Today I don't feel like doing anything
I just wanna lay in my bed
Don't feel like picking up my phone
So leave a message at the tone
'Cause today I swear I'm not doing anythingUh I'm gonna kick my feet up and stare at the fan
Turn the TV on
Throw my hand in my pants
Nobody's gon' tell me I cant, noThe Lazy Song ~ Bruno Mars
~•~
Matahari pagi yang terik, sengatannya mampu menumbangkan tubuh yang sedang memperkejakan otak ini. Ditambah kipas angin yang mati, makin menggoyahkan iman untuk berkata-kata kotor.
Bu Ayu dengan mata sinisnya, selalu mengawasi setiap murid yang sedang mengerjakan soal ulangan harian. Sampai setiap pergerakan yang dilakukan oleh seseorang selalu tak luput dari pertanyaannya.
Bel istirahat belum berbunyi, namun sudah banyak murid yang keluar kelas. Termasuk Erlangga dan Guntur, jadi anak IPS itu emang enak.
Mereka berdua menunggu tiga temannya yang belum keluar-keluar dari kelas. Guntur cemberut sambil mengelus-elus perutnya, sepertinya para cacing pita tengah meronta-ronta meminta makanan.
"Ngapain lo kayak gitu? Lagi PMS?" canda Erlangga yang menyandarkan tubuhnya di dinding
Guntur yang dari tadi mengintip jendela langsung menoleh ke arah Erlangga "Bisa ae Lo! Tumben bener! Sarapan sereal coklat ya?"
"Pala Lo! Anak nakal kok sarapannya sereal, macam bocah! Lo pikir gue Awan gitu?" bela Erlangga yang tak terima direndahkan
Guntur tidak membalas, dia terus mengintip jendela. Melihat Nathan yang tampak santai bak di pantai, Awan yang dari tadi mengacak-acak rambutnya, dan Petir yang tertidur pulas.
"Jadi anak IPA gak enak banget ya?" eluh Guntur yang kasihan pada teman seperjuangan
Erlangga menghela nafas " Ya emang, untung dulu kita enggak ikut-ikutan Nathan! Pasti kalo iya kita udah kaya Awan ma Petir."
"Mereka mah, emang aneh dari lair!!" Tambah Guntur dengan tertawa keras
Bel istirahat berbunyi nyaring, mengagetkan siswa yang sedang fokus terhadap ulangannya. Ada yang mendesah kesal karena tidak yakin dengan jawabannya, ada yang santai seperti tidak ada masalah.
Nathan, Awan, dan Petir akhirnya keluar. Mereka langsung bersalaman seperti biasa, bagaimanapun mereka itu satu keluarga.
"Kuy, mau kemana nih kita?" tanya Petir semangat
"Kantin ah, gue males!" jawab Awan yang lelah akibat dua jam hanya berfikir
"Skuy lah!!" Sahut Guntur dengan heboh
Tiba-tiba lima cewek cantik lewat didepan mereka. Sok cantik dan manjah, ngalahin inces Syahrini. Mereka berjalan bak model papan reklame.
"Ah, ibuk-ibuk kompleks bikin selera makan gue ancor aja!" sindir Erlangga keras dan menusuk
Seketika Caca dan empat temannya berhenti, lalu berbalik melihat tajam Erlangga bagai elang di bawah terik sang Surya. Mereka langsung mendekati Tombak SAYAP GARUDA, tanpa takut apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain
Teen Fiction~Masih banyak cerita yang belum dibicarakan~ Kata malam, dia terlalu jauh untuk kau semai. Dia terlalu membuatmu jatuh terjuntai ke dalam perasaan yang tak teruntai. Bagai rembulan yang tak pernah ditakdirkan bersandingan bersama sang surya. Kata si...