27

9.3K 553 119
                                    

"Ma.. Ara juga masuk rumah sakit." ucap Raka membuat mereka menoleh.

"Kenapa?" tanya farah, Raka menceritakan semua kejadian saat dipesta Cila dan tentang penyakit Ara.

"Bintang? pa dia sudah dipenjara? bagus dia juga hampir membangkrutkan perusahaan papa." ucap Dimas datar.

"Dimana Ara? Mama mau liat Ara." tanya Farah membuat Raka mengantarkan Farah menuju ruangan Ara.

"Assalamualaikum." ucap Farah.

"Waallaikumsalam, Farah!" ucap Dina terkejut.

"Dina? jadi Ara anak kamu?" ucap Farah sama terkejut.

"Iya Ara anak aku, kenapa kamu disini?" tanya Dina.

"Mana Vino?" tanya Ega.

"Vino ada di UGD." ucap Raka.

"Hah?!" ucap mereka terkejut.

"Tadi vino pamitan, mau ke sel nemuin Cila? gue juga gak tau pasti, tapi kata Bayu, Vino kena tusuk." ucap Raka.

"Astaga!" ucap Tiara.

"Ayo gue mau liat Vino!" ucap Ega mereka berjalan menuju ruang UGD meninggalkan Farah, Dina dan Bram.

"Ara.." panggil Farah kearah Ara namun Ara tidak membuka matanya.

"Ara..." panggil Farah lagi.

"Ini Tante Farah." ucap Farah.

"Din? pa Ara pinsan?" tanya Farah kearah Dina.

"Ara tidur." ucap Dina.

"Sayang.. ada Tante Farah nih ayo bangun." ucap Dina menepuk pelan pipi ara, namun Ara tidak membuka matanya.

"Nak..." ucap Dina lagi.

"Pa? papa? Ini kok Ara gak mau buka matanya?" tanya Dina khawatir dengan jantung yang berdegup dengan kencang.

"Sayang.." ucap Bram memanggil Ara.

"Ara." ucap Bram lagi.

"Bangun yuk nak.." ucap Bram.

"Ara.." ucap Bram lagi.

"Pa..." ucap Dina takut, Bram langsung berlari keluar dan memanggil dokter membuat tiara, Reva, Raka dan Ega yang melihat tersebut bingung.

"Nak! Ara.. sayang.." ucap Dina saat tubuh Ara kejang.

"Ara.." ucap Farah ikut khawatir.

"Mama! mama! Vino ma!" ucap Raka masuk kedalam ruangan ara.

"Vino kenapa?!" tanya farah.

"Vino jantungnya melemah ma." ucap Raka kalap membuat Farah berlari menuju UGD sedangkan Dina memegang erat tangan Ara.

"Bram!" teriak Dina.

"Ara!" ucap Tiara masuk kedalam ruangan Ara.

"Ara! Ara kenapa?!" ucap Tiara ikut memegang tubuh Ara.

"Dokter!" pekik Reva.

"Dokter! Suster!" ucap Reva.

"Ara!" ucap Ega berlari masuk bersama suster dan dokter.

"Silakan minggir." ucap suster memberikan celah untuk dokter memeriksa.

"Jantungnya mulai melemah dok." ucap suster membuat Dina lemas seketika.

"Ara... Jangan tinggalin mama nak..." ucap Dina dengan suara bergetar.

"Ara Ara gak boleh pergi..." ucap Ega gemetar melihat keadaan Ara yang mulutnya mengeluarkan busa.

Sedangkan di UGD.

"Vino... Vin.." ucap Dimas mengelus dada Vino suara alat yang nyaring memekik telinga.

"Nak..." ucap Farah datang bersama Raka.

"Abang.. Vino.. sayang.. bangun nak.." ucap Farah menangis mengelus rambut Vino.

"Ini mama sayang.." ucap Farah.

"Buka mata Vino.." ucap Farah lagi.

"Vin..Vin.." ucap Raka ikut memegangi tangan Vino.

"Gimana keadaan Ara?" tanya Dimas.

"Sama pa kayak Vino." ucap Raka khawatir.

Arghh Ki lo dimana bego?! Batin Raka.

Ada apa ini? Batin Dimas.

"Ma...." ucap Vino lirih Hampir tidak terdengar.

"Iya Vin.. ini mama.. kenapa sayang.." ucap Farah dikuping Vino.

"Vi-vino.. sam-sama Arr--ra.. ma---uh perg--gi ja--uhh.." ucap Vino terbata bata membuat Farah menggeleng keras dan meneteskan air matanya.

"Gak vino sama Ara gak boleh kemana mana ya! Vino sama Ara harus sama mama!" ucap Farah menggeleng.

"Vin! Vino! denger mama nak." ucap Farah mengelus pipi vino.

"Pah! Vino pahh!" ucap Farah menangis.

"Sa---sakit uhuk...uhuk..." ucap vino terbatuk-batuk nafasnya tercekat.

"Vino! Kamu gak papa nak?! Vin." ucap Farah.

"Ma." ucap Dimas menggeleng ia sudah pasrah.

"Enggak pa! enggak! Vino gak boleh pergi! Vino harus disini sama mama!" ucap Farah menggeleng.

"Ma.." ucap Raka juga meneteskan air mata nya.

"Kalian ini kenapa sih?!" bentak farah menangis sesenggukan.

"Vino... Hiks..hiks.. nak.. ayo bangun..hiks..hiks.. Vino harus sembuh.. Ara sama Vino harus sembuh nak.. hiks..hiks.." ucap Farah menangis.

"Uhuk..uhuk.. sak--sakit!!" ucap Vino menepuk dadanya yang sesak.

"Uhuk...uhuk..." ucap Vino tersengal sengal.

"Vino... kamu mau pergi nak?" tanya Dimas ditelinga Vino.

SEBAGIAN PART DIHAPUS KARENA KEPENTINGAN PENERBITAN
TERBIT DI : WORLD MEDIA PUBLISHER

Vinra [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang