20

8.8K 540 31
                                    

Hari ini adalah hari mereka pergi untuk mendaki setelah diberi pengarahan oleh petugas penjaga puncak mereka dibolehkan untuk mendaki.

"Bismillah." ucap mereka serempak lalu berjalan.

Mereka berjalan mendaki melewati rumput rumput dan pepohonan.

"Kira kira kita sampe kapan diatas?" tanya Tiara.

"Malam mungkin." ucap Rizky.

"Hah?" beo Reva.

"Kenapa?" tanya Rizky bingung.

"Gila lo! kalo kita kesesat gimana?" tanya Raka menatap Rizky.

"Alay, gak bakalan ke sesat banyak pendaki lain kali." ucap Rizky memutar bola matanya malas.

"Berisik!" ucap Vino berjalan terlebih dahulu.

"VINO SAYANG KU!" pekik Cila.

"Lah kek gue kenal ni suara." gumam Tiara.

"SAYANG!" pekik Cila kembali, mendekati Vino membuat Vino terkejut lalu menghindar dan menghampiri Ara.

"Nah kan tebakan gue gak pernah meleset." gumam Tiara menatap kearah Cila.

"Ih sayan!!" ucap Cila menghentak hentakan kaki kesal.

"Kok lo bisa disini?" tanya Raka heran.

"Suka suka gue dong!" ucap Cila.

"Hai iky." ucap Rara membuat Rizky menatapnya datar.

"Lanjut." ucap Vino datar.

"Aku bareng kamu ya." ucap Cila menggandeng tangan Vino membuat Vino meringis.

"Eh bego! tangan Vino luka ngapa lo pegang!" ucap Raka galak.

"Sayang? tangan kamu kenapa? Omg!!" ucap Cila heboh membuat Vino menatap nya datar lalu berjalan terlebih dahulu.

"Sayang tungguin!" cila menyusul Vino membuat Ara geleng geleng kepala melihat nya.

"Rara juga sama iky ya." ucap Rara mengedipkan sebelah matanya kearah Rizky.

"Sama pohon, sono lo!" ucap Rizky lalu pergi meninggalkan Rara membuat Raka terbahak mendengar nya.

"Ih iky!" ucap Rara menyusul
Rizky membuat Reva terdiam.

"Sabar ya cayang aku." ucap Tiara memeluk Reva membuat Ara menggeleng.

"Ra, lo geleng-geleng terus lagi nge-dj lo?" celetuk Raka membuat Tiara dan Reva tertawa.

"Sedeng." ucap Ara lalu berjalan kembali.

"Wah disini bagus ya pemandangan nya."  ucap Tiara.

"Bagus mbah mu, kepeleset dikit nyungsep lo ke jurang!" ucap Rizky.

"Gakpapa, dorong aja dia kejurang!" ucap Rara menujuk Reva.

"Apaan si!" ucap Ara datar angkat bicara.

"Ya apa lo?!" tanya Rara centil.

"Dasar cabe rawit!" ucap Tiara kesal.

"Eh ngomong apa Lo?!" ucap Rara menatap Tiara tajam.

"Cabe. Rawit." ucap Tiara meledek.

"Ishh lo ini ya!" ucap Rara geram.

"Eh apan si malah ribut!" ucap Raka.

"Dia tuh!" ucap Tiara malas.

"Udah lah yang biarin aja, yuk kita jalan duluan yuk." ucap Raka merangkul Tiara berjalan terlebih dahulu.

"Ayo kita jalan lagi sayang." ucap Cila menggandeng tangan Vino membuat Vino menatap nya datar.

Ara menarik tangan Reva untuk berjalan bersama namun, Vino menahan lengannya membuat Ara menatap ke arah Vino.

Vinra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang