14. MISSION(b)

148 8 0
                                    

⚠☠Terdapat adegan pembunuhan dan kekerasan!!! ⚠☠
"Bacanya sekalian dengerin lagu yang ada dimulmed ya:) tapi kalau lagi sendirian jangan deh nanti terngiang-ngiang"

[New Eps.]

Author POV.

"Bagaimana Alex? Sudah menemukan orang tersebut?" tanya lelaki disebrang sana.

"Tentu saja, kau tidak lupa siapa aku kan?" Alex menjawab dengan angkuh

"Oh tentu saja aku tak lupa, kau Alexander Smith si psychopath dan juga Leader AMO."

"Beruntung kau ingat hahaha, oh ya jika kau ingkar kau tahu apa yang akan terjadi kan Mr. X?" tanya Alex kepada pria disebrang sana.

"Oh tentu saja aku tahu konsekuensi nya Alex, kau tenang saja. Kerjakan pekerjaanmu lalu semuanya beres." Jawab pria tua disebrang sana.

"Senang bekerja sama denganmu."

Tut...

Alex mematikan sambungan telephone nya lalu melangkahkan kakinya kearah sebuah lukisan didinding dekat dengan dapurnya. Dipegangangnya bingkai lukisan dan digesernya kearah kanan lalu terlihatlah sebuah monitor dengan susunan angka disana. Dimasukannya kombinasi angka lalu dinding terbuka kedalam, aroma darah yang amis serta rintihan para tawanan menyambut Alex.

"Oh God! Sudah berapa lama aku tidak memberikan kalian makan? Astaga! Aku lupa mengasah pisauku agar lebih tajam." ujar Alex dengan tampang menyesal yang dibuat buat.

"St-stupid!."

" WOW! SIAPA DIA YANG BERANI MENGUMPATIKU?!" tanya Alex dengan suara yang menggema kepenjuru ruangan. Ditatapnya tajam sebuah sel yang ditempati seorang pria berbadan besar, akh! Dia anak buah ketua mafia sialan itu. Begitu kira-kira bunyi batin Alex.

"Aku suka keberanianmu, Willi. HAHAHAHAHA!!" Alex tertawa, kali ini bukan tawa yang ia tunjukan didepan Clara, melainkan tawa sarkas yang sangat menyeramkan.

Dilangkahkannya kakinya yang jenjang itu dengan tegas kearah sel yang dihuni dengan pria yang diketahui bernama Willi. Dipegangnya besi besi panjang didepannya lalu menundukan sedikit kepalanya dan tersenyum sinis.

"Mau bermain dengan apa kita Willi?" tanyanya, lalu membuka gembok yang digunakan sebagai keamanan disana mendekati pria yang sedari tadi menantapnya dengan penuh kebencian lalu berjongkok didekatnya.

"Besi panas? Cambuk? Pistol? Atau pisau?" bisiknya dengan nada yang sangat datar. Tubuh pria berbadan besar itu bergetar tanda takut namun, ia masih mempertahankan wajah sinisnya.

"Sepertinya pisau akan sangat baik, karena aku tak perlu membuang banyak tenagaku seperti saat aku menggunakan cambuk. Dan aku tak perlu fokus seperti saat aku menggunakan pistol, jangan lupa aku juga tak perlu menunggu seperti saat aku menggunakan besi panas. Point pentingnya.." bisik Alex tepat pada telinga Willi "aku bisa dengan leluasa menikmati wajah penuh permohonan serta rintihan kesakitanmu." lanjutnya.

"KAU!" teriak Alex kearah seorang wanita yang sedari tadi meringkuk disudut ruangan tempat ia ditahan, wanita itu bernama Ela dia jalang  yang menganggu Alex diClub dua minggu yang lalu.

Ela menoleh dengan takut kearah takut didalam benaknya ia menyesal sangat-sangat menyesal menganggu Alex yang sedang party bersama teman-temannya kemarin.
"Ku kuliti hidup-hidup atau ku mutilasi setelah mati?" Pertanyaan bernada datar itu ditujukan pada Ela, jika ia menjawab itu sama saja seperti ikut serta dalam pembunuhan bukan? Namun, jika tak dijawab ia yang terbunuh. "Mu-mutilasi" dijawabnya pertanyaan itu dengan nada bergetar.

