Why you gotta hug me like that every time you see me?
Why you always making me laugh
Swear you're catching feelings
I loved you from the start
So it breaks my heart
When you say I'm just a friend to youJust a friend to you ~ Meghan Trainor
~•~
Lihat angin senja
Tak berkabut hanya ada air mata
Rindu tak terbalas rasa
Sampaikan kepada Julia
Aku mencintainya"Prettt!! Puisimu gak ada kemajuannya Nat!" Ejek Caca terang-terangan
Nathan mengernyitkan alisnya "Kok Lo tau sih puisi gue! Atau Lo suka nyolong puisi gue ya?"
"Anjir! Gue nyolong puisi Lo, gak level men!" Bela Caca sok jijik dengan karya Nathan
"Lagian ya! Lo itu temen gue sejak sebelas tahun yang lalu, dan Lo suka banget buat puisi terus Lo pamerin ke gue! Sok jago!" Tambahnya
Nathan tertawa kecil, sambil terus berjalan santai menikmati sore hari. Hari ini mereka jalan-jalan santai, menikmati mentari senja yang indah walau dari pagi tadi dia sudah dilahap awan.
Tiba-tiba Caca berlari kecil mendahului Nathan. Nathan hanya menguap, tidak mau mengejarnya. Hari ini dia hanya mau menikmati Senja, tanpa ada gangguan dari anak kecil didepannya itu.
Caca terus memacu jalannya, sesekali memutar tubuhnya dan mendongakkan kepalanya ke atas melihat langit yang tertutup ranting pohon Pinus.
"Ca! Jadi orang gila baru ya?" Ejek Nathan balas dendam
Caca berhenti bergerak melirik tajam Nathan "Eh bujang! Ini namanya menikmati hidup, bebas semaunya!"
"Menikmati hidup! Bukan gitu caranya Bambang!" Nathan mengumpat sambil tersenyum kecut
"ADUH!!" Nathan berteriak pura-pura kesakitan
Ada sesuatu yang dilemparkan kepadanya, pasti ulah Caca. Dan betul saja, saat Nathan melihat Caca tangan Caca dipenuhi oleh buah pinus.
"Anjing kau Ca!!"
Nathan tak tinggal diam, dia mengumpulkan buah pinus dan melemparkannya pada Caca.
Akhirnya mereka perang-perangan, bukan jalan-jalan santai lagi. Seperti sebelas tahun yang lalu, saat mereka baru berteman.
"Nat! Inget ya, Lo gak bakal bisa nangkep gue ha-ha-ha!" Caca tertawa bak nenek sihir
Nathan menjulurkan lidahnya "Dasar mak lampir episode terakhir!"
Mereka terus berlari menuju ke rumah pohon, sambil terus perang-perangan buah pinus. Sesekali tertawa terbahak-bahak menikmati permainan ini.
Sampai akhirnya, Caca berhasil mengalahkan Nathan. Sebenarnya bisa saja Nathan menang, namun karena rasa kasian dia urungkan keinginannya.
"Yeah gue menang Nat! Yeah, yeah, yeah!" Tawa Caca sambil menari tak karuan
"Heh, cuma beruntung." Nathan tertawa getir
"Iya emang! Lo kan selalu ngalah sama gue." Ucap Caca sambil merangkul Nathan
Nathan menoleh, memberikan senyum manis pada Caca. Walaupun Caca tidak melihat itu karena dia sibuk dengan pandangan kosong khasnya.
Nathan menatap danau "Lo tau gak kenapa gue selalu ngalah sama Lo?"
"Enggak memang kenapa?" Tanya balik Caca
"Karena Lo itu cewek, selalu merasa benar, enggak pernah mau ngalah." Jawab Nathan dengan kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain
Novela Juvenil~Masih banyak cerita yang belum dibicarakan~ Kata malam, dia terlalu jauh untuk kau semai. Dia terlalu membuatmu jatuh terjuntai ke dalam perasaan yang tak teruntai. Bagai rembulan yang tak pernah ditakdirkan bersandingan bersama sang surya. Kata si...