-ᐧ 𝕊𝕖𝕠𝕟𝕘𝕙𝕨𝕒 𝕩 𝕠𝕔 ver.【✓】
❝ Dek? Inget ga? Waktu umur kamu 6 tahun, kamu bilang suka sama saya karena saya ganteng❞
Incest/? Heem, ada sedikit '++' nya.
Gue gada niatan copyright, makannya baca aja..hehe:3
: : published start : 5 , mei - 2...
Peringatan sebelum membaca deh........ ini gue lagi males ngetik pke typing baku yekan... TAPI JEMPOL GUENYA NGEBAKU MULU ANJIM
MINTA DIBAKU HANTAM NI JEMPOL✊🏻😭
Jdii.... sebelumnya gue minta maaf klo typing gue disini gaenak dibaca..:(
"Hai!! Aku lee seojeong. Tapi kebanyakan memanggilku dokter sei."
San yg didepannya hanya menunduk dan diam seribu bahasa. Dokter spesialis kejiwaan itupun hanya menghela nafasnya, dan kembali memasang senyum cerahnya.
"sebenarnya aku tahu nama kamu san, tapi aku harus memanggilmu apa?"
"Tidak usah memanggilku, kamu bukan dokterku."
Sei terdiam sebentar, dengan senyum yg masih terpasang. Ia berusaha agar bisa menatap muka san sepenuhnya, jadi ia sedikit membungkukkan badannya sambil terus melihat san.
"Dokter yunho adalah seniorku, meski tinggiku jauh berbeda dengannya, kinerjaku dengannya tidak jauh berbeda. Jadi, ayo berkenalan denganku."
San menatap sei ragu ragu, tubuhnya masih sedikit meringkuk karena merasa tidak aman.
"Berjanjilah untuk tidak menyentuhku sebelum kuberi izin."
Mata sei berbinar, mulutnya terbuka lebar. Tanpa sadar, sei mengangkat jari kelingkingnya didepan muka san dengan penuh semangat.
"K-kubilang tidak bersentuhan..!"
Sei menahan malu dengan senyum canggungnya, dan perlahan menurunkan tangannya.
"Emm k-kamu mau kopi?"
San hanya mengangguk kaku, senyum canggung sei kembali ke senyum cerahnya. Ia berdiri untuk membuat kopi dari mesin yg ada di ruangannya.
"Apa yg membuatmu terus tersenyum? Apakah ada yg salah dengan penampilanku?" Tanya san, sambil terus menatap sei.
"Dokter yunho pernah berkata, tersenyum bisa memperbaiki 1 dari jutaan mood yg rusak, maka dari itu, tersenyum sangat penting bagiku."
"Kamu lagi unmood?"
Sei berbalik dan membawa 2 gelas berisi kopi. Ia duduk di kursinya lalu menyodorkan salah satu gelasnya pada san.
"Kenapa jadi ngomongin moodku? Yg posisinya pasien itu kamu, harusnya aku yg bertanya. Boleh aku menanyakan beberapa hal?"
San tersenyum tipis, ia mengambil gelasnya, lalu mengangguk.
ᚔ
Siang hari yg harusnya dipake buat kerja, sekarang seonghwa malah disuruh tunggu di ruang dosennya bareng hongjoong. Setelah menunggu hampir 2 jam, dosennya pun akhirnya datang.
"Maaf, pa.. anda menyuruh kami kemari, ada apa y--"
"Kalian bercanda?!"
Jangankan seonghwa, hongjong yg badannya kecil lagi berdiri di belakangnya seonghwa aja kaget.
"Padahal saya sudah berekspetasi tinggi dengan tugas praktek yg saya berikan pada kalian. Tapi apa?"
Dosen itu menunjuk sebuah bangunan kecil yg merupakan hasil tugas praktek yg dibuat oleh seonghwa, dan hongjoong.
"Lihat?! Sepuluh pilarnya patah, dan lima lainnya rusak. Dan lagi tembok bagian belakangnya bolong. Yg terakhir..."
"Kenapa ada permen karet dibawah atapnya?!?!?!"
"Kalian harusnya tau syarat pertama menjadi muridku. Yaitu mementingkan ketelitian!"
"Kurang ajar sekali kalian sampai melalaikan ketelitian. Saya gamau tahu, pokoknya saat tugas Tektonik Arsitektur dikumpulkan, kalian harus mengumpulkannya bersama rancangan ini yg sudah diperbaiki."
Setelah mengambil tas kerjanya, dosen untuk keluar dari ruangannya meninggalkan seonghwa dan hongjoong. Hongjoong merasakan aura aura negatif saat ia menoleh pada seonghwa.
"Hwa--"
Belun selesai berbicara seonghwa keluar dari ruangan itu dengan emosinya yg tiba tiba memuncak. Dia bahkan jalan terus meski diteriakin hongjoong.
"Hwa!! Mau pergi kemana?!?!"
"Ulah siapa lagi kalau bukan ji suyeon?!"
Seonghwa melihat keberadaan suyeon bersama teman temannya sedang bercanda. Ia menarik paksa suyeon keluar dari kerumunan teman temannya, lalu menatap mata besar suyeon penuh amarah.
"Aku tahu kau yang melakukan semua ini!"
"Gabisa apa ngebiarin aku bebas sekali saja?! Aku stress diancem ini itu!!!"
"Jangan mentang mentang kampus ini dibantu oleh ayahmu, kau bisa berbuat seenaknya!!!"
Dan dengan santainya suyeon menjawab
"Berani beraninya kau membentakku.."
"INI SUDAH BERLEBIHAN SUYEON!" Seonghwa mencengkram kedua bahu suyeon, dan sedikit mengguncang guncang tubuh suyeon.
"Kau ingat, surah surat beasiswamu dipegang oleh ayahku?"
Seonghwa melepas cengkramannya pada bahu suyeon, dan sekarang tangannya menjenggut pelan rambut putih yg mulai memudarnya itu.
"You're so fuckin weird, suyeon!"
"Kau yg menyukaiku, tapi kau mengancamku dengan cara mencabut beasiswaku?! so funny!"
Suyeon tersenyum miring lalu, berjalan hendak meninggalkan seonghwa yg mulai frustasi.
"Aku tahu itu kelemahanmu." Ucap suyeon sebelum kembali pada kerumunan teman temannya.
ᚔ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᚔ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gatau kenapa gue suka banget selipin sei ke cerita cerita gue✊🏻😭. Kek dokter muda gitu yekan si sei😭😭 KEMBARAN GUE INI..g