Mereka berjalan menuju kelas Ara.
"Vin." panggil Ara membuat Vino menoleh.
"Jika senja datang dikala petang menyapa, maka fajar datang menggantikan kelamnya malam."
"Jika senja hanya datang sesaat kemudian berubah menjadi gelap dan kelam, maka fajar datang tuk menghilangkan kegelapan itu."
"Mereka datang dengan alasan mereka masing masing, dan dengan keindahan yang berbeda namun sungguh tiada tara." Ucap Ara menjeda kata katanya.
"Lalu bagaimana dengan dirimu? apa alasan kau datang? akan kah kau datang membawa kebahagiaan untuk ku atau malah sebaliknya?"
Tanya Ara dengan kata kata panjang lebar membuat Vino terdiam dan mencerna kata kata Ara.
Ara menatap Vino yang sedang mencerna kata katanya tadi membuat Ara tersenyum tipis, ia lebih baik berkata terang terangan diawal dari pada ia sakit hati diakhir nya nanti. Ara pergi meninggalkan Vino namun langkah Ara berhenti saat Vino mengatakan sesuatu.
"Jika senja datang membawa keindahan namun ia akan pergi lalu kembali, maka aku sebaliknya."
"Aku tidak kan pernah pergi dan terus menetap di sisimu, aku datang membawa keindahan serta kasih sayang untuk mu, dan aku akan pergi jika dirimu yang menginginkan ku untuk pergi." ucap Vino berjalan mendekati Ara dan merangkul Ara membuat Ara terdiam.
"Gue bakal nepatin omongan gue kemarin, kalo gue memang berhasil berubah 100% lo harus jadi cewek gue." ucap Vino, Ara melepaskan rangkulannya namun Vino mengeratkan nya.
"Jangan berfikir kalau lo bahan taruhan atau apa pun, kalau dengan berubah menjadi lebih baik lagi gue bisa dapetin
lo kenapa gak?""Gue dapet 2 bonus untuk diri gue sendiri, walaupun lo nolak jadi cewek gue, kalau gue cinta lo gimana? lo gak bisa berbuat apa pun, cinta datang karna sendiri nya dan..."
"Gue tau semua tentang lo, Ara..." ucap Vino lagi membuat Ara lagi lagi terdiam.
"Semua?" tanya Ara menatap Vino membuat Vino mengangguk.
"Lo udah terlalu menderita, belajar terbuka terhadap orang orang di dekat Lo termasuk gue." ucap Vino tersenyum lalu mengacak rambut Ara dan melepaskan rangkulannya lalu melenggang pergi meninggalkan Ara yang terdiam kaku.
Vino tau semua tentang dirinya? keluarganya? apakah vino tau tentang penyakit nya? bagaimana bisa? jika Vino membocorkan rahasia tentang penyakitnya pasti orang orang disekitar nya akan mengansihani dirinya ia benci itu!
Vino berjalan menuju kelasnya sesampainya dikelas ia mengundang tatapan mata.
"Woi Vin tumben lo rapih?" tanya Dika teman sekelas nya.
"Au biasanya urakan." sahut rani.
"Salah minum obat?" tanya Farhan.
"Berisik!" hardik Vino tajam membuat mereka tertawa.
"Eh iya napa si Vin? tumben lo rapih?" tanya Rizky penasaran.
"Ara, mungkin." sahut Raka membuat Rizky mengangguk paham.
"Kok bisa?" tanya Rizky lagi.
"Diem!" ucap Vino malas.
"Yeeee orang lagi ngomong disuruh diem." ucap Raka.
"Good Morning!" ucap Bu Berta memasuki kelas.
"Mati gue, gue lupa kalo pelajaran dia, gue belum ngerjain pr!" ucap Raka menepuk jidatnya.
"Hahah mampus lo!" ejek Rizky.
"Emang lo udah?" tanya Raka membuat Rizky menggeleng lalu cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinra [TERBIT]
Teen FictionTELAH TERBIT DI WORLD MEDIA PUBLISHER ⚠️ DON'T COPY MY STORY! ⚠️ Menceritakan tentang pasangan kutub, yang irit bicara dan gengsi(?) "ya, oke, hmm" adalah kata andalan mereka, tawa dan canda menghiasi lingkungan kehidupan pasangan tersebut. Ingin t...