Chapter 17

1.5K 197 31
                                    

"Ah... aku benar-benar dibuat pusing oleh anak satu itu. Padahal aku iblis tapi bisa pusing," kata Ilzier. Sang ayah Gien si Raja Iblis.

Feil yang berdiri di depannya hanya tertawa berkeringat. Ilzier menatap Feil dan menghela nafas. "Jadi dia kabur dan mengunci pintu gerbang sehingga tidak ada yang keluar bahkan pengawal untuk mengejarnya? Aku kagum dengan kekuatannya. Dan aku tidak percaya kamu membantunya."

Feil bergidik menatap Ilzier dan tersenyum canggung. "Aku merasa bersalah padanya karena melaporkan hubungan mereka. Ichiro kekasih Gien itu kelihatan depresi karena Gien meninggalkannya."

"Feil, kamu bukan dewa lagi. Kenapa tetap bersikap seperti dewa dengan perhatian dan memiliki perasaan iba pada mereka."

Feil menunduk dan menghela nafas. "Sampai kapanpun. Aku tidak akan bisa mengubah jiwa ini menjadi jiwa iblis. Aku hanya melaksanakan pekerjaanku."

"Kamu harus terima kalau kamu ini iblis sekarang."

"Aku tidak bisa." Feil menghela nafas lagi. "Lalu anda akan bagaimana tuan Ilzier?"

Ilzier melirik Feil yang mengalihkan pembicaraan. "Entahlah. Aku tidak tau kabarnya sekarang. Dia sedang apa di sana aku tidak tau. Mau keluar tidak bisa."

"Begini. Apa anda akan mengizinkan hubungan Gien dan Ichiro?"

"Tentu saja tidak! Tapi aku tidak mungkin melarangnya kalau sudah seperti ini. Dia bukan iblis sembarangan dan dunia ini bisa kacau kalau dia mengamuk. Aku senang dia mau menurut kemarin. Tapi kalau sudah begini, menangis pun aku dia tidak akan peduli," kata Ilzier dan menghela nafas.

"Lalu apa keputusanmu?"

"Kalau aku tidak menghukumnya. Iblis lain akan marah padaku. Dan peraturan tidak akan punya kekuatan lagi. Aku membebaskan statusnya sebagai pangeran. Dia... iblis pengelana sekarang."

Feil termenung dan berwajah sendu. Iblis pengelana adalah iblis yang tidak diakui lagi di dunia iblis. Bebas tugas dan bebas melakukan apa saja. Apapun masalah yang nanti dia hadapi, dunia iblis tidak akan bertanggung jawab. Dan tidak akan sekuat sebelumnya. Atau namanya lainnya, iblis terbuang.

(Maafkan saya ngasih istilah sembarangan 😅)

###

"Kenapa nii-chan belum juga kembali? Ini sudah 5 hari... aku tidak tau dia kemana... Nii-chan... kamu tidak meninggalkanku kan?" Naoki menangis di kamarnya sambil meracau.

Eiji yang memperhatikannya khawatir karena Naoki sampai susah makan karena memikirkan Ichiro.

"Aku kira hanya Ichiro-san yang brocon, ternyata Naoki juga." Eiji mendekati Naoki namun kaget ketika Naoki terhuyung. Eiji langsung memeluknya dan menatap Naoki yang pingsan.

"Astaga... Naoki pasti anemia. Aku harus menelepon dokternya," kata Eiji dalam hati dengan khawatir. Perlahan membaringkan Naoki di ranjang dan menelepon dokter. Naoki terlihat pucat sekali. Selama dua bulan ini dia sudah susah makan karena stres melihat Ichiro yang stres. Dan sekarang kondisi Naoki menjadi drop karena tidak tidur dan susah makan karena khawatir sekali pada Ichiro.

"Eiji-sama. Ichiro-sama sudah pulang," kata pelayan saat membuka pintu kamar Naoki. Naoki sudah dipasangkan infus dan perawat standby di sana untuk menjaga dan meminumkan obatnya.

"Ssst..." Eiji meletakkan jari telunjuk di depan bibir. "Ichiro-san pulang? Benarkah?" Tanya Eiji berbisik.

"Ya, Eiji-sama. Dia sedang berjalan ke sini," kata pelayan itu juga berbisik.

Eiji keluar dengan cepat dari kamar dan bertemu Ichiro yang sedang berjalan ke arahnya.

Eiji bergidik karena Ichiro terlihat berbeda dari biasanya. Ichiro terlihat lebih gelap namun pesonanya begitu kuat sampai Eiji menyebut "tampan sekali" dalam hatinya. Namun dia tetap berjalan dengan cepat menuju Ichiro dan meninju wajahnya membuat Ichiro kaget.

I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang