mereka benar sekali, mungkin laki-laki akan malu mengakuinya, kecuali aku." Gien tertawa pelan.
Ichiro membuka matanya dan matanya langsung bertemu mata kuning keemasan yang bercahaya itu. Begitu indah dan hanya menambah detak jantungnya berdegup lebih kencang karena tatapan mata itu.
"Gien, pesonamu lah yang lebih gila. Aku tidak akan seperti ini kalau laki-laki biasa yang menggodaku... tapi bukan hanya itu... hanya dalam waktu singkat, semua yang ada pada dirimu menarik hatiku... dan satu-satunya orang yang telah menyelamatkan nyawaku..."
"Aku akan melakukannya berapa kali pun itu untukmu, Ichiro..." jawab Gien dan merasakan tangan Ichiro menyusuri leher dan dadanya yang dibalut baju hitam yang tebal.
"Apa... kamu sudah lama... menyukaiku?" Tanya Ichiro menatap Gien yang perlahan melenyapkan bajunya dan memberikan pemandangan tubuh besar berotot pada Ichiro.
"Ya..." Gien melepas celana Ichiro sambil mengecup lehernya dan menjilatnya lembut di sana. "Sudah lama sekali."
###
"Nii-chan, Nii-chaan..." Naoki menggoyangkan tubuh Ichiro membangunkannya.
"Ah, aku belum selesai meeting, tunggu di kantorku..." jawab Ichiro dalam tidurnya.
Naoki menggigit jemari Ichiro membuat Ichiro bangun dan melotot memandang Naoki.
"Kenapa ada gadis cantik di kamarku? Oh, aku lupa. Ini kamu," kata Ichiro dan menguap. "Ada apa? Kamu sudah buta waktu? ini jam 5 pagi."
"Aku mau tanya, apa kalau Nii-chan perhatikan, Eiji sudah kelihatan menyukaiku?" Tanya Naoki sambil duduk di ranjang di samping Ichiro.
"Dia suka padamu, kalau tidak dia tidak akan mengakui padaku kalau kamu pacarnya tadi,"
Naoki tersenyum dan memeluk Ichiro. "Berarti sebentar lagi aku akan kembali menjadi Naoki,"
Ichiro yang masih merasa aneh dengan sosok Naoki dalam wujud perempuan ini hanya tersenyum dan mengusap kepala Naoki. "Aku juga ingin secepatnya Naoki-ku kembali, walau kamu sangat cantik, tapi ini bukan kamu yang asli."
Naoki mengangguk. "Nii-chan tidak tau rasanya mempunyai ini, kalau berjalan mengganggu," kata Naoki menunjuk dadanya.
"Memangnya kamu tidak pakai bra?" Tanya Ichiro.
"Pakai, dan memakainya sangat susah, sekarang tidak aku pakai,"
"Hahaha..." Ichiro tertawa dan Naoki mencubit hidung Ichiro.
"Naoki, kalau misalnya kamu kembali menjadi lelaki sedangkan Eiji-kun sudah jatuh cinta padamu, Eiji-kun pasti akan sedih sekali kan?"
Naoki terdiam dan menatap Ichiro. "Apa aku harus tetap seperti ini saja Nii-chan?"
Ichiro juga terdiam. Dia tentu saja ingin Naoki-nya kembali. Tapi, bagaimana dengan Eiji?
"Naoki, jujur padaku, kamu menyukai Eiji-kun?"
Naoki menatap Ichiro dan menggeleng. "Aku tidak tau..."
"Tidak tau? Berarti kamu ragu? Ada kemungkinan kamu tertarik pada Eiji-kun kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/215377665-288-k667227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]
RomanceIchiro pusing memikirkan adiknya yang berubah menjadi perempuan karena kelakuan seorang Iblis yang dengan mudahnya muncul di depan dia yang tidak siap. dan Iblis itu mulai sering menampakkan dirinya dan menganggu Ichiro. Ichiro yang semula bingung d...