ᣞ°ᚐ 𝟐 𝟐 ⸙᳞ᐧ

826 139 14
                                        


"Aku pulang!!" Seru theya.

Ia melihat ada seonghwa, dan hongjoong di ruang tengahnya. Mereka sedang mengerjakan tugas prakteknya yg... entah apa itu, theya tidak mengerti.

"Kaka ga ke kampus?" Tanya theya sambil masuk ke kamarnya.

"Baru pulang."

"Tapi posisi kaka disitu situ aja dari pagi."

"Diem, ya. Saya lagi fokus." Jawab seonghwa sambil terus ngerjain tugas prakteknya.

Dan theya pun terdiam. Ga lama theya keluar, pake baju buat jalan jalan. Terus pergi ngelewatin seonghwa gitu aja. Ngerasa ada yg ngelewat di belakangnya, dia noleh ke arah theya jalan.

"HEH!! Mau kemana?!?!" Tanya seonghwa pas theya lagi pake sepatu.

"Katanya lagi foku--"

"Jawab aja, mau kemana?!" Fokus seonghwa balik lagi ke tugasnya.

"Main sama wooyoung, ga lama kok, bye kak!! Bye kak hongjoong!!"

Seonghwa terdiam. Ia mencoba untuk fokus ke tugasnya. Hongjoong yg fokusnya jdi teralih ke ekspresi seonghwa yg nahan emosi, jadi berhenti ngerjain tugasnya.

"Heh! Itu pilarnya belum dibenerin. Jangan mikirin theya dulu." Celetuk hongjoong.

Bukannya makin fokus, seonghwa malah makin emosi. Dia ngelemparin kayu berbentuk tabung yg harusnya dijadikan pilar pada bagunan kecil buatannya dan hongjoong itu.

"Arrghh!!!! I'm over jealous!!" Seonghwa menutup muka dengan kedua tangannya.

"HEH!!! Kalo tugasnya ga selesai, nilaiku juga yg kena!"

"Jadi... kita mau ngapain nih?" Tanya wooyoung, sambil berdiri dibelakang meja pantry.

"Katanya mau masak, sambil nungguin jongho sama lucy." Ucap theya sambil berjalan membuka kulkas wooyoung.

"Terakhir isinya cuman cola doang. Skrg udah abis. Jadi kulkasnya kosong." Ucap wooyoung.

"Yaudah, beli aja dulu. Didepan sana ada mini market kan?"

"Yodah ayo."

Wooyoung dan theya berjalan keluar rumah. Tapi saat di pintu, mereka melihat kedatangan san.

"Loh, ada san?" San cuman senyum ke theya, terus natep wooyoung.

"Mau pada kemana??" Tanya san.

"Mini market yang di depa--"
"Kalau begitu yg ke minimarket biar aku saja. Wooyoung, lu disini aja ama san ye." Potong theya lalu berjalan keluar dari rumah wooyoung.

San masuk dan duduk diujung meja pantry. Iya, san emg suka gitu kalau di rumah wooyoung. Wooyoung berdiri dihadapan san, dengan kedua tangannya yg berada di samping paha san.

"Kenapa tiba tiba kesini?? Kok ga nelfon dulu?" Tanya wooyoung.

"Aku kangen.." san mengalungkan tangannya di leher wooyoung.

"Gimana terapinya, sama dokter sei?"

"Seruu!! Dia baik, dan mirip denganku." Ucap san sambil tersenyum lebar.

"Mirip gimana??"

"Imutt!! Mirip denganku kan??"

"Memangnya kamu imut??"

San mempoutkan bibirnya, dan melepaskan tangannya dari leher wooyoung.

"Ahahahaa!! Iya iya kamu imut"

wooyoung mengalungkan kembali tangan san pada lehernya, lalu ia mencubit pelan hidung san. Kemudian tangannya dilingkarkan pada pinggang san sekarang. Mereka sama sama terdiam, dan saling menatap mata satu sama lain.

"Tadi apa alasanmu datang kesini?" Tanya wooyoung, tapi kini dengan suara yg lebih berat. Tatapannya menjadi lebih sayu, dan Senyum yg sebelumnya ia pasang juga berubah menjadi smirk kecil.

"Kangen!" San kembali mempoutkan bibirnya.

"Kangen siapa?"

"Pacarku. Wooyoung."

Wooyoung terkekeh kecil melihat tingkah imut san. Ia mendekati tubuh san sambil menatapnya dalam. Ia sedikit memiringkan kepala saat jarak antara kedua bibirnya hampir habis.

"Rawr~" bisik san, sebelum wooyoung benar benar menempelkan bibirnya pada bibir san.

Ciuman itu diawali dengan lumatan lumatan kecil dari keduanya. Hingga mulai memanas saat san mendesah pelan karena wooyoung menggigiti bibir bawah san. san sedikit membuka mulutnya agar wooyoung bisa bebas memainkan lidahny--

'BrAk!!'

Keduanya terkejut dan melepaskan tautan bibirnya. Begitu mereka menoleh pada sumber suara, mereka melihat theya yg sedang menutup mata dengan kedua tangannya, dan 1 kantung pelastik berisi barang belanjaannya theya terjatuh begitu saja di lantai.

"M-Mmmaaf.." lirih theya.

San buru buru turun dari meja pantry, dan berjalan hendak keluar rumah.

"S-san! B-biar aku saja yg pergi. Eoh.. maaf mengganggu kalian sekali lagi." Cegat theya.

"E-eh tidak kok, kamu sama sekali ga ganggu. Justru aku yg mengganggu acara main kalian, aku pulang ya. Sampai jumpa." Sekarang san yg pergi meninggalkan rumah wooyoung.

"Woo--"


"Yes, i'm bi. Don't tell jongho and lucy.. please.."


"S-selow aja, young. J-just tell me the truth.."

Wooyoung cuman ngangguk ngangguk. Terus theya ditarik wooyoung buat duduk di sofa. Sedangkan wooyoung duduk di lantai, dihadapan theya.

"San bukan adek gue. Dia pacar gue." Jelas wooyoung.

"Dan temen gue yg gue bilang broken gegara orang tuanya masih satu darah, itu juga san."

"Gue tau, ada yg salah sama diri gue. Makanya.."

"Tolongin gue buat balik jadi normal.. dan gue juga bakalan tolongin lu buat move on dari sepupu lu."

ᚔ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maafin gue karena gue nyimpulin bxb itu salah di cerita ini, karena ini cerita straight T^T.. cuman alur cerita kok, aslinya gue respect sama semua keadaan seksual manusia..:(

WOOSAN STAN MANA SUARANYA WOOSAN STAN?!✊🏻✊🏻

Oiya, koreksi gue ya kalau ada yg salah.. gue udh nyari referensi sebanyak mungkin. Tapi tetep aja gue takut salah, so.. koreksi kalau ada yg salah

Cerita dikit....

INI GUE NGETIKNYA PAS LAGI NGANTER PAPA BEROBAT DI RUMAH SAKIT ANJIM.... Kebayang ga lo pada, betapa akwardnya muka aing ketika ngetik beginian?😌

Mana banyak yg lewat, banyak yg duduk sebelah gue. Pas papa berobat gue gaboleh ikut masuk ke ruangan dokternya lagi.:")))

Sumpah, kemaren ngetik 'ciuman' di cerita sebelah aja geli sendiri.. apalagi ini............ huhu T^T

Voment jusseyo~🥺

KAK! || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang