19. HELLO, LEANNA. (2)

85 3 2
                                    

[NEW EPS.]

Jangan lupa memberi VOTE🌟ya^^

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

"Si pak tua itu kau saja yang urus, perutnya terlalu buncit aku rasa nafasnya tak lama lagi akan berakhir," ucapan itu berasal dari bibir Alex, dia memang hanya mau bermain bersama Leanna, untuk situa itu? Dia pengkorupsi dana sekolah, dan Alex tidak suka penghianat. Jadi, si tua itu harus segera disingkirkan.

"Akh! Buat lukanya seakan-akan di kecelakaan mobil," itu bukan permintaan melainkan perintah. Sekarang ditatapnya lekat-lekat Leanna yang sedati tadi sudah bergetar ketakutan "Yah, Lea takut," ucap Alex berpura-pura sedih, oh ayolah! Dia ini psychopath bagaimana bisa dia sedih disaat dia akan mendapatkan mangsa? Mustahil!

SREK!

"AKH!" teriakan Leanna menggema kepenjuru ruangan itu, tau apa yang membuatnya menjerit? Alex menarik paksa solasi hitam yang melekat erat dibibir Leanna sampai meninggal 'kan jejak darah segar.

"Kau berani sekali bermain dengan gadisku TAK ADA YANG BOLEH MENYENTUHNYA!!!!!" teriakan Alex membuat telinga Leanna berdengung-dengung "Hiks...m-maaf hiks...," Alex rasanya ingin tertawa saja, mana bisa dia memaafkan seseorang yang jelas-jelas akan menjadi korbannya.

"Oh! Ayolah Leanna, bagaimana bisa psychopath sepertiku mengampuni seseorang? Ck ck ck kau ini bodoh sekali," Alex terdiam sebentar kemudian kembali menyeringai "Oh, aku punya hadiah," Alex merogoh saku hoodie hitamnya "Ta da!!!" Tau apa yang ditunjukan Alex? Pisau, Alwx menunjuk 'kan sebilah pisau yang tampak masih baru dan jangan lupakan pita berwarna pink yang dililitkan Alex digagang pisau itu "Inu hadiah untukmu! Aku tidak suka pemberianku ditolak jadi, ayo terima!" Lagi lagi nada perintah tak terbantahkan, Alex melepaskan ikatan pada tangan Leanna dan memposisikan tangan bergetar itu tepat didepan mata pisau baru itu, digenggamnya tangan Leanna yang ditempelkannya mata pisau.

Leanna sudah tak tahan lagi teriakan menggema yang sedari tadi ditunggu-tunggu Alex akhirnya keluar juga daru bibir gadis itu "ARGHHHHHH," darah terus mengalir dari tangan Leanna, bukannya melepas Alex malah makin menekan pisau itu hingga darah yang keluar juga makin banyak seiring dengan makin dalamnya luka ditelapak tangan gadis itu.

Srett..

Alex menarik paksa pisau itu dengan posisi tangan Leanna yang masih menggenggam pisau tajam itu, luka itu makin menganga lebar dari sebelumnya.
"Wah! Ini tanda terimakasih yang sangat berharga Leanna, karena aku menghargaimu maka aku akan membunuhmu dengan cara yang sangat manis," Alex tersenyum dengan sangat lebar, akh! Itu menakutkan, sungguh.

"Akh!" Pekikan kaget itu disebkan oleh Alex yang memanggul Leanna seperti sebuah karung beras kearah sebuah mobil, mobil itu milik Leanna sendiri diletak 'kannya Leanna tepat disamping kursi kemudi, dipasangkan nya selt belt ketubuh Leanna lalu menyeringai "Kau tau, mobilmu sudah disabotase oleh anak buahku, selt belt yang kupakaikan ini adalah tali kematian mu, karena ini tak akan bisa terbuka jika sudah terpasang, selamat menikmati kematian manismu cantik," ucapan itu membuat Leanna mematung seketika ia memberontak dan mencoba membuka selt belt itu namun tak bisa.

Lalu, Drue dan Jeremy datang dengan membawa Giorgio dipundaknya dengan kepala yang berdarah sepertinya dipukul benda tumpul, namun itu terlihat seperti terbentur stir mobil. Mereka berdua juga memasukan Giorgio kedalam mobil menempatkan nya tepat dikursi kemudi dan memasangkan selt belt nya. Tenang saja Giorgio ditua itu sudah mati sejak masih didalam tadi, Alex benar bahwa nafasnya hanya sedikit hahahaha.

"Nah, sekarang bagaimana cara kita membuat mereka seperti mati karena kecelakaan?" Tanya Drue, oh si idiot ini kembali berulah "Ya tentu saja mobilnta diderek bodoh!" Jeremy rasanya ingin sekali mengurung Drue didalam mobil itu juga ha!

"Ya aku kan tidak tahu!" Bela Drue
"Sudah ayo bawa tikus-tikus itu pergi," kali ini Alex kembali memerintah 'kan sahabatnya.

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Flashback...

"Hey mau kita apakan pria tua ini?" Pertanyaan Drue itu membuat pria tua a.k.a Giorgio itu berkeringat dingin "Ya tentu saja membunuhnya, kalau kau membebaskannya kau yang akan dibunuh," jawab Jeremy santai "Sana ambilkan tongkat baseball dan palu," perintah Jeremy "kau ini lama-lama seperti Alex, suka mengatur!" Meski menggerutu Drue tetap mengambil 'kan barang-barang yang diminta oleh Jeremy.

"Aku saja yang memukulnya menggunakan palu," ujar Jeremy

"Hmm baiklah aku tongkat base ball,"

Mereka mulai melalukan tugasnya dengan baik hingga "Kenapa kau terlihat menikmati dan terbiasa melakukannya?"

'Mampus!'

TBC...
Instagram : Mzsk22

Eh tadi aku lupa nama kepala sekolahnya dan berakhir menscroll semua part:v

Sebenernya mau dipublis kmrn mlm tpi, signal gk mendukung, ini aja hotspot wkwk

Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang