8. Keempat

438 91 0
                                    

A/N

Double biar mantul.

Telepon Mark barusan, bertujuan untuk mengingatkan Rosaline tentang makan malam keluarga yang akan dilakukan malam ini di The Ritz hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telepon Mark barusan, bertujuan untuk mengingatkan Rosaline tentang makan malam keluarga yang akan dilakukan malam ini di The Ritz hotel. Mark, selain bekerja sebagai supir, ternyata juga sangat handal dalam mengingat jadwal sehari-hari Rosaline.

Kalau dia melamar pekerjaan sebagai asisten pribadi, mungkin sudah lolos seleksi.

Pemberitahuan Mark tentang makan malam membuat mood Rosaline memburuk. Sudah berapa kali dia bilang, kalau dia benci makan malam kerluarga. Lagi pula apanya yang keluarga? Mereka kan hanya sekumpulan manusia yang berbagai nama belakang.

Rosaline ingin kabur, tapi trauma yang dialaminya beberapa waktu itu belum benar-benar sembuh. Jadi, dari pada memberontak lebih jauh dia memutuskan untuk menurut.

Makan malam kali ini berjalan seperti biasa; membosankan, dan memuakkan. Caesar tidak datang dengan alasan menjaga istrinya yang masih koma.

Ah, ya Natalie, sudah hampir 2 bulan kakak iparnya itu koma. Kalau Natalie dirawat di rumah sakit di Brisdien, mungkin Rosaline akan sering menjenguknya. Sayangnya, Natalie saat ini ada di London. Jarak dari Brisdien ke London bisa menghabiskan 2 jam perjalanan menggunakan mobil.

"Alin, aku sangat kaget saat mendengar apa yang terjadi di tempat tinggalmu," Suara Nana menginterupsi kegiatan Rosaline yang sedang memotong daging steak. "ku harap tidak ada yang terluka."

Wanita paruh baya itu berkata dengan suara lembut. Wajahnya yang cantik, meski sudah dipenuhi dengan kerutan, memancaran raut khawatir.

Sudah lama Rosaline berpikir, bagaimana Nana bisa bersikap normal dan berpura-pura menyayangi Rosaline, yang notabene adalah anak dari selingkuhan suaminya? Bagaimana bisa Nana mengontrol seluruh kebencian itu di dalam dirinya sendiri.

Entah Nana terlalu pandai beracting, atau memang semua orang dari keluarga terpandang bersikap demikian.

"Untungnya tidak ada," jawab Rosaline.

"Syukurlah," Ucap Nana sebelum dia mengambil gelar berisi air dan menenggaknya dengan anggun. "Melihat kejadian ini, aku harap kau semakin berhati-hati dalam bersikap. Bukan mustahil pelaku teror itu adalah orang yang tidak suka denganmu. Sejak dulu sikap dan perilakumu memang sedikit liar. Sikapmu sama sekali tidak mencerminkan keluarga Hazegawa,"

Oh wow, Rosaline kembali terpukau dengan wanita paruh baya itu. Bagaimana bisa dia mengucapkan kalimat menyakitkan dengan sangat halus. Sepertinya Rosaline harus belajar banyak dari Nana.

"Apakah benar kau memiliki banyak musuh, Alin?" Ryosuke ikut buka suara.

"Tidak, aku tidak punya," Jawab Rosaline dengan percaya diri.

Guru tata krama-nya selalu mengingatkan Alin, untuk tetap percaya diri dalam menghadapi segala keadaan. Dan itu yang dia lakukan sekarang. Rosaline percaya diri mengucapkan kalau dia tidak memiliki musuh. Meski kenyataannya, tidak terhitung seberapa banyak orang yang tidak menyukainya. Valerie adalah salah satunya.

SEÑORITA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang