"Haah.. akhirnya. Setelah 20 tempat yang aku ajukan lamaran dan melalui tes, aku diterima di sini.. Besok aku akan mulai bekerja. Naokii, setelah ini kita bisa makan enak," ucap Ichiro bahagia saat mendapat kabar dia diterima bekerja di salah satu perusahaan hardware.
"Senang sekali rasanya melihat kehidupanmu berjalan lancar sampai sekarang. Semoga kamu sukses," kata Gien menatap Ichiro bahagia.
"Naoki sedang apa ya? Ah, nanti gaji pertamaku, akan kubelikan ponsel untuknya. Jadi aku bisa menghubunginya sesering mungkin. Eh tapi di sekolah tidak boleh bawa ponsel ya? Atau saat dia di rumah saja. Duh, hahaha. Padahal gajian saja masih lama." Ichiro berjalan semangat menuju rumahnya.
"Naoki!!! Aku diterima!" Seru Ichiro saat sampai di rumah.
"Benarkah Nii-chan?? Yaayy!!!" Naoki mengangkat kedua tangannya ke atas dan memeluk Ichiro. "Selamat Nii-chan."
"Iya, setelah ini. Kita tidak khawatir lagi tidak ada lampu. Kamu bisa memasak dengan kompor. Aku akan belikan kamu baju baru. Tas juga sepatu baru."
Naoki tersenyum menatap Ichiro dan menangkup kedua pipi Ichiro. "Untuk Nii-chan sendiri?"
"Aku? Nanti saja. Karena kamu sudah SMP, mungkin akan ada gadis yang tertarik padamu. Kamu harus memakai baju yang bagus dan bersih."
Naoki memeluk Ichiro dengan erat. "Kenapa Nii-chan hanya memikirkan aku? Bagaimana dengan Nii-chan sendiri?"
"Aku melakukan semua ini untukmu Naoki. Hanya untukmu."
"Aku juga ingin Nii-chan memikirkan dirimu..."
"Tentu saja, tapi setelah aku pastikan kamu tidak kekurangan apapun."
"Nii-chan..." Naoki menatap Ichiro yang tersenyum menatapnya.
"Kapan kamu akan memikirkan dirimu sendiri Ichiro? Sejak Naoki masih di kandungan, kamu selalu memikirkan dia. Sampai sekarang. Padahal, kamu juga punya kehidupanmu sendiri. Sayangi juga dirimu, Ichiro..." ucap Gien yang memperhatikan Ichiro dan Naoki.
###
"Nii-chan... apa aku bermimpi?" Tanya Naoki.
"Hmm... kalau kamu bermimpi, aku tidak akan membangunkanmu." Ichiro tersenyum pada Naoki yang sekarang sudah berumur 16 tahun.
"Nii-chaaan..." Naoki memeluk Ichiro dan menangis. Ichiro sudah membuatkan rumah yang besar dan indah untuk mereka berdua.
"Aku pikir aku juga sudah bermimpi bisa sukses secepat ini. Padahal umurku masih 25 tahun. Naoki... ini berkat dirimu yang selalu mendukungku..." batin Ichiro mengusap-usap kepala Naoki.
"Terima kasih Nii-chan..." bisik Naoki lembut.
"Terima kasih Naoki..." ucap Ichiro lembut.
"Hahaha... aku jadi ingin menangis..." Gien memandangi kedua bersaudara itu dengan bahagia.
"Kalau saja... aku tidak menyelamatkanmu waktu itu... apa yang akan terjadi sekarang? Apa yang akan terjadi pada Naoki? Apa yang akan terjadi padaku?" Tanya Gien pelan mendekati Ichiro yang masih memeluk Naoki.
"Apa yang harus aku lakukan agar bisa memilikimu... sudah 16 tahun aku memperhatikanmu... dan mencintaimu... apakah akan seterusnya begini? Aku benar-benar ingin memilikimu... Ichiro..." ucap Gien mengusap pipi Ichiro lembut.
Ichiro membuka matanya. "Siapa?"
Gien termenung. "Kamu bisa mendengarku?"
"Ada apa Nii-chan?" Tanya Naoki.
"Seperti ada yang memanggil namaku," ucap Ichiro bingung.
"Aku tidak mendengarnya," jawab Naoki.
![](https://img.wattpad.com/cover/215377665-288-k667227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With The Devil (Yaoi) [Completed]
RomanceIchiro pusing memikirkan adiknya yang berubah menjadi perempuan karena kelakuan seorang Iblis yang dengan mudahnya muncul di depan dia yang tidak siap. dan Iblis itu mulai sering menampakkan dirinya dan menganggu Ichiro. Ichiro yang semula bingung d...