Sesampainya di lapangan Ara, Vino, Raka dan Rizky hormat tiang bendera.
"KALIAN HORMAT SAMPAI JAM ISTIRAHAT YA AWAS KALAU KABUR!" ucap Bu Berta.
"IYE!" ucap Rizky kesal.
"Tuh guru ngapa bisa liat kita sih!" ucap Raka.
"Ya bisa liat lah bego orang kita manusia!" ucap Rizky menoyor kepala Raka.
"Toyor teros! bego mampus!" Raka mendelik kesal.
"Lo gini yang bego bukan gue." ucap Rizky acuh membuat Raka mencibir.
"Stss stsss cewek!" ucap Raka memanggil Ara, namun Ara hanya diam.
"Sombong amat anjir!" ucap Raka geram.
"Lo manggil orang sutt satt sutt lu kira kucing!" ucap Rizky.
"Iya juga." ucap Raka polos.
"Ara! Ara!" ucap Raka membuat Ara menoleh membuat Raka terkejut.
"OMG! HIDUNG LO DARAHAN ANJIR?!" Pekik Raka heboh melihat hidung Ara yang mengeluarkan darah dan wajah yang pucat pasih.
Ara memegang kepala nya yang berdenyut membuat tubuhnya oleng, Vino memegang tubuh Ara dan menarik wajah Ara untuk menatap langit, Vino menggendong tubuh Ara.
Ara memejamkan matanya menahan sakit dikepalanya.
Lemah. batin Ara lalu tidak sadarkan diri.
Sesampainya di UKS, Vino menidurkan Ara di ranjang UKS dan mengambil tisu membersihkan darah mimisan Ara, Vino menepuk pipi Ara.
"Bangun." ucap Vino datar dan menepuk pipi Ara berulang kali namun tidak memuatkan hasil.
Vino menghela nafas dan meninggalkan Ara sendiri diruang UKS, saat Vino berjalan menuju luar ia melihat petugas uks, Vino menghampiri mereka.
"Jaga cewek yang didalem." ucap Vino datar lalu meninggalkan mereka yang terdiam kaku.
"I--iya kak." ucap petugas uks tersebut.
Vino berjalan menuju rooftop, sesampainya di rooftop Vino mengeluarkan rokoknya, ia tidak perduli dengan hukumannya, toh sudah biasa.
Vino menghembuskan asap rokok nya dan menatap langit yang cerah.
"Semoga nanti hujan." gumam vino, ia sangat menyukai hujan aroma tanah yang tercampur oleh air hujan membuatnya tenang dan sekarang ia tidak tenang, mengapa? Entahlah..
Vino mengambil handphone yang berada di sakunya lalu menelfon orang pribadi nya.
"Halo bos?"
"Ara maulia."
Tut
Tut
Vino mematikan telfon nya sepihak.Tidak lama kemudian handphone Vino hidup muncul notifikasi semua tentang Ara, Vino membacanya dengan teliti membuatnya terkejut.
Ara dibuang oleh kedua orang tuanya? Bagaimana bisa? Apa kah orang tua nya sudah tidak waras?
Membaca kalimat tersebut membuat vino mengepalkan tangannya.
"Sialan!" umpat Vino.
Kring
KringBel istirahat berbunyi, Vino menaruh kembali handphone nya kedalam saku dan mematikan rokok yang berada di tangannya lalu ia beranjak menuju kantin.
Sesampainya dikantin Vino membelikan roti untuk Ara.
--
Vino berjalan ke UKS untuk melihat Ara.
Sesampainya di UKS vino mengedarkan pandangannya melihat sekeliling, sepi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinra [TERBIT]
Teen FictionTELAH TERBIT DI WORLD MEDIA PUBLISHER ⚠️ DON'T COPY MY STORY! ⚠️ Menceritakan tentang pasangan kutub, yang irit bicara dan gengsi(?) "ya, oke, hmm" adalah kata andalan mereka, tawa dan canda menghiasi lingkungan kehidupan pasangan tersebut. Ingin t...