KAK! || ⎷

ᣞ°ᚐ 𝟐 𝟖 ⸙᳞ᐧ

"Kaka ngajak pacaran, atau ngajak jajan cilok..?"

Seonghwa bingung, apa yang salah dari kata katanya.. dia jadi keinget ngajakin yeosang jajan cilok waktu masih di indonesia. Dan setelah dipikir pikir, nada bicara dia waktu ngajak theya pacaran sama ngajak yeosang jajan cilok emg mirip..

"A-ada yang salah ya?"

"Engga kok, kak. Ga aku jawab sekarang ya.. tapi kaka gausah nunggu jawaban dari aku."

'Ini maksudnya kamu nolak saya..?'

Seonghwa cuman hembusin nafasnya pelan. Seonghwa makin overthinking tentang perasaan theya ke wooyoung.

ᚔ

"Apa aku salah?"

"Memangnya kenapa?"

San menunduk, sedangkan sei menunggu jawaban dari san sambil meminum coklat hangatnya.

"Aku putus dengan wooyoung, tanpa alasan."

Sei sedikit terkejut, kemudian dia tersenyum getir sambil mengusap punggung tangan san.

"Itu pilihanmu, aku tidak bisa ikut campur. Kemarin juga, aku memutusi hubunganku dengan rocky. Ahh!! Betapa bebasnya aku tanpa rocky."

Bukannya terfokus pada omongan sei, san malah menahan pipinya yang memerah melihat tangan lembut sei yang mengelus punggung tangannya.

"Oh iya, san! Sepertinya dua hari kedepan adalah pertemuan terakhir kita."

"Kenapa??"

"Humm.. karena dokter yunho sudah pulang, memangnya kenapa lagi?"

San memegang tangan sei sedikit erat sambil menatap matanya dalam. Pupil matanya membesar lalu berkata,

"Bisakah kau menjadi dokter tetapku selama terapi hingga aku benar benar sembuh dari seluruh disorderku?" Tanya san.

ᚔ

Libur musim panas tiba, theya sama wooyoung udah punya banyak wishlist. Jongho sama lucy? Gatau, mereka gabisa ikut mulu, heran.

Hari ini, jadwalnya mereka mau datengin toko gelato yang baru dibuka ditengah kota. Karena diluar panas, theya keluar cuman pake hotpants sama kaos biru tua.

"Kak! Aku keluar ya." Pamit theya.

"Kemana? Sama siapa?" Seonghwa berdiri nyamperin theya yang lagi pake sepatu.

"Sama wooyoung, ke toko gelato, abis itu jalan jalan, byee."

Abis pasang sepatunya, theya berdiri. Dia ngadep seonghwa sambil jinjit, terus nyium pipi seonghwa bentar. Abis itu dia pergi keluar.

Seonghwa yang matung beberapa detik akhirnya sadar. Dia megangin pipinya, sambil ngeliatin pintu apartementanya.

"Ngomongnya si sama wooyoung, tapi kok nyium pipi saya.."

Pipi seonghwa sedikit merona. Dia balik duduk di sofa, dengan tangan yang masih megangin pipi yang dicium theya tadi.

Tapi hp dia tiba tiba bunyi, dan nampilin nama suyeon di layarnya. Ga dia angkat, dia cuman liatin hpnya sampe suyeon berhenti nelfon. Eh, malah dapet notif spam chat dari dia yang isinya 'angkat telfonku!'. Terpaksa dia angkat pas nelfon lagi, daripada makin ganggu.