Alex kembali menatap Willi, dikeluarkannya pisau kecil dari saku celana jeans nya lalu ditempelkan kepipi pemuda itu. "Let's play the game."

SREEET

"ARGHHHH"

"Berteriak lah sekencang mungkin Willi, karena aku suka." Ucap Alex lalu kembali menusukan pisaunya kepipi kanan Willi membuat kedua pipi pemuda tersebut berlubang dan mengeluarkan banyak darah.

"BERENGSEK!!! HENTIKAN!!" teriakan itu dianggap angin lalu oleh Alex. "Kau tau, aku paling suka saat aku dapat mengeluarkan isi perut mainan ku."

Jleb

Sreeeet

Setelah ditancapkannya bilah pisau tumpul itu keperut Willi lalu ditariknya memanjang kekanan membuat semua isi perut pria itu keluar disertai darah yang mengalir sangat deras "ah maafkan aku pisaunya tumpul membuat itu menyakitkan" ujar Alex dengan nada menyesal
"K-ka-u gi-gila" itu kata terakhir sebelum kedua mata pria itu menutup dengan sangat tenang.

"Aku memang gila" ucap Alex membalas, dipeganganya jemari jemari pria yang sudah tak bernyawa itu lalu dipotongnya kecil kecil lalu pergelangan tangan pria itu ia patahkan hingga bisa terputar 360 derajat. Lagi, dibukanya kelopak mata pria itu lalu ditusukannya pisau kekedua matanya lalu bola mata itu dikeluarkan dari tempatnya dan dicacah kecil-kecil, sekarang tubuh pria itu sudah tak dapat dikenali lagi.

Alex melangkah keluar jeruji lalu mendekati jeruji yang lainnya, tempat  Ela ditahan. "Esok giliranmu" desisnya lalu melanglahkan kakinya kepintu utama dan menutup pintu itu rapat-rapat.

Kaki jenjangnya membawanya keruang tamu sekaligus ruang bersantai, ditemukannya kedua sahabatnya sedang berleha-leha dengan bebagai macam snack dimeja serta 3 buah laptop serta bebagai macam pistol dan pisau disana.

"Jeremy kendalikan sistem keamanan mansion si bajingan itu, Drue siapkan kendaraan dan 15 anggota AMO." Ucapan penuh perintah itu keluar dari kedua bilah bibir Alex.

"Ck! Nanti aja deh Lex, main Game dulu aja." ujar Drue sembari mengerakan kedua jempolnya selayaknya sedang menggunakan stick ps "Kerja atau usus dua belas jarimu kupotong menjadi dua puluh empat bagian?" Alex kembali mengeluarkan suaranya sembari menaik turunkan alisnya.

"Fine!" Ujar Drue sembari mengetikan pesan siaran untuk 15 anggota AMO.
Memang AMO tidak pernah memiliki group chat official jadi, disaat membutuhkan anggotanya Drue hanya akan mengirimkan pesan siaran kapada mereka. Members AMO juga tak banyak hanya 250 orang saja dikarenakan seleksi yang dilakukan Alex sangat ketat. Alex tak mau mereka yang bergabung hanya punya tujuan mencari nama dari AMO ya semacam penjilat.

"Sistem keamanan semuanya udah dikendalikan." Ujar Jeremy ditengah kesunyian itu.
"15 member juga udah siap dan menuju lokasi." Lanjut Drue
"Eksekusi sekarang." Perintah Alex sembari melangkahkan kakinya keluar apartmentnya disusul oleh Drue dan Jeremy dibelakang Alex.

TBC...

INSTAGRAM : mzsk22
TikTok's Username : Jaehyun's Twins
TikTok's ID : punyachanyeol

AMO : angelus mortis = Malaikat Maut (bahasa latin)

Gk kerasa udh satu tahun aja aku ngerjain nih word

Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang