Chapter 8

1.8K 207 6
                                    

"Ichiro-san!" Seru Eiji ketika melihat Ichiro memasuki kawasan kampus. Kemunculan Ichiro membuat orang di sana terutama para mahasiswi terpukau sampai berhenti hanya untuk memandang Ichiro.

"Hai Eiji, kamu mau kuliah?" Tanya Ichiro saat Eiji sampai di depannya.

Naoki yang berjalan santai di belakang Eiji memanyunkan bibirnya. Kembali cemburu melihat Eiji yang semangat ketika bertemu Ichiro.

"Halo cantik, kenapa cemberut begitu?" Tanya Ichiro pada Naoki yang makin cemberut.

"Nii-chan mau apa ke sini?" Tanya Naoki ketus.

"Aku mau bertemu Rektor universitas ini. Kalau kalian belum tau, aku salah satu penyumbang di sini," jawab Ichiro dan tersenyum melihat ke arah Naoki. Namun Naoki bingung karena mata Ichiro tidak melihat padanya.

Gien yang berdiri di samping Naoki memandangi Ichiro tanpa berkedip.

"Ya sudah, belajar yang rajin. Jadilah presdir sepertiku, hahaha." Ichiro tertawa seperti bos dan pergi dari sana.

"Kenapa dia kadang menyebalkan sekali. Mau aku lipat saja," batin Naoki sebal dan melirik Gien yang berdiri di sampingnya.

Gien terlihat termenung dan menoleh pada Naoki kemudian menyeringai memperlihatkan taringnya.

"Seram woi!" Batin Naoki memukul lengan Gien. Eiji tidak menyadarinya karena memperhatikan orang-orang yang terpukau pada Ichiro.

"Ichiro, kalau kamu tersenyum seperti itu padaku di dekat Naoki, aku tidak akan segan-segan menciummu," kata Gien saat Ichiro keluar dari ruang Rektor.

Ichiro tertawa pelan. "Kenapa?"

"Kenapa? Apa kamu tau senyummu itu sangat indah? Kalau aku merasa hariku buruk, aku hanya perlu mencarimu untuk melihat senyummu dan semuanya menjadi baik-baik saja."

Ichiro berhenti dan menoleh pada Gien. Dia yang sekarang tak bisa menahan diri ingin mengecup Gien. Ichiro tersenyum lembut dan kembali berjalan. "Gien... kamu begitu berharga. Aku benar-benar tidak akan bisa kehilanganmu."

"Aku juga..." jawab Gien berjalan di samping Ichiro yang berusaha menahan senyumnya. Dan merasakan jemari Gien menggenggam tangannya.

###

Ichiro duduk di taman kantor sambil menikmati kopi yang dia seduh sendiri. Karena senggang, Ichiro memilih duduk di taman kantor untuk bersantai. Dia sangat menyukai desain taman kantor itu.

Seseorang berjalan melewati Ichiro yang asyik membaca buku sambil mendengar lagu dengan headset. Dengan cepat menuangkan sesuatu di kopi Ichiro. Dan Ichiro yang asyik membaca tidak menyadarinya kembali meminum kopi itu.

Beberapa menit kemudian Ichiro merasa limbung. "Wah... kenapa aku mengantuk sekali? Tiba- tiba saja... sebentar... apa kopi... nya..." Ichiro tertidur dan tidak ingat apa-apa lagi.

###

"Ah!!" Ichiro berteriak kesakitan ketika terbangun dengan sengatan listrik di pinggangnya. Mendapati dirinya diikat erat ke kursi.

"Akhirnya bangun juga. Perlu dosis tinggi untuk bisa membiusmu ya? Mempan obat ternyata. Sudah berapa kali dicoba baru sekarang berhasil. Masih ingat aku?" Tanya seorang lelaki duduk di depan Ichiro.

Ichiro menatapnya dengan nanar. Dan menyadari siapa yang ada di depannya.

"Tou...saka?" Tanya Ichiro pelan.

"Ya, kamu menyesal kan memecatku? Kamu tidak tau aku anggota mafia di kota ini kan?"

"Lalu... kamu mau... apa? Apa kemarin kamu yang menembakku?" Tanya Ichiro masih merasa pusing dan nanar.

I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang