20. JEFF?

72 6 0
                                    

[NEW EPS.]

Jangan lupa kasih bintang 🌟nya ya^^
10 VOTE TRIPLE UPDATE!

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

Saat ini Clara dan Jessica tengah duduk santai di bangku taman sekolah. Mereka memutuskan untuk duduk disana setelah mendengar pengumuman bahwasanya para guru diharuskan mengikuti rapat wajib tahunan. Mereka berdua juga membawa berbagai makanan ringan dan minuman yang mereka dapatkan dari kantin sekolah.

"Tau gak sih? Si Leanna yang nge bully kamu kemarin?" ucap Jessica pada Clara.
"Emang kenapa sama dia?" tanya Clara penasaran.
"Dia hilang, Ayahnya juga! Menurut pembantu dirumahnya mereka pergi berdua dan gak pulang lagi sejak saat itu. Aneh gak sih?" Clara tertegun sejenak, ia merasa ada yang janggal namun, tak tau apa yang membuat perasaannya merasa begitu.

"Bisa aja dia pergi keluar kota sama Ayahnya 'kan?" Mencoba mengeluarkan spekulasi baik, Clara tak ingin berfikiran negatif.
"Benar juga ya, by the way mau pergi bersama ku ke mall usai sekolah nanti?" tanya Jessica
"Hmm, sepertinya bisa," jawab Clara, sebenarnya ia agak ragu karena hari ini ada jadwal bertemu dengan Dev, Psikolog yang menanganinya.

Tak lama bel istirahat berbunyi merekapun memutuskan untuk pergi kekantin, mengisi perut mereka yang lapar.

"Ayo ambil jatah makan siang, dan segera mencari tempat duduk," ujar Jessica yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Clara. Merekapun mengambil mulai mengantri dengan tertib dan mulai mengambil nampan makanan dan mengisi nya dengan makan siang yang telah disediakan oleh sekolah.

Setelah mengantri sekitar tiga menit lama nya Mereka mulai mencari meja kosong untuk ditempati namun, sepertinya sudah tak ada lagi meja kosong yang tersisa. "Yah, mejanya gak ada lagi yang kosong tapi, kita bisa gabung sama kelompoknya Thesa disana," ide itu jelas ditentang dengan Clara. Clara tidak terbiasa satu meja dengan orang asing hingga ia mengedarkan pandangannya dan menemukan Alex dan kedua sahabatnya yang berada dimeja pojok kantin "Kenapa gak sama Alex aja?" lalu tanpa menunggu jawaban dari Jessica, Clara menarik tangan temannya itu menuju meja yang ditempati Alex dan teman-temannya.

"Hai, boleh gabung?" Clara mengatakannya sambil tersenyum walau kaku. Dapat Clara dan Jessica lihat kedua teman Alex tengah tersenyum-senyum sambil memandangi Alex dengan lengan yang menyenggol-nyenggol Alex.

"Hai Clara, Jessica kalian boleh gabung kok, Jessica sini duduk disampingku," panggil Jeremy, Jessica hanya mengangguk dan segera duduk disamping Jeremy, Clara memperhatikan meja dan kursi yang berjajar didepannya, dan hanya ada dua kursi tersisa dan itu berada disamping Alex, mau tak mau Clara harus duduk disana karena hanya itu bangku yang tersisa. Clara tak sadar ketiga temannya sedari tadi menahan senyum melihatnya duduk berdampingan dengan Alex, dan Alex yang sudah tersenyum lebar melihat ia berada disampingnya.

"Selamat makan!" Ucap Clara dan mulai memakan makanannya yang lainpun melakukannya juga hingga ucapan Clara membuat mereka menatap Clara heran kecuali Jessica yang memang sudah tau "Sayuran," ujarnya tak bersemangat.

"Pindah 'kan kepiringku saja," ujar Jessica lalu mendorong nampannya kehadapan Clara. Namun, Clara menggeleng dan mendorong nampan makan siang Jessica membuat Jessica mengernyitkan dahinya "Aku makan saja," ucap Clara sembari tersenyum.

Jessica tampak ragu dengan keputusan Clara, dia hanya memperhatikan Clara hingga Clara mengunyah makanan nya termasuk sayuran yang terdapat pada nampan makan siangnya. Jessica menghembuskan napasnya lega, entahlah, dia hanya merasa Clara perlu ia lindungi tak tau apa yang membuatnya merasa begitu.

Mereka mulai makan dengan tenang, tak ada suara yang terdengar hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan nampan stanlis mereka, "Boleh aku bergabung?" Suara orang asing itu membuat mereka mengalihkan atensi pada lelaki bertubuh jangkung itu, ukuran tubuhnya seperti bukan untuk anak usianya ngomong-ngomong.

"Ah, mari bergabung. Lagipula tak ada hukum yang mengatakan tak ada yang boleh makan dengan kami," beruntung ada Drue yang mancairkan suasana, walau udara disekitar tetap tegang, pria tadi hanya mengangguk dan duduk tepat disamping Clara, hey! Jangan berburuk sangka dulu kursi yang tersisa memang hanya itu.

"Oops!, dia masuk kedalam lubang buaya," bisik Jeremy pelan sangat-sangat pelan sampai yang dapat mendengarnya hanya Drue seorang. "Dia bukan masuk kelubang buaya, tapi masuk kemulut pemangsa tanpa perlawanan," balas Drue turut berbisik pula.

"Ah ya, siapa namamu?" Clara membuka suara untuk memecah keheningan yang terjadi diantara teman-temannya. "Aku, Luke. Luke Jeffrey Anderson," Jawab pria bernama Luke itu. Clara mematung sesaat, ia seakan pernah memiliki momen ini bersama Dia.

"Hay, kau cucu nenenk Wang ya?" Ucap anak lelaki berusia enam tahun pada seorang anak perempuan bermata hitam.

"He'em aku Clara," jawabnya pelan, dan malu-malu. "Astaga kamu imut sekali," tangan anak lelaki itu mencubit pelan ujung hidung Clara "Aku Jef, Jeffrey Anderson," Sambungnya.

"CLARA!" teriakan Jessica membuat Clara kalang kabut karena kaget, "Ada apa?" tanyanya linglung. "Kau melamun," Clara tersenyum lalu menggelengkan kepalanya tanda ia baik-baik saja.

Lalu mereka melanjutkan kembali kegiatan mereka, menyantap makan siangnya. Sepuluh menit kemudian nampan makan siang mereka sudah kosong dan mereka mulai beranjak dari kursinya masing-masing. Namun, Clara masih diam ditempat, dia menatap Luke sebentar "Boleh aku memanggilmu Jeff, Luke?" Luke tersenyum lalu menangguk dan beranjak pergi. Clara balas tersenyum dan melangkah pergi.

"Mirip seperti korbanku dan Clara aku tak akan membiarkanmu menemukanku,"

☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠☠

"Dokter, organ vital pasien bangsal 21 mengalami penurunan!"

"Pasien bangsal 09, sudah mulai membaik, dia sudah bisa mengendalikan tubuhnya sekarang,"

Tbc...

Instagram : @mzsk22

JANGAN LUPA STREAMING 'MMMH (음)- 카이 KAI' GAES!!!!

BTW, ROTI SOBEK BERTEBARAN:)

Lucas as Luke Jeffrey Anderson
Pict on mulmed

Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang