Up all night on another red eye
I wish we never learned to fly
I-I-I
Maybe we should just try
To tell ourselves a good lie
I didn't mean to make you cry
I-I-IMaybe won't you take it back
Say you were tryna make me laugh
And nothing has to change today
You didn't mean to say "I love you"
I love you and I don't want to
Oh-oh-ohI Love You ~ Billie Eilish
~•~
"TANTE ALICE!!"
Caca tidak percaya jika yang baru saja dilihatnya itu adalah Tante Alice yang sudah sangat lama dia rindukan. Berkali-kali Caca mengucek matanya seolah-olah ingin membuktikan kalau dia tidak mimpi.
Nathan mengerenyitkan alisnya, dia seperti kenal perempuan itu. Namun, dia tidak kunjung mengetahui apapun.
Caca langsung berlari dan memeluk Tantenya itu. Dan Nathan hanya diam mematung di depan pagar rumah Caca.
"Nathan kemarilah!" Puspa menyuruh Nathan untuk masuk
Nathan menuruti perintah Puspa. Dia mulai berjalan dengan pelan, motornya dia biarkan terparkir didepan pagar rumah.
Caca dari tadi tidak melepaskan pelukannya, dia sepertinya sangat rindu dengan Alice.
Alice merupakan istri dari tentara Inggris, namanya James. Dia merupakan adik dari Puspa. Walaupun istri dari seorang tentara dan tinggal di negeri orang, itu tidak menjamin hidupnya akan bahagia.
Pernikahan Alice dengan James memang indah, namun sampai sekarang mereka belum juga dikaruniai buah hati. Jadi Alice sangat sayang pada Caca dan Naura.
"Ini Nathan?" Tanya Alice sedikit memicingkan matanya
Caca melepaskan pelukannya dan berdiri bersandingan dengan Nathan. Nathan masih bingung, siapa perempuan ini?
"Iya saya Nathan!" Jawab Nathan sedikit kaku
"Wah pipimu kok tirus sih?! Tante jadi enggak bisa cubit pipimu lagi!" Alice menepuk kecil pipi Nathan
Nathan masih bingung, apakah dia dulu pernah bertemu dengan perempuan itu? Ataukah perempuan itu mengenalinya namun dia tidak pernah kenal?
Caca menyikut perut Nathan "Lo itu kenapa sih? Dia itu Tante Alice! Tante gendut!!"
Nathan membulatkan matanya, sekarang dia ingat perempuan itu. Sembilan tahun yang lalu, perempuan itu membuat pipinya merah seperti badut.
Nathan segera meraba pipinya. Untung saja lemak-lemak di pipinya sudah menyusut. Namanya juga Nathan, setiap bagian tubuhnya harus sempurna. Bukan untuk mencari gadis cantik, namun untuk mencuri hati teman perempuannya, Caca.
"Lo itu ngapain sih? Gila ya?" Bisik Caca yang bingung melihat sikap Nathan
"Gue cuma mau waspada, tante ini kan suka sama pipi gue!" Balas Nathan
Tangan Alice meraih sebuah kota yang dibungkus dengan indah. Kotak itu agak besar, dan lebih tepatnya itu bisa dibilang sebuah hadiah.
"Ini untuk Nathan, coba dibuka!"
"Makasih Tante!" Nathan mengambil hadiah itu
Dia mulai membukanya, dan ternyata sebuah sepatu dari brand ternama dunia. Nathan tersenyum melihat sepatu itu.
"Terimakasih!" Ucap Nathan sambil memeluk Alice
"Sama-sama Nathan, tenanglah, Tuhan selalu mencintaimu. Jangan pernah menangis dalam diam!" Bisik Alice
KAMU SEDANG MEMBACA
Refrain
Dla nastolatków~Masih banyak cerita yang belum dibicarakan~ Kata malam, dia terlalu jauh untuk kau semai. Dia terlalu membuatmu jatuh terjuntai ke dalam perasaan yang tak teruntai. Bagai rembulan yang tak pernah ditakdirkan bersandingan bersama sang surya. Kata si...