"Dimana mama, papa ara yang dulu? yang sayang sama ara? sejak perusahaan papa bangkrut kenapa mama sama papa kayak gini sama Ara? hati Ara sakit ma! kalian gak ngakuin Ara sebagai anak kalian, salah Ara apa? hiks..hiks.." ucap Ara memeluk lutut nya.
"Ara capek hiks.."
"Kenapa kalian benci Ara? hiks..hiks.."
Dulu saat Ara berumur 14 tahun Ara positif terkena kangker otak yang membuat tubuhnya seringkali lemas dan mengeluh sakit kepala, sering pingsan, mereka membawa ke rumah sakit dan mengetahui keadaan Ara yang terkena penyakit kangker otak.
Setelah menjalani pengobatan selama satu tahun, perusahaan Bram bangkrut dengan tiba tiba ternyata ada alasannya dibalik semua itu dan Ara yang tiba tiba dibenci oleh kedua orang tuanya lalu dipisahkan oleh Ega.
"Non..." ucap bi Ningsih menghampiri Ara yang menangis sesenggukan lalu memeluk Ara erat.
"Hiks..hiks.."
"Mereka jahat sama Ara hiks..hiks.."
"Ara salah apa? Hiks..hiks.."
"Sabar ya non, non Ara jangan nangis terus." ucap Bi Ningsih menghapus air mata ara.
"Non Ara minum dulu." ucap Bi Ningsih memberikan minum kepada Ara.
"Non Ara kan kuat? Non Ara gak boleh nangis.." ucap Bi Ningsih lirih mengelus rambut Ara.
"Ara cuma manusia biasa yang kalau merasa kalau itu sakit Ara juga bisa nangis.." ucap Ara sayu.
"Kali ini Ara udah bener bener cape sama semua nya bi." ucap Ara terisak lagi membuat Bi Ningsih memeluk Ara.
"Yang sabar ya non, bibi selalu disini nemenin non Ara." ucap Bi Ningsih mengelus rambut Ara.
Tuhan beri Ara petunjuk, Ara harus kayak gimana lagi.. Batin Ara menangis lirih.
---
Ara kembali ke sekolah seperti biasa namun, Ia diantar oleh Ega membuat Ara sedikit lebih tenang.
"Ara harus makan bekel yang Abang buat, jangan ngelamun terus dikelas, jangan suka bolos!" ucap Ega saat mereka sampai diparkiran.
"Iya Abang." ucap Ara tersenyum tipis.
"Mata adek bengep, banget." ucap Ega mengelus rambut Ara membuat Ara menggeleng.
"Gakpapa." ucap Ara tersenyum tipis.
"Ara sekolah dulu ya." ucap Ara membuat Ega mengangguk.
"Nanti pulang Abang jemput." ucap Ega membuat Ara Mengangguk lalu turun dari mobil, tanpa sepengetahuan mereka ada 2 pasang mata yang memperhatikan Ara dan Ega.
"Doi lo Vin." ucap Rizky menyenggol lengan Vino membuat Vino menatap nya tajam.
"Itu yang Lo bucinin sana samperin haha." ucap Rizky lalu berlalu menghampiri Reva yang berjalan bersama Tiara.
Vino menghampiri Ara dan berjalan disamping Ara membuat Ara menoleh dan menghela nafas.
"Kok sekolah?" tanya Ara datar, Vino menunjukkan lengannya yang sudah diganti perban yang lebih kecil
"Kenapa?" tanya Vino menatap mata Ara yang sembab membuat Ara menggeleng.
"Siapa?" tanya Vino datar membuat ara menaikkan alisnya sebelah.
"Yang di mobil tadi? doi lo ya?!" ucap Rizky tiba tiba membuat Ara mengangguk, Vino menatap Ara.
"Bang Ega." ucap Ara datar membuat Tiara terkejut.
"Bang Ega?!" tanya Tiara membuat Ara mengangguk.
"Beneran?! mau ketemu bang Ega! nanti pulang sekolah Aya main kerumah Ara!" ucap Tiara senang.
"Nanti pulsek, dia jemput." ucap Ara tersenyum tipis.
"Yes! Aya nebeng!" ucap Tiara.
"Gue juga." ucap Reva membuat Rizky terdiam.
"Kan sama aku cantik?" m
"Besok besok aja ya, aku kangen sama bang Ega soalnya." ucap Reva tidak enak.
"Oke gak papa." ucap Rizky.
"Eh gue duluan, kebelet." ucap Rizky lalu berjalan dulu an bersama Vino membuat Ara menatap aneh kearah Rizky.
"Ara ayo masuk kelas!" ucap Tiara menggandeng tangan Ara dan Reva masuk kedalam kelas.
Kring kring..
"Selamat pagi anak anak." ucap Bu Rahma wali kelas mereka.
"Pagi bu!" ucap mereka serempak.
"Sebentar lagi kalian akan menjalani UN jadi kalian harus bersiap siap! jangan lupa untuk belajar!" ucap Bu Rahma.
"Kelas saya harus lulus semua!" ucap Bu Rahma.
"Amin." ucap mereka serempak.
"Jangan lupa harus selalu belajar ya? ingat itu!" ucap Bu Rahma membuat mereka mengangguk.
Skip istirahat.
"Eh ngedaki yuk?" ucap Rizky.
"Boleh tuh seru." ucap Raka antusias.
"Kapan?" tanya Reva.
"Em sabtu minggu gimana?" tanya
Rizky membuat mereka mengangguk setuju."Sip! jadi ya! itung itung refreshing sebelum UN." ucap Rizky.
"Bener tuh!" ucap Raka yang diangguki oleh Vino.
"Tapi Vin, lo ikut?" tanya Raka membuat Vino mengangguk acuh.
"Tangan lo gak papa emang?" tanya
Rizky membuat Vino mengangguk, lagi."Yaudah, sabtu minggu kan?" tanya Tiara yang diangguki oleh Rizky.
"Ara ikut?" tanya Tiara.
"Nanya Abang dulu." ucap Ara memakan bekal nya.
"Oke!" ucap Tiara.
"Nanti pulang sekolah Aya mau ketemu bang Ega!" ucap Tiara senang.
"Ega siapa?" tanya Raka datar.
"Abang gue." ucap Ara datar membuat Raka mengangguk mengerti.
"Kenapa? gak boleh Aya ketemu Abang gue?" tanya Ara datar.
"Biasa aja kali, sensi amat lo natap gue nya!" ucap Raka memutar bola matanya malas.
"Oh." ucap Ara datar membuat Raka menghela nafas.
"Betah ya kamu punya temen beku."vucap Raka kearah Ara.
"Betah aja si, yang penting gak fake." ucap Tiara membuat seseorang terdiam keluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinra [TERBIT]
Teen FictionTELAH TERBIT DI WORLD MEDIA PUBLISHER ⚠️ DON'T COPY MY STORY! ⚠️ Menceritakan tentang pasangan kutub, yang irit bicara dan gengsi(?) "ya, oke, hmm" adalah kata andalan mereka, tawa dan canda menghiasi lingkungan kehidupan pasangan tersebut. Ingin t...