"Kenapa kamu pulang cepat?" Tanya Gien saat Ichiro bersiap-siap meninggalkan kantor.
"Naoki sudah sampai di Jepang. Aku akan menunggunya di rumah. Senangnya dia pulang lebih cepat dari yang aku pikirkan," jawab Ichiro dengan wajah bahagia.
Gien tersenyum dan mengiringi langkah Ichiro yang cepat. Dia terlihat tidak sabar untuk sampai ke rumah.
"Akhirnya kamu pulang!" Ichiro memeluk Naoki yang baru saja melewati pintu masuk rumah.
"Astaga Nii-chan, kamu menungguku?" tanya Naoki terkekeh sambil membalas pelukan Ichiro.
"Iya, aku sudah menunggu dari kemarin, ternyata kamu tidak langsung pulang waktu Eiji datang," kata Ichiro tersenyum jahil.
"Eiji datang sudah malam, mana mungkin aku langsung pulang. Kesempatanku juga untuk mengajak Eiji jalan-jalan. Dia sudah menyusulku seperti itu. Aa... aku senang sekali Nii-chan." Naoki mencubit-cubit pipi Ichiro dengan gemas dan bahagia.
"Aduh, aduh. Tunggu, tunggu. Kalian berpacaran?" tanya Ichiro penasaran.
"Iya! Eiji akhirnya menerimaku!" Naoki tertawa sambil memeluk Ichiro lagi.
"Waah, kalau begitu ayo ajak adik iparku tinggal di sini."
"Eh?"
"Lebih bagus kalau dia tinggal di sini kan?"
Naoki menatap Ichiro yang rasanya terlihat seperti malaikat. Namun Naoki menggeleng. "Aku yakin Eiji tidak akan mau."
"Coba saja dulu, kalau tidak mau jangan dipaksa." Ichiro tersenyum dan mendekap bahu Naoki. "Ayo kita makan siang, besok kamu masuk kuliah lagi kan? aku belum urus cutimu jadi hanya absen saja."
"Iya, besok bisa bertemu Eiji di kampus." Naoki tersenyum dan berjalan sambil bercanda dengan Ichiro ke ruang makan.
###
"Ichiro, apa masih lama? Ini kan libur," kata Gien menatap Ichiro dari tepi depan mejanya. Ichiro sibuk dengan laptopnya sejak tadi malam bahkan mengabaikan Gien yang terus memperhatikannya.
"Kamu belum tidur lho, Ichiro. Istirahatlah dulu." Gien akhirnya mengambil laptop Ichiro membuat Ichiro kaget.
"Hei. Belum aku simpan. Astaga, aku harus bisa menyelesaikannya hari ini. Sudah mendesak. Gien!" Ichiro mencoba mendekati Gien yang menjauhi meja dan meraih laptopnya namun tangan Gien lincah sekali menjauhkan laptop itu sampai Ichiro tidak bisa menjangkaunya.
"Astaga." Ichiro menatap Gien gemas.
"Nii-chan..." Naoki membuka pintu dan termenung ketika melihat Ichiro saling bertatapan dengan Gien. Gien dan Ichiro langsung menoleh ke arah Naoki.
"EHH???" Naoki seperti disambar petir saking kagetnya dan menganga tidak tau mau mengatakan apa. Ichiro juga kaget menyadari kalau Naoki belum tau hubungan mereka berdua.
"Kamu tidak kunci pintunya ya?" Tanya Ichiro menatap Gien sebal dan berjalan ke arah Naoki.
Tapi Naoki mundur dengan panik. "A-apa maksudnya? Nii-chan dan Gien... apa maksudnya ini?"
Ichiro mendekap bahu Naoki dan tersenyum. "Jangan berpikir kalau aku melakukan kontrak dengannya dan kekayaan ini dari dia."
"Apa??" Naoki makin kaget dan melirik Gien yang tersenyum jahil padanya.
"Nii-chan dan Gien...."
"Nanti kapan-kapan aku akan ceritakan padamu. Sekarang karena kamu sudah tau, aku tidak perlu bingung lagi. Aku juga tidak tau bagaimana caranya mengatakan tentang ini padamu."
![](https://img.wattpad.com/cover/215377665-288-k667227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]
Storie d'amoreIchiro pusing memikirkan adiknya yang berubah menjadi perempuan karena kelakuan seorang Iblis yang dengan mudahnya muncul di depan dia yang tidak siap. dan Iblis itu mulai sering menampakkan dirinya dan menganggu Ichiro. Ichiro yang semula bingung d...