Chapter Six
Crimes have been a tumor in each inch of world life, till there is no chance to sorrow every death.
Kejahatan telah menjadi sebuah tumor di setiap inci dari kehidupan dunia, hingga tidak ada kesempatan untuk menangisi setiap kematian.
The Lifetaker
.
.
.
Falling in love is like giving someone a loaded gun pointed at your heart, and trusting them not to pull the trigger. Can you?
Jatuh cinta ibaratkan memberi seseorang sebuah pistol terisi penuh dengan peluru yang diarahkan kepada jantungmu, dan percaya bahwa mereka tidak akan menarik pelatuknya. Sanggupkah kamu?
"On position.." Baekhyun bergumam pelan.
"Ruangan aman. Tidak ada sensor, hanya sebuah CCTV yang telah dinonaktifkan."
Baekhyun menutup jendela di belakangnya dan berdiri tegak di sana. Dia menarik pistol dari pinggang perlahan dan mengarahkannya ke bawah sambil menyusuri kamar itu.
Ruangan kecil itu sederhana. Ada beberapa koper besar pada setiap sudut ruangan dan tiga buah koper kecil di atas meja coklat kayu di sebelah jendela itu. Semuanya tersusun rapih.
"Tidakkah kau berpikir itu aneh? kamar yang ditempati oleh ketua mafia tidak memiliki pengamanan apapun?" Namjoon berbicara di telinganya.
Baekhyun berjalan ke arah sofa tunggal yang terlihat terlalu tua untuk diduduki, namun tercium jelas aroma anggur dari sana. Begitu kuat hingga Baekhyun mengibaskan tangannya di depan hidung.
Mengarahkan matanya ke bagian pojok ruangan, ia dapati sebuah ranjang besar tua yang tersusun nyaman di sana. Ranjang itu berada di tengah-tengah kedua meja laci kayu setinggi 1 meter. Pada meja sebelah kiri ranjang tersebut, terdapat lampu tidur yang tidak menyala.
"Dia di sana.."
Ranjang tersebut menghadap ke jendela, sehingga Baekhyun harus berada lebih dekat untuk melihat targetnya.
Dia baru menyadari ada tungku perapian kecil yang sedang membakar sisa sisa kayu turut dibangun di kamar hotel tua itu.
Manik hazelnya kemudian mendapati sesosok pria dewasa belia tengah terpejam dengan napas teratur dibalut piyama putihnya. Kelopak yang tertutup itu berukuran besar dengan sedikit lingkaran hitam pada sekitaran area itu.
Sosok itu berbeda dengan gambarannya yang berada di foto. Rahang tegasnya tidak terlihat. Kerangka wajah dibalut oleh kulit putih mulus bersama surai hitam legam yang menutupi dahinya justru membuatnya terlihat seperti anak kecil dengan tubuh yang panjang. Hidungnya terangkat sempurna dan bibir sedikit tebal kemerahan.
Baekhyun masih menggenggam pistolnya dengan erat saat suara Namjoon kembali terdengar.
"Aharon Park aka Park Chanyeol, 34, laki-laki, dengan luka panjang di pinggangnya, confirmed."
Baekhyun mengangkat mulut pistol dari lantai hingga diarahkannya 5 cm pada dahi yang tertutup rambut itu. Dia menarik napas dalam ketika matanya masih terus menyelidiki setiap inci wajah yang terlelap tersebut.
"Lakukan, Baek.."
"Killing permission, agree or disagree?" Baekhyun merasakan dahinya berkerut tanpa disengaja ketika mulutnya meluncurkan kalimat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lifetaker
AksiThe Lifetaker, sebuah divisi eksekutor, bersumpah untuk mengikuti setiap orang yang memiliki aroma kejahatan, dan memusnahkan mereka tanpa ampun. Tapi Baekhyun menemukan sebuah memori di mana dirinya memiliki keterikatan yang kuat dengan pimpinan ma...