Who Are You?

733 55 10
                                    

Sudah hal biasa bagi seorang Hyeyoon yang hanya berdiam diri di rumah dan mengulang aktifitas yang sama setiap hari (bangun-melamun-mandi-makan-tidur), tidak ada yang spesial dalam hidupnya.

Jika usia 20 tahun bagi orang lain adalah usia yang paling menyenangkan dan penuh tantangan, jauh berbeda dengan Hyeyoon. Usia 20 tahun baginya adalah usia dimana ia merasa sehancur-hancurnya, tidak memiliki tujuan hidup dan kehilangan jati diri.

Bukannya Hyeyoon tak bersemangat untuk menjalani kehidupan, namun satu hal yang membuat dirinya menjadi seperti saat ini. Dahulu semuanya berjalan normal, Hyeyoon bisa tertawa di saat ia senang dan menangis di saat ia merasa sedih. Tapi sekarang nyatanya berbeda, takdir tak selalu berpihak padanya.

Hyeyoon menjalani hari demi hari dengan kesepian. Depresi yang ia alami 3 tahun belakangan ini, membuatnya menarik diri dari lingkungan sekitar terutama dengan orang-orang terdekat.

Hyeyoon memutuskan untuk tinggal sendirian di sebuah kos-kosan minimalis, dari pada ia harus tinggal bersama dengan ayahnya yang setiap hari selalu membandingkan dirinya dangan sang kakak lebih baik ia yang menjauh.

.....

20.00

Krukkk..

Perut Hyeyoon berbunyi, ia keluar kamar menuju dapur untuk merebus satu bungkus mie instan. Hyeyoon memang menyimpan beberapa stok mie instan untuk persediaan sebulan, jika stok sudah habis maka ia akan memesan lagi secara online.

Dari mana dia bisa menghasilkan uang jika dirinya hanya berdiam diri di rumah dan dari mana ia bisa membeli makanan? Semua itu pernah di tanyakan keluarganya kepada Hyeyoon, namun alih-alih menjawab Hyeyoon hanya mengirimkan sebuah pesan singkat kepada sang kakak lewat handphone

"Tidak usah banyak tanya"

"Terimakasih sudah peduli padaku"

Begitulah isi pesan yang Hyeyoon kirimkan kepada kakaknya saat pertama kali ia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan memilih hidup sendirian.

....

Hyeyoon menikmati mie instan yang sudah ia masak tadi dalam keadaan sunyi, tidak ada suara di ruangan itu terkecuali suara mulutnya yang sibuk mengunyah.

Ketika Hyeyoon tengah asik menikmati makanannya tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras dari arah atas atap kos-kosan tempat ia tinggal, untuk pertama kalinya Hyeyoon mendengar suara aneh semenjak ia pindah ke tempat ini.

Brughhh

Tidak bisa di pungkiri Hyeyoon memang penasaran tapi karena rasa magernya yang cukup kuat ia mengurungkan niatnya untuk keluar hanya untuk sekedar mengecek apa yang terjadi di atas sana dan melanjutkan aktifitasnya yang sempat terhenti.

.....

06.30

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali di luar kosan Hyeyoon terdengar bising dan riuh akan suara beberapa orang di depan pintu, Hyeyoon yang penasaran memilih untuk mengintip di balik jendela. Dia melihat dua orang berseragam polisi yang sedang berbicara dengan wanita paruh baya yang Hyeyoon tau itu adalah ibu pemilik kos-kosan tempatnya tinggal.

Tok..tok..tok

"Permisi, bisa anda keluar sebentar?" Salah satu polisi tersebut mengetuk pintu kosan milik Hyeyoon, dan Hyeyoon mau tidak mau membukakan pintu meskipun saat ini ia tak ingin bertemu dengan siapapun.

"Ada apa?" Tanya Hyeyoon dengan singkat, matanya melihat ke arah wajah polisi itu seakan-akan memberikan isyarat untuk mempersingkat pembicaraan ini

"Ada yang ingin saya tanyakan, Apa anda sebelumnya mendengar sesuatu tadi malam? Seperti suara seseorang terjatuh misalnya?" Tanya polisi itu pada Hyeyoon yang tengah diam berpikir sejenak, memang benar Hyeyoon mendengar suara itu tapi apa mungkin dia harus memberitahu polisi itu dan ikut campur dalam masalah ini. Bukan apa-apa Hyeyoon menghindari berinteraksi dengan oranglain jika ia terlibat dalam kasus ini berarti dia akan menjadi saksi dan tentu saja ia akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang.

After Meet You (Rowoon-Hyeyoon), Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang