32. Game Set

305 58 37
                                    

A/N : voment juseyooo~

Jaehyun menghabiskan beberapa jam berdiskusi dengan David dan Bobby perihal kamungkinan dan langkah apa saja yang akan mereka lakukan untuk mengungkap kasus teror yang terjadi pada Rosaline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menghabiskan beberapa jam berdiskusi dengan David dan Bobby perihal kamungkinan dan langkah apa saja yang akan mereka lakukan untuk mengungkap kasus teror yang terjadi pada Rosaline. David juga berjanji akan melakukan penyelidikan secepat mungkin, agar tidak ada kasus teror yang lebih buruk terjadi.

Namun meskipun begitu, perasaan Jaehyun tidak juga membaik. Laki-laki berlesung pipi itu begitu cemas, hingga jantungnya berdebar hebat.

Saat pertemuan dengan David dan Bobby berakhir dan Jaehyun sudah berada di dalam mobil, ia segera menghubungi Rosaline. Tidak peduli kalau saat ini sudah lebih dari jam setengah sebelas malam, dan kemungkinan Rosaline sudah tertidur sangat besar.

Jaehyun hanya ingin mendengar suara Rosaline, dan memastikan kalau gadis itu baik-baik saja.

"Alin, please angkat teleponku." Ponsel yang tertempel di telinga kanannya mengeluarkan bunyi nada hubung ke nomer telepon milik Rosaline.

Beberapa saat Jaehyun menunggu, panggilan suara miliknya tidak juga diangkat. Namun Jaehyun masih belum menyerah.

Tidak peduli kalau Rosaline akan marah karena mengganggu tidur nyenyaknya.

Ia terus mencoba. Berkali-kali.

Hingga tanpa ia duga panggilan tersebut tersambung.

"Alin?"

Wajah bertopeng yang membekap mulut Rosaline, membuat gadis berambut panjang itu hampir terkena serangan jantung karena kaget dan takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah bertopeng yang membekap mulut Rosaline, membuat gadis berambut panjang itu hampir terkena serangan jantung karena kaget dan takut.

Namun, Rosaline dengan sangat baik mengkontrol rasa ketakutan itu dan langsung menarik jari kelingking orang yag membekapnya dengan sangat kuat.

Pria bertopeng itu berteriak, dan dekapannya di mulut Rosaline melonggar. Membuat Rosaline dapat membebaskan diri dan menggunakan kesempatan itu untuk memukul leher pria bertopeng itu dengan tinjunya.

Pria itu terbatuk beberapa kali, lalu Rosaline menyemprotkan semprotan merica ke arah mata lawannya.

Beberapa saat yang lalu, saat Rosaline berjalan menuju parkiran basement, ia sudah merasakan kalau ada seseorang yang mengikutinya di belang. Rosaline awalnya mencoba untuk berpikir positif dan mengira kalau orang tersebut hanya menuju arah yang sama dengannya.

SEÑORITA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang