18

8.5K 637 45
                                    

Sebelum Ara benar benar tertidur lelap tiba tiba Tiara, Reva, Raka dan Rizky datang.

"Assalamualaikum." ucap Reva.

"Waallaikumsalam." sahut Ara.

"Ara parah lo ini bolos!" ucap Reva geleng geleng.

"Nih!" ucap Ara menunjuk Vino yang tertidur pulas.

"Tuh." ucap Ara lagi menunjuk kearah Raka dan Rizky yang cengengesan.

"Nih." ucap Tiara memberikan es bubble kearah Ara, membuat Ara tersenyum.

"Makasih." ia sangat menyukai bubble, Ara menatap kearah Tiara namun Tiara langsung menyela.

"Tenang Aya beli ditempat langganan." ucap Tiara membuat Ara mengangguk.

"Pr?" tanya Ara membuat Reva menggeleng.

"Gak ada, tadi banyak free class." ucap Tiara duduk di sofa yang berada dikamar Vino.

"Ara besok masuk ya! Awas kalo gak nanti dijenguk sama guru." ucap Tiara membuat Ara mengangguk.

"Balik." ucap Ara menyodorkan tangannya meminta kunci mobilnya.

"Ra, kita baru nyampe." ucap Reva.

"Telat." ucap Ara membuat Raka melemparkan kunci mobil kearah Ara namun malah terkena wajah Vino membuat Vino meringis.

"Adaw." Raka meringis melihat Vino yang mengelus hidungnya.

"Duh maap Vin! alah sasaran." ucap Raka cengengesan.

"Bego!" maki vino membuat Ara geleng geleng kepala melihatnya lalu mengelus kepala Vino.

"Tidur." ucap Ara membuat vino membalikan badan nya menghadap Ara yang duduk menyandar di sandaran kasur.

Vino menarik tangan Ara untuk mengelus kepala nya yang berdenyut, Ara mengelus kepala Vino.

Setelah Vino benar benar tidur kembali Ara beranjak untuk pulang, dan mengantarkan teman temannya ke sekolah untuk mengambil motornya.

Sesampainya dirumah.

"Assalamualaikum." ucap Ara.

"Waallaikumsalam." sahut seseorang membuat Ara terdiam.

"Abang..." ucap Ara lirih membuat Ega mengangguk dan tersenyum.

Ega Erlangga Putra, putra dari Bram dan Dina yaitu kakak kandung dari Ara, Ega dan Ara dipisahkan oleh kedua orang tuanya, Ega yang menetap di Australia dan Ara yang ditelantarkan.

Ara langsung berlari kearah Ega dan memeluk Ega erat, Ega membalas pelukan Ara erat dan menciumi pucuk kepala Ara, sudah hampir 4 tahun mereka tidak bertemu.

"Ara kangen bang Ega hiks..hiks.." ucap Ara menangis.

"Kok nangis hm?" Ega mengurai pelukannya dan menghapus air mata Ara, Ara menatap mata Ega lekat lalu tersenyum, Ega mencium kening Ara lama.

"Ara baik baik aja kan?" tanya Ega mengelus rambut Ara.

"Ara baik baik aja." Ara mengangguk lalu tersenyum.

"Ara gak bohong sama Abang?" tanya Ega membuat Ara menggeleng ragu.

"Jujur sama Abang." ucap Ega merangkul Ara untuk duduk di sofa.

"Papa mukul Ara?" tanya Ega lembut membuat Ara menunduk lalu menggeleng.

"Papa gak mukul Ara kok." ucap Ara pelan.

Vinra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang