05.PSYCHOPATH

341 16 1
                                    

[TELAH DIREVISI!]

Author POV

Drap

Drap

Drap

Drap

Drap

Semakin dekat bunyi langkah itu semakin gemetar pula tubuh setiap orang yang ada disana, penjara bawah tanah. Atau? Ruang eksekusi langsung dari setiap korban sang psychopath.

"Buka pintu nomer 024" titah pria jangkung dengan penutup Hoodie hitamnya yang menutupi kepalanya.
Dengan segera para pria berbadan kekar yang sedari tadi mengikutinya membukakan pintu tahanan, jika lamban maka mereka lah yang akan jadi korban berikutnya.

Melangkahkan kakinya mendekati sang korban yang ber- gender wanita. Tubuh ringkih diujung sana bergetar dengan sangat hebat.

"Oh sweeti kenapa tubuhmu bergetar hmm? Aku tak suka! Sweeti" ujarnya sembari mengelus rambur korban nya yang ia panggil Sweeti, seperti nama popok saja.

"A---alex maaf kan aku maaf maaf" ujarnya mencoba meminta pengampunan dari si penguasa.
"Jessie, apa kemarin kamu mengatakan itu saat sudah membuat sepupuku sakit hati?" tanya Alex dengan nada sinisnya.

"Maaf maaf maaf" ujar wanita yang diketahui bernama Jessie itu.
"Kau! Pria bernomor 137 kau ingin ia mati perlahan atau mati dengan cepat tapi menyakitkan?" tanya Alex lantang.

Pria yang ditunjuk hanya mampu menunduk dan bergetar.
"CEPAT ATAU KAU YANG KUBUNUH!!" teriaknya marah.
"Bunuh se---secara ce--cepat tu--tuan" jawabnya, oh ayolah! Siapa yang ingin dibunuh hanya karena tak menjawab sebuah pertanyaan.

"Hmm baiklah, DENGAR! BARANG SIAPA YANG MENUTUP MATANYA! ATAU MENUTUP TELINGANYA! MAKA IA AKAN MENJADI MAINAN BERIKUTNYA!" teriaknya sekali lagi dengan nada yang sama lantang.

Dikeluarkannya pisau lipat dari dalam saku Hoodie nya lalu dimain-mainkannya diwajah Jessie. "Kalian akan mendengar nada yang sangat indah sebentar lagi" ujar Alex masih memain mainkan pisaunya diwajah Jessie yang kini sudah bergetar dan berkeringat dingin.

Sreeet....

Tes...

"Akh!ampun a--ampun" suara Jessie kembali bergetar seusai Alex membaret pipinya dan mengeluarkab darah, luka itu cukup dalam dan pasti akan sangat perih nanti jika ia masih hidup.

Kembali, dibaretnya lagi pipi Jessie kali ini pipi sebelah kanannya. Diangkatnya pisau itu lalu ditusukannya dibagian perut perempuan itu.

Bless...

Tes... Tes...

"AKH!" Teriakan itu menggema keseluruh ruangan.

Para penghuni ruangan yang berjumlah 200 orang itu hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan Alex, untuk tetap melihat dan mendengar setiap perlakuan Alex dan setiap jeritan sikorban dari pada harus menjadi korban berikutnya.

Psychopath: Her Friends Secret [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang