21. WHO?

62 3 0
                                    

[NEW EPS.]

Ternyata tidak mengenai target ya bun, hahahahahaha.

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Clara masih saja memikirkan kesamaan nama Luke dan Jeff. Dia merasa tak asing dengan wajah dan bentuk badan Luke, dia juga merasa sangat terlindungi saat berada didekat Luke sekalipun Luke hanya diam sekalipun.

"Astaga! Aku bisa gila!!!!" Clara menggerutu kesal karena dipusingkan oleh semua tentang Jeff, "Tunggu, aku sudah sangat-sangat lama tak mendapat apapun tentang Jeff setelah kepindahanku kesini, ini aneh," gumamnya pelan "Aku rasa inu ada hubungannya dengan teka-teki yang diberikan oleh sipeneror," Clara mencari-cari kotak yang ada dibawah tempat tidurnya, kotak itu sudah berdebu karena memang tak pernah Clara sentuh, dia terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang diberikan oleh para guru disekolah.

"Jika tidak salah itu ada disurat yang baru ku dapat baru-baru ini," Clara bergumam sangat-sangat pelan. Gotcha! Clara mendapatkan surat itu.

"Ding...dong...
Kau semakin dekat dan kian dekat, semuanya terasa sama namun sebenarnya janggal, seseorang mencoba mendekat, memanipulasi dan menghancurkan segala tujuan..."

"Berarti ada yang mencoba memberhentikan aku untuk menemukan pembunuh Jeff?" Clara bingung, "Tapi, siapa?" Tak mau memikirkannya terlalu dalam Clara memutuskan untuk mandi untuk menenangkan pikirannya "Berendam dengan air hangat sepertinya bisa membuatku relax," ucapnya didalam hati, lalu melangkah kedalam kamar mandi.

Dua puluh lima menit kemudian...

"Jangan mencariku Clara, jangan.
Jika kau mencariku maka kau akan merasakan sakit yang teramat,"

-J

Tulisan tebal dengan tinta berwarna merah dikaca balkonnya membuat Clara mematung, dia begitu terkejut. Bagaimana tidak? Saat keluar dari kamar mandi Clara langsung disuguhkan tulisan berisi ancaman yang tersirat itu. Clara menatap tulisan itu lamat-lamat diujungnya terdapat inisial nama "Siapa 'j'?" Clara sungguh pusing sekarang, rasanya berendam dengan air hangat tak ada gunanya, "Tidak mungkin itu dia kan?" Yah tidak mungkin, mereka bahkan baru saja bertemu ditahun ini.

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Tok! Tok! Tok!!

"Masuk!" Seorang pria bertubuh tinggi memasuki ruangan milik tuan nya, ia membungkukkan badannya sedikit tanda menghormati, sementara sang tuan duduk dengan santai dimeja kerjanya "Tuan, saya dengar nona Wang mulai lengah dan tak mencari fakta tentang kasus itu lagi," lapornya kepada sang tuan.

"Ah, permainan jadi tidak seru lagi," Pria itu menghentikan kalimatnya sejenak, ia mengambil selembar kertas dan bolpoin yang ada dilaci meja kerjanya ia mulai menuliskan sebuah kalimat dan segera memberikan itu kepada bawahannya, pria itu hanya menerima dalam diam menunggu perintah selanjutnya, "Tulis itu dipintu balkonya dengan tinta pekat," Sang tuan memasang wajah berfikir, dia kemudian mengangkat sebelah bibirnya "Gunakan warna merah, semerah darah," dia kemudian kembali bergumam "Bukan kah jika menggunakan darah asli itu akan jauh lebih menyenangkan?" dia menjentikan jari tangannya "Gunakan darah asli, aku akan mengambilkanya untuk tuan putri kita,"

"Na...na...na....," pria itu bersenandung ria menuju ruangan penyekapan miliknya, dua orang pria berbadan besar nan kekar menjaga sisi kanan dan kiri pintu, saat pria yang dipanggil tuan itu berjarak 5 langkah dari pintu, pria disisi kanan membuka 'kan pintu lebar-lebar.

Pria itu memasuki ruang penyekapan dan menilik satu persatu para peliharaannya. Tatapan nya terpaku pada seorang wanita yang menatapnya dengan pandangan kosong, walau begitu bibirnya tetap bergumam "tolong bebaskan aku, aku ingin melihat wajah ibuku, tolong bebaskan aku, aku ingin melihat wajah ibuku," Pria itu tersenyum miring guna menanggapinya. Ia membuka sel yang ditempati wanita itu, membuat suara berderit yang menimbulkan keadaan horor dipenjuru ruangan.

"Kau ingin bertemu ibu mu?" tanyanya sembari melangkah mendekati wanita itu dan berhenti tepat didepannya. Wanita itu mendongak, menatap pria itu dengan pandangan berharap, tapi kau salah orang untuk hal itu nona. Pria itu tersenyum manis, lalu dia berjongkok didepan wanita itu dan menarik dagunya agar mereka dapat bertatapan "Akan kubuat kau bertemu ibu mu," bisiknya pelan.

Lalu diambilnya pisau lipat dari saku celana miliknya, menusuknya tepat diperut wanita itu, lalu membuat sayatan lebar kearah kanan, membuat darah serta isi perutnya keluar, wanita itu meraung-raung kesakitan, bagai hewan ternak yang disembelih. Pria itu tersenyum miring, lalu membuat sayatan dikaki putih jenjang milik korbannya. Dia membuat sayatan indah membentuk gambar kupu-kupu kecil sebanyak 2 buah, "aku suka angka genap," bisiknya pelan, lalu dia bangkit berdiri dan menginjak kuat dada wanita itu sampai membuatnya kesusahan bernafas. Dia berjongkok, masih dengan satu kaki berada diatas dada wanita tersebut. Dia menghunuskan pisaunya kelengan wanita itu sampai membuatnya kehabisan darah dan mati. Pria itu tersenyum sumringah, dia mengambil sebuah wadah bertutup berukuran kecil memasukannya kerongga perut wanita itu guna mengambil darahnya. "Princess kamu beruntung mendapatkan hadiah spesial dariku,"

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Drttt....drttttt.....

"Kau tau tidak?! Kasus pembunuhan 12 tahun lalu yang menggemparkan seluruh Amerika dibuka kembali!"

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

"Dokter! Pasien itu mengalami kejang-kejang dan kesulitan bernafas!!"

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Tbc...

Udah lama rasanya gak ngetik hehehe.

Btw, Baca ceritaku yang PLUVIAM dong:/
Tapi itu ceritanya bebas dari adegan psikopat sih, ya tapi kalau mau baca silahkan hehehe

Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang