Chapter 11

1.5K 199 53
                                    

"Itu keputusanmu apakah ingin pergi atau tidak," kata Gien saat Ichiro bertanya apa lebih baik dia pergi ke acara ulang tahun Nami.

"Tidak apakah olehmu?" Tanya Ichiro.

Gien menatap langit-langit. "Aku tidak mau melarangmu. Walau aku tidak suka."

"Kalau begitu aku tidak pergi."

"Pergi saja. Kamu bisa bertemu orang penting di sana dan bagus untuk perusahaanmu."

Ichiro menimbang-nimbang lagi dan mengangguk. "Aku akan pergi. Tapi percaya padaku ya?"

Gien mengangguk pelan. Ichiro menatap Gien yang terlihat tidak rela. Ichiro tersenyum dan mengecup pipi Gien. "Aku pergi dulu."

Gien memandangi Ichiro yang keluar ruangan. Menghela nafas dengan keras. "Kenapa aku tidak bisa melarangnya. Aaah..." batin Gien emosi.

###

"Ichiro-kun. Kamu datang. Aku senang sekali," kata Nami saat Ichiro datang dan benar-benar mencuri perhatian semua orang di sana. Dengan stelan jas hitam yang senada dengan rambut hitam selehernya serta tubuh tinggi yang langsing dengan bahu lebar yang sangat disukai para wanita. Wajahnya terlihat seperti tak nyata lagi karena begitu kuat pesona dan visualnya yang bahkan mengalahkan selebriti di sana.

"Ini untukmu. Maaf ya, aku hanya sebentar. Aku masih banyak pekerjaan," kata Ichiro sambil menyerahkan hadiah pada Nami.

"Terima kasih. Iya tidak apa. Tapi boleh aku kenalkan dulu kamu pada yang lainnya ya?" Kata Nami sambil menggandeng lengan Ichiro.

"Apa?" Ichiro melirik lengannya yang digandeng.

"Semuanya. Mungkin kalian sudah kenal dengan dia, atau misalnya kalian belum kenal dengan lelaki tampan ini. Aku akan mengenalkannya. Dia adalah Hasegawa Ichiro, CEO Eden Sky. Dan dia adalah tunanganku."

Ichiro kaget dan menoleh pada Nami. Nami tersenyum pada Ichiro. "Jadi, inilah yang aku tunggu dari tadi. Aku menunggu dia datang untuk mengumumkan pertunangan kami."

Semua bertepuk tangan riuh. Ichiro tidak tau ingin berkata apa. Rasanya perutnya menjadi mulas dan berkeringat. Dia tidak menyangka Nami akan selancang ini.

"Maaf ya kamu terkejut. Aku tidak mengatakan padamu kalau aku akan mengumumkannya sekarang. Biar jadi kejutan juga untukmu," kata Nami tersenyum lembut pada Ichiro.

"Apa yang harus aku lakukan? Kalau aku tidak bersikap seperti pacarnya, popularitas Nami akan terancam karena ketahuan dia berbohong. Begitu juga diriku. Astaga..." Ichiro menutup matanya sebentar dan menatap Nami sambil tersenyum.

"Terima kasih. Aku suka sekali kejutannya," jawab Ichiro membuat Nami tersenyum ceria dan memeluk Ichiro.

"Daisuki!"

"Ya ampun..." batin Ichiro dengan perut yang semakin mulas.

###

"Nami-san, kenapa kamu mengumumkan hal sepenting itu? Kita bahkan tidak punya hubungan apa-apa," kata Ichiro saat berhasil membawa Nami untuk bicara berdua saja.

"Maafkan aku, karena aku pikir ini jalan satu-satunya agar bisa memilikimu. Aku yakin, jauh di dalam hatimu, kamu masih menyukaiku," kata Nami meraih jemari Ichiro dan menggenggamnya.

"Tidak Nami-san. Aku sudah lama melupakanmu. Aku sudah punya kekasih. Dan aku sangat mencintainya. Aku mohon. Nanti, di waktu yang tepat, umumkan pertunangan ini batal, ya?" Pinta Ichiro.

"Tidak... Ichiro-kun..." Nami memeluk Ichiro dengan erat. "Aku ingin bersamamu. Aku menyukaimu Ichiro."

"Jangan berbohong. Aku tau kamu tidak menyukaiku. Tolong jangan bohongi perasaanmu sendiri." Ichiro berusaha mendorong Nami melepaskan pelukannya.

I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang