[TELAH DIREVISI!]
Author POV
Ini sudah minggu ke-4 Clara di Chicago, dan sudah dua minggu Clara bersekolah di SGI High School. Sejauh ini Clara sudah dapat beradaptasi dan memiliki beberapa teman namun, yang paling dekat dengannya adalah Jessica. Ia bersekolah dengan tenang tanpa gangguan, atau mungkin dengan gangguan? Yah Clara menganggap nya sebagai sebuah gangguan. Bagaimana tidak? Selama ia bersekolah di SGI High School Alex selalu berada disekitarnya dan selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, untung saja tidak mengikutinya saat kekamar mandi. Dan sejauh ini pula Clara sudah tak mendapat mimpi buruknya lagi, Dev yang menanganinya saja sampai heran mengapa ia tak mendapat mimpi lagi. Namun, terapi tetap dijalankan agar Clara sembuh total.
Saat ini Clara sedang berada di kelas sendirian. Jessica sedang kekantin untuk makam siang. Mengapa ia tak ikut? Mood Clara sedang tak bagus jadi, ia memutuskan untuk menetap dikelas dan mendengarkan musik melalui aerpods yang selalu ia bawa kemana mana itu.
Krieeett.....
Suara pintu yang dibuka itu mengalihkan atensi Clara, ternyata Alex. Begitu ujarnya didalam hati. Lalu, diputarnya kembali kepalanya menghadap kearah lapangan basket outdoor dibawah sana yang masih bisa ia lihat melalui jendela disebelahnya.
Kret..
Lagi, Alex kembali menimbulkan suara. Kali ini ia menarik bangku Jessica yang tadi dirapatkan kemeja agar ia dapat duduk namun, Clara enggan menoleh. Mungkin pemandangan dibawah sana lebih baik pikirnya.
"Kenapa gak kekantin?" tanya Alex ditengah kesunyian yang mendera.
"Apa urusannya denganmu?" kali ini Clara berhasil membungkan Alex, ya benar sih jika Clara tak kekantin urusannya dengan Alex apa? Kan tidak ada.
Mengharapkan Adegan dimana aerpods Clara dicopot sebelah oleh Alex? Oh ayolah! Clara saja masih bisa mendengar suara pintu terbuka berartikan ia tak mendengarkan musik dengan volume yang keras."Ya--ya tak ada, aku kan hanya bertanya!" astaga! Baru kali ini rasanya ada seseorang yang berani bermain kata dengannya. Selama ini mainan Alex saja tak berani menjawab pertanyaannya. Nah ini! Clara simurid baru, malah sering mengabaikan atau membalik kalimatnya, A.M.A.Z.I.N.G. Begitu sekiranya kata yang tepat untuk Clara.
"Ekhm!" Alex kembali mencoba menyadarkan Clara akan Atensinya.
Menoleh, Clara menaikan alisnya sembari melihat Alex.
"Apa?" tanyanya seperti tak tertarik.
"Kau.... Suka bermain basket?" tanya Alex sepertinya ia terlihat ragu."Basket ya?" ujar Clara sembari mengetuk ngetukan jarinya kedagu.
"Boleh, aku sedikit bisa bermain basket" lanjutnya sembari mengangguk yakin dan tersenyum simpul kepada Alex.Akhirnya, teriak dewa batin Alex lega.
Setelah sekian purnama ia mendekati Clara baru sekarang dia bisa sedekat ini dan menyaksikan senyum manisnya walau tak terlalu lebar. [Senyum Lucas Nct noh lebar:)]
Melihat Alex yang tak memberi respon yang berarti Clara menepuk sebelah bahu Alex, membuat Alex tersadar dari lamunan singkatnya."Ayo!" ujar Clara.
Mereka berdua bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kelas dengan Alex yang memimpin Jalan menuju lapangan basket."Kita kelapangan basket ya mana?" tanya Clara, karena tujuan mereka ini sekarang belum jelas. Sedang Alex tersenyum senyum sendiri saat mendengar kata kita keluar dari bibir mungil Clara.
"Kelapangan in door lapangan out door nya kan lagi dipakai, kau tak apa?" tanya Alex memastikan
"Hmm, tak apa. Aku bisa mengajarmu kalau kau berbuat macam-macam, right?" ujar Clara sambil terkekeh pelan, tawa dan senyum kedua ketika bersamaku, ujar batin Alex.
"Hehehehe, aku tak akan melakukannya." balas Alex sambil terkekeh kecil juga. Pemandangan itu bagaikan moment kenegaraan bagi seluruh siswa/i SGI High School.
Pangeran es mereka yang terkekeh didepan umum plus berjalan berdampingan dengan seorang wanita itu sungguh WOW!.
Setelah sampai ketempat yang dituju, lapangan basket In door Alex membuka pintu lapangan yang tertutup karena jarang digunakan oleh siswa/i sekolah mereka jika bukan jam latihan ekstrakulikuler.
"Sedikit berdebu" lirih Clara tapi ternyata masih dapat didengar oleh Alex.
"Hmm ya, sedikit berdebu karena jarang digunakan." balas Alex sembari tersenyum kecil dan menoleh kearah Clara. 'Manis' ujar dewi batin Clara, dan tanpa sadar Clara ikut tersenyum kecil Juga."Jadi?" celetuk Alex saat Clara mulai men- drible bola basket yang tersedia, Clara yang mendengarnya menaikan salah satu alisnya mengisyaratkan, apa?, Alex yang mengerti kembali melanjutkan kata-katanya.
"Jadi, kau mau kita bertanding atau hanya bermain saja?" tanya Alex, masih mempertahankan senyumannya."Tentu saja bertanding! Aku akan mengalahkanmu! Lihat saja!."ujar Clara congkak.
"Hey, aku yang akan menang" celetuk Alex lalu mengambil alih bola orange itu dari tangan Clara secara mendadak.
"KAU CURANG!" lantang Clara setelah sadar dengan apa yang terjadi dan dibalas kekehan mengejek oleh Alex.
Dan terjadilah aksi merebut-mendrible-menshoot, dan kejar-kejaran antara Alex dan Clara. Tawa mereka begitu lepas, mengabaikan bunyi lonceng yang menggema mereka seakan-akan menikmati semuanya. Menikmati tiap detik kebersamaan mereka saat ini. Memori mereka merekan semua kegiatan ini untung dikenang dimasa depan dengan jantung yang berpacu sangat cepat, akh! Tidak! Hanya Alex yang merasakannya karena Clara, hanya mengangap Alex teman, entahlah, siapa yang tahu perasaan Clara esok hari?. Mari kita tunggu saja.Tbc...
INSTAGRAM : mzsk22
TIKTOK'S User : Jaehyun's Twins
TIKTOK's ID : punyachanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]
Misterio / SuspensoJudul sebelumnya "My Psychopath Boyfriend" [DILARANG PLAGIAT!] [PSYCHOPATH SERIES #1] [ADA BAIKNYA FOLLOW SEBELUM BACA, DAN VOTE SESUDAH BACA^^] GLAD YOU'RE ENJOYING THE STORY! Clara hidup dengan banyak kebohongan disekitarnya, dia terlalu sibuk me...