Puas itu ketika melepaskan apa yang menjadi ragu-ragu,
melunaskan semua masalah yang mengganjal.
*
Pukul 07:24 ...
Di dalam kamar mess berukuran 3 x 3,5 meter. Nuansa kamar saling berpaut warna, barang-barang didominasi oleh berbagai macam bahan bacaan yang tertata dengan elok, furnitur yang bersinggah hanya satu set lemari, kasur, dan meja belajar.
Raihan tengah duduk di atas tumpukkan kertas yang menutupi bagian tersisa dari kamar itu. Raihan duduk bersila, matanya terpejam seakan sedang membayangkan sesuatu. Bertapa.
"Raii ... Breakfast already." Renata berseru-seru dan kontan membuka pintu kamar Raihan. Namun, Raihan masih bergeming tak ubahnya dari posisinya semula.
Renata memotong jarak dengan Raihan dan kini posisinya tidak lebih dari setengah meter,"RAI!". Intonasi Renata yang kian meninggi memekakan gendang telinga, ia pun terkesiap.
"Lo, ngapain si?" Raihan langsung membidik mata Renata, tajam. "... lo keluar dari kamar gue, KELUAR!" Intonasi Raihan seperti orang menghardik, Raihan menarik lengan Renata dan menyeret melintasi pintu. Raihan membanting kasar pintu kamarnya hingga Renata tersentak.
Raihan menyandar pada daun pintu dan menghela napas. Dengan cepat ia menata dan menyimpan kembali kertas-kertas yang ia duduki sebelumnya.
Mirshal yang tengah duduk di ruang televisi ikut terperangah mendengar bantingan pintu, "Ada apa, Rena?" tanya Mirshal sambil menjulurkan kepala keluar aling-aling koran yang sedari tadi ia baca. Meski televisi itu menyala dan menimbulkan suara gelak tawa Mirshal tak berpaling dari apa yang menjadi favoritnya, menikmati hari libur dengan membaca koran.
"Tau tuh si kera gila, orang diajak makan, malah marah, ish." Renata bersungut-sungut. Sementara Mirshal hanya terkikik, dan kembali menyembunyikan wajahnya di balik koran yang ia baca.
Renata dan Mirshal sudah berada di pantry untuk menikmati sarapan mereka, dengan sigap Renata menata piring dan beberapa lauk, Renata nampak anggun dengan celemek dan rambut dikucir ekor kuda seperti biasa. Kini ia menyendok nasi ke sebuah wadah dan meletakkannya di atas meja dengan rapi.
Mirshal yang sedari tadi tak sabar menahan gema dalam perutnya dengan serta-merta menghampiri Renata. Lebih tepatnya makanan. Air liurnya mengombak, meraba-raba rasa yang terkandung di masakan Renata. Aroma klorofil bayam dan bawang bercampur dengan kaldu yang semakin menggoyang lidah.
"Rena ... ada apa nih, kita dimasakin banyak begini? Ada sayur bayam pula."
"Kau gak suka?"
"Suka kok, aku kan enggak pernah makan makanan rumahan kayak gini," Mirshal mendekatkan wajahnya pada mangkuk besar berisi sayur bening bayam dan lauk-pauk, hidungnya meraup semua aroma yang terangkul oleh asap.
"Syukurlah ...."
Slrurrp!"... Ahhhh, enak Rena," Mirshal mengembangkan senyum dan mengacungkan jempolnya ke arah Renata membuat Renata ikut tersenyum.
./—././.—./ ——./..
Pukul 11: 12 ...
Ketika Renata sedang membereskan piring, dan akan mencucinya, terdengar suara lirih decit pintu yang terbuka. Raihan keluar dengan wajah masam, rambutnya masih basah, air terjun dari ujung anak-anak rambut. Sebuah handuk putih tersampir di lehernya. Ia hanya memakai celana boxer dan kaus hitam berlengan pendek.
Raihan melirik ke kanan dan kiri lalu berjalan malas menuju pantry.
Tampak lengang. Hanya terdengar ocehan televisi, desisan kran wastafel dan suara piring beradu. Tanpa suara Raihan menghampiri meja makan. Diatas meja makan sudah berpijak beberapa makanan siap saji seperti roti lapis, dan semangkuk sereal. Raihan hanya menatap tanpa ekspresi tak sedikit pun menghiraukan. Raihan berbalik membuka laci di atas Renata yang sedang asyik mencuci piring. Raihan berjingkat meraih kotak sereal di laci yang berpijak tepat di atas kepala Renata.

KAMU SEDANG MEMBACA
E.N.E.R.G.Y [Action-Mystery]
ActionHarta, Tahta, Wanita. Lebih dari cukup membuat seseorang lupa akan dirinya, menjadikannya sebagai pembunuh. Raihan. Memiliki kemampuan merasakan energi di sekitarnya. Raihan bergabung menjadi salah satu anggota detektif untuk menguak kasus kematian...