4

12.3K 803 36
                                    

Malam hari.

Vino kembali kerumah Ara untuk melihat kondisi nya.

Dan sekarang Vino tepat didepan pintu rumah Ara, Vino memencet bel dan tidak lama kemudian gadis berkuncir satu keluar dengan wajah pucatnya.

"Ngapain?" tanya Ara datar, Vino langsung masuk kedalam rumah Ara membuat Ara berdecak kesal. Ara berjalan menuju ruang makan untuk melanjutkan makannya.

"Loh, ini yang bibi bilang tadi siang dia nyariin non." ucap Bi Ningsih membuat Ara mengangguk.

"Yaudah bibi kebelakang ya non." pamit Bi ningsih.

"Iya bi." ucap Ara, Vino duduk disebelah Ara.

"Makan." ucap Ara membuat Vino menoleh dan menatap Ara, Ara pun ikut menoleh karna diperhatikan.

Vino menaruh tangannya di kening Ara membuat Ara terdiam.

"Sakit?" tanya Vino datar, Ara menggeleng.

"Terus?" ucap Vino membuat Ara menggedikan bahunya acuh dan melanjutkan makannya, Vino memperhatikan Ara makan membuat Ara tidak nyaman dan menyudahi makannya.

"Gak usah liatin Ara, risih." ucap Ara datar Namun Vino tetap memperhatikan Ara membuat Ara menatapnya geram.

"Tuli!" hardik Ara lalu beranjak menuju dapur, Vino menunggu Ara dan duduk di sofa, saat Ara beranjak naik tangga tiba tiba suara Vino membuat nya berhenti.

"Get well soon, besok gue jemput." ucap vino datar lalu melenggang pergi.

"Lo siapa?" tanya Ara datar membuat vino menoleh.

"Pacar lo." ucap Vino membuat Ara menaikan alisnya sebelah.

"Mimpi." ucap Ara lalu masuk kedalam kamar nya meninggalkan Vino yang tersenyum kecil.

Ara merebahkan tubuhnya di kasur dan menatap langit langit kamarnya.

"Semoga besok lebih baik." gumam Ara lalu menutup matanya.

-------

Pagi pagi sekali Vino sudah berada di rumah Ara membuat Ara geram.

"Ngapain?" tanya Ara datar.

"Jemput lo."

"Ga perlu." balas Ara, Vino hanya diam tidak mendengar kan lalu menarik tangan Ara menuju mobil membuat Ara menghela nafas.

Didalam perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara, mereka sama sama terdiam hingga sampai di sekolah Ara turun terlebih dahulu tanpa berterima kasih kepada Vino.

"Woi Vin!" teriak Raka membuat Vino menoleh dan menaikan alisnya sebelah.

"Bareng siapa lo?" tanya Rizky penasaran, Vino tidak menjawab alih alih langsung pergi meninggalkan mereka.

"Cie cie ada yang pdkt nih!" pekik Rizky menarik perhatian siswa dan siswi yang mendengar nya.

"Cie! abang Vino jatuh cinta!" ledek Raka.

"Tau nih, Vino udah sold out ya! udah di ambil Ara soalnya." teriak Rizky.

"Tapi kalau kalian mau deketin Ara boleh kok! kan dia belum jadian sama Vino!" teriak Raka memanas manasi membuat Vino berhenti dan berbalik menatap mereka yang menatap Vino dengan senyum menggoda.

"Bacot!" ucap Vino datar lalu melanjutkan jalannya membuat Raka dan Rizky tertawa puas.

Vino berjalan menuju lapangan basket lalu memainkan bola basket yang terletak di pinggir lapangan, saat asik bermain basket Vino melihat Ara bersama laki laki yang membuat Ara merasa risih, Vino menghampiri mereka sambil memantulkan bola basket dilantai membuat mereka menoleh.

Vinra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang