ᣞ°ᚐ 𝟏 𝟗 ⸙᳞ᐧ

824 140 13
                                    


Seonghwa membuka matanya, dan merasakan suasana yg begitu hening. Ia mengernyitkan dahinya.

"Theya?" Panggilnya.

Seonghwa terduduk, sedetik kemudian ia merasakan kepalanya yang pening. Juga tenggorokannya yg terasa begitu kering.

Perlahan ia berjalan keluar kamar dengan tubuh yg masih sempoyongan. Dan ternyata di rumahnya hanya ada dirinya. Ia melihat sebuah panci yg tertutup di meja makan. Begitu ia membukanya,

"Creamsoup?"

Ia melihat sebuah kertas yg terjepit dibawah pancinya. Seonghwa menarik kertas itu dan kertasnya bertulisan,

'Kalau kaka masih pusing, kaka gausah ke kampus kata temen kaka. Aku udah berangkat, tadi minta wooyoung jemput.

Lain kali jangan mabuk lagi ya kak^^'


"Cih. Wooyoung lagi wooyoung lagi." Seonghwa membuang kertas itu, dan pergi ke kamar mandi.

Ia menutup pintu kamar mandi, dan menyikat giginya. Tapi aktivitasnya berhenti begitu ia mengingat ingat apa yg terjadi selama ia mabuk.

"Tunggu..." seonghwa mengernyitkan dahinya.

"..saya ngapain aja semalem?" Tangannya memegangi kepala, berusaha untuk mengingat.

"PARK SEONGHWAAA!!!! KOK LU LUPA SAMA APA YG LU OMONGIN SEMALEM SI?!?!??ASDFGGKLHJSHS"

Ia mengacak acak rambutnya, dengan sikat gigi yg masih berada di mulutnya.





Theya memasuki pintu apart, dan berjalan kearah kamarnya. Ia tak merasakan keberadaan seonghwa, mungkin ia pergi ke kampus pikirnya. Tapi pikiran itu terhenti begitu ia dikejutkan oleh suara seonghwa dri ruang tivi,

"Saya ngomong apa aja semalem?" Tanyanya tanpa menoleh ke theya.

Theya terdiam, tapi didalam kepalanya ia sedang panik.. apa yg harus ia jawab? Semua yg seonghwa omongin semalem aneh aneh..

"Mm.. anu.."

"Yang jujur."

'Kok auranya serem sih....' batin theya.

"..kaka.. minta ditemenin lagi tidurnya.. itu aja."

Seonghwa noleh ke theya, dan ia beranjak dari sofa menghampiri theya. Theya ga bilang yg sebenernya, karena nganggep apa yg seonghwa ucap pas lagi mabuk itu ga serius. Tolong garis bawahin, theya nganggep semua itu ga serius.

"Saya ga apa apain kamu kan??" Tanya dia panik.

"Aaa... eng-engga si... cuman.. ah udah lah, gausah diungkit lagi.." theya memalingkan wajahnya yg mulai memerah.

"udah ga pusing kan, kak?" Lanjutnya kembali menatap seonghwa.

Seonghwa menghela nafasnya, lalu ia menggeleng sambil tersenyum. Theya ikutan menghela nafasnya.

"Tapi saya tiba tiba mau makan waffle.. mau anter saya beli waffle ga?"

"Enak tuh kyknya, ayok beli. Aku ganti baju dulu bentar."





Karena menurut seonghwa tempat yg jual wafflenya deket (Padahal jauh) Mereka perginya jalan kaki.

"Masih jauh ga sih, kak?" Tanya theya yg udah ngerasa kakinya pegel.

"Itu di depan." Seonghwa nunjuk sebuah truk makanan warna biru muda.

KAK! || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang