Feeling

359 52 19
                                    

Hyeyoon menangis terlalu lama dan membuat tubuhnya kehilangan banyak energi, untuk sekedar berjalan rasanya sulit sekali.

Rowoon yang merasa tidak tega melihat kondisi gadis itu yang saat ini lemah mencoba menawarkan untuk mengendong tubuh Hyeyoon di belakang punggungnya, namun Hyeyoon menolak.

Bukan Rowoon namanya jika dia menyerah begitu saja, buktinya ia mampu membuat gadis itu pada akhirnya setuju dengan berbagai cara yang dilakukannya.

......

Sepanjang jalan orang-orang terus melirik ke arah mereka berdua. Berbagai komentar mulai samar samar terdengar diindra pendengaran Hyeyoon maupun Rowoon, ada yang kagum dan ada juga yang mencibir ketika mereka melihat seorang pria yang sedang menggendong wanita. Yang mereka pikir itu adalah sepasang kekasih.

'wah tampan sekali wajahnya'

'mereka tampak serasi'

'Padahal masih sore, tapi sudah bermesraan di tempat umum, dasar anak muda jaman sekarang'

'berlebihan sekali, tak bisa kah wanitanya berjalan sendiri'

Begitulah beragam komentar yang mereka bicarakan kepada dua insan yang sedang mereka lihat.

......

"Kamu tidak malu mengendong ku?" Suara Hyeyoon pelan namun mampu menembus indra pendengar Rowoon

"Untuk apa aku malu?" Jawab Rowoon enteng

"Orang-orang sedang melihat kita" walaupun terhalang dengan topi milik Rowoon yang ia kenakan untuk menutupi matanya yang sembab, namun Hyeyoon masih bisa melihat orang-orang di sekitar yang sedang memperhatikan mereka berdua.

"tak usah di pedulikan"

Hyeyoon hanya mengangguk, ia enggan untuk membalas dan lebih memilih memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus.

"Hyeyoon"

Baru saja Hyeyoon hendak pergi ke alam mimpi, tiba-tiba Rowoon berhenti mendadak dan menoleh ke arahnya.

"Kenapa?"

"Kamu masih punya ongkos untuk pulang?"

"Coba kamu lihat di tas ku, ada?" sahut Hyeyoon menyuruh Rowoon untuk memeriksa tas miliknya yang tergantung di leher pria itu. Rowoon memeriksa dengan cemas sambil berdoa dalam hati, do'a yang ia panjatkan hanya sederhana. Ia berharap ada uang di dalam tas milik Hyeyoon, namun kenyataan tidak selalu berjalan manis.

"Tidak ada" Rowoon menghela nafasnya panjang ia tak berhasil menemukan uang sepeserpun di sana.

"Aku buru-buru jadi tidak sempat memeriksa tas itu, ku kira ada uang yang cukup banyak di dalamnya" sahut Hyeyoon "kamu tak membawa uang?" Lanjutnya

"Aku tidak punya uang lagi, hanya tadi uang yang ku punya saat menyusul mu naik bus dan membelikan mu air" ucap Rowoon

"bagaimana kita bisa pulang?"

"Tenang saja, tidak usah khawatir aku akan menggendong mu sampai rumah" Rowoon tersenyum manis ke arah gadis itu

"Kamu gila? Turunkan aku disini, aku bisa berjalan sendiri"

Hyeyoon ingin turun, namun tangan Rowoon malah semakin erat mengendong dirinya. Seolah-olah tidak ingin melepaskan sesuatu yang berharga yang sudah susah payah ia temukan.

"Untuk kali ini biarkan aku membalas kebaikan mu" ucap Rowoon dengan lembut, sehingga Hyeyoon bisa merasakan kehangatan di setiap katanya.

"Kamu yakin kuat?" Perasaan khawatir menyelimuti Hyeyoon, pasal nya jarak halte bus dan rumahnya lumayan jauh. dan bisa menghabiskan waktu satengah jam perjalanan. Rowoon mengangguk tanda bahwa dirinya tidak masalah jika harus mengendong Hyeyoon sekalipun itu jauh.

After Meet You (Rowoon-Hyeyoon), Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